Tampilkan postingan dengan label Diabetes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diabetes. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Agustus 2011

Dampak Buruk Karena Malas Sikat Gigi

Dampak Buruk Karena Malas Sikat Gigi.  Ketika melihat gigi di cermin, kebanyakan dari kita hanya memikirkan penampilan. Lebih penting adalah memerhatikan kesehatan gusi kita.

Penyakit gusi tak kalah menyakitkan dari sakit gigi. Seperti halnya bau mulut dan sakit gigit, sakit gusi juga dihubungkan dengan kondisi mulai dari penyakit jantung, keguguran, dan disfungsi ereksi.

"Penyakit gusi terjadi ketika plak menempel di gigi dan mengiritasi gusi sehingga terjadi peradangan," kata Dr Nigel Carter, chief executive British Dental Health Foundation.

"Tanda awal biasanya pendarahan di antara satu atau lebih gigi dan sering kali tidak ada gejala lain hingga bertahun-tahun kemudian gigi mulai goyah dan akhirnya tanggal,” imbuhnya.

Tahap awal penyakit gusi—ketika gusi meradang dan terjadi pendarahan—dikenal sebagai gingivitis.

“Dokter gigi dapat melihatnya lewat perubahan warna gusi dari merah muda menjadi gelap, tapi kebanyakan orang tidak mampu melihatnya," lanjutnya.

Penyakit gusi dapat menyerang siapa pun dari segala usia, tetapi sangat lazim di kalangan usia lanjut karena mereka memroduksi lebih sedikit air liur sehingga bakteri lebih mudah menempel di gigi. Perokok, diabetesi, dan wanita hamil juga berisiko lebih tinggi. Faktor genetika turut berperan.

Kondisi ini dapat dicegah dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari selama masing-masing dua menit. Lantas, bagaimana kalau kita malas menggosok gigi? Berikut dampak buruknya, seperti diulas Dailymail.

Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi dikaitkan dengan kesehatan gusi buruk. Awal tahun ini, peneliti India melaporkan bahwa semakin buruk penyakit gusi, semakin buruk masalah ereksi.

Penelitian lain telah menegaskan bahwa penyakit gusi dapat menghalangi produksi bahan kimia yang disebut nitric oxide, yang fungsinya merenggangkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke Mr P. Para peneliti mengatakan, peradangan yang diproduksi oleh penyakit gusi dapat mengurangi kadar nitric oxide.

Kehamilan tertunda

Para peneliti di Australia menemukan bahwa jika seorang wanita memiliki penyakit gusi, ini akan mengurangi kemungkinannya untuk hamil rata-rata dua bulan lebih lama dibandingkan wanita dengan gigi dan gusi yang sehat.

Teorinya, bakteri yang menyebabkan penyakit gusi bisa memicu peradangan di lapisan rahim sehingga sulit bagi telur yang telah dibuahi untuk tumbuh di rahim.

Penyakit gusi juga berdampak pada perselinan; risiko kelahiran prematur maupun keguguran. "Peradangan pada gusi memicu produksi bahan kimia (seperti prostaglandin) yang merangsang persalinan," kata Dr Nigel.

Radang sendi

Orang dengan masalah rheumatoid arthritis—kondisi tak tersembuhkan yang menyebabkan sendi menjadi panas dan meradang—delapan kali lebih mungkin memiliki penyakit gusi daripada orang yang sehat.

"Bakteri dari gusi mensekresikan protein dan protein ini meminta respons dari sistem kekebalan tubuh yang menyerang arthritis,” jelas Dr Paola De Pablo, rheumatologist Universitas Birmingham.

Bronkitis

Awal tahun ini, sebuah studi dalam Journal of Periodontology menemukan hubungan antara infeksi pernapasan dan penyakit gusi. Para ilmuwan memelajari 100 orang dengan penyakit pernapasan seperti bronkitis dan 100 orang yang tidak memiliki riwayat penyakit pernapasan.

Kesehatan gigi mereka diperiksa. Hasilnya, kelompok respoden dengan sejarah penyakit pernapasan memiliki kesehatan gusi lebih buruk daripada kelompok tanpa riwayat penyakit pernapasan.

Diperkirakan, bakteri yang berkumpul di kantong sekitar dasar gigi dapat menyebar ke paru-paru dalam setiap udara yang dihirup, ini menyebabkan infeksi atau membuat kondisi paru-paru memburuk.

Penyakit jantung

Penyakit gusi menggandakan kesempatan Anda terkena penyakit jantung koroner. Sebuah studi di Skotlandia pada 2010 meneliti 11.000 orang yang menemukan bahwa menyikat gigi kurang dari dua kali sehari meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit jantung.

Alasannya ketika gusi meradang, bakteri bocor ke dalam aliran darah hingga menyebabkan peradangan dan kerusakan di pembuluh darah yang mengarah ke penyakit jantung. Diperkirakan pula, bakteri secara langsung dapat menyebabkan infeksi pada katup jantung.

“Jika seorang pasien akan dioperasi katup jantung, kami akan mengatasi penyakit gusinya terlebih dahulu untuk mengurangi risiko infeksi sekunder," tambahnya.

Diabetes

Penyakit gusi dapat meningkatkan gejala diabetes tipe 2. Pada 2010, peneliti Universitas Edinburgh mengulas tujuh studi sebelumnya dan menyimpulkan bahwa mengobati penyakit gusi dan mengurangi peradangan di sekitar gigi akan membantu mengurangi komplikasi beberapa kondisi termasuk masalah mata.

Diperkirakan, peradangan pada mulut menyebabkan perubahan kimia yang membuat insulin menjadi kurang efektif. Karena itu, mengobati penyakit gusi dapat membantu kadar gula darah kembali normal dan menghentikan risiko komplikasi jangka panjang.

Sumber:  okezone.com
Semoga Artikel Kesehatan - Dampak Buruk Karena Malas Sikat Gigi ini bermanfaat

Minggu, 31 Juli 2011

Sering periksa gigi ternyata bisa deteksi diabetes lebih dini

Sering periksa gigi ternyata bisa deteksi diabetes lebih dini.  Komplikasi diabetes sering terjadi karena gejala awal penyakit ini terlambat dideteksi. Rajin memeriksakan gigi bisa mengurangi risiko ini, karena berbagai gangguan mulut dan gusi sering berkaitan dengan diabetes yang tak terdiagnosis.

Meski tidak disadari oleh pengidapnya, diabetes atau bahkan pra-diabetes bisa dideteksi oleh dokter gigi berdasarkan kondisi kesehatan rongga mulut. Karena itu, peneliti dari Columbia University menekankan pentingnya rajin memeriksakan gigi dan mulut.

"Penyakit periodontal (gigi dan mulut) merupakan komplikasi awal diabetes dan 70 persen orang dewasa di Amerika Serikat cukup rajin periksa ke dokter gigi setidaknya setahun sekali," ungkap salah seorang peneliti, Dr Ira Lamster seperti dikutip dari Healthday, Jumat (29/5/2011).

Dalam penelitian yang dimuat di Journal of Dental Research, Dr Lamster mengamati 600 pasien yang memeriksakan diri di sejumlah klinik dokter gigi. Seluruh responden tidak mengetahui atau belum pernah didiagnosis mengidap diabetes maupun pra-diabetes.

Dari jumlah tersebut, 350 pasien di antaranya memiliki paling sedikit satu faktor risiko diabetes khususnya tipe 2 yang dipicu oleh gaya hidup tidak sehat. Faktor risiko yang dimaksud antara lain meliputi tekanan darah tinggi serta obesitas.

Para pasien yang memiliki faktor risiko tersebut kemudian diperiksa giginya, lalu hasinya dianalisis. Hasilnya menunjukkan, pasien yang memiliki faktor risiko diabetes cenderung memiliki masalah periodontal seperti gigi tanggal dan pembentukan kantong gigi (deep periodontal pocket).

Temuan ini menyiratkan bahwa dengan rajin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut, yang terdeteksi bukan hanya kerusakan gigi. Jika gejala diabetes juga terdeteksi sejak awal, maka risiko yang lebih buruk bisa dihindari misalnya penyakit jantung dan stroke.

Semoga artikel Sering periksa gigi ternyata bisa deteksi diabetes lebih dini ini  bermanfat

Minggu, 24 Juli 2011

Gejala Penyakit Diabetes - Kencing Manis

Gejala Diabetes / Gejala Kencing Manis.  Penyakit Diabetes (Kencing manis) adalah suatu penyakit dengan peningkatan glukosa darah di atas normal.  Dimana kadar glukosa darah diatur tingkatannya oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Peningkatan jumlah penderita diabetes akhir-akhir ini sangat cepat, dan banyak diantaranya tidak menyadarinya betapa seriusnya penyakit tersebut. Hal ini disebabkan karena beberapa penderita tidak merasakan timbulnya gejala-gejala diabetes.

Ada beberapa gejala umum penyakit diabetes dimana seseorang seharusnya memeriksakan pada dokter. Terutama bagi orang yang berumur lebih dari 45 tahun, sangat penting untuk selalu memeriksakan kadar glukosa darahnya setiap tahun. Alasan mengapa banyak orang tidak mengetahui bahwa mereka menderita diabetes karena mereka menganggap enteng gejala-gejala diabetes atau tidak merasakan gejalanya.

Gejala Penyakit Diabetes - Kencing Manis
Penyakit kencing manis pada umumnya diakibatkan oleh konsumsi makanan yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian obat-obat tertentu, berikut ini faktor yang dapat menyebabkan seseorang beresiko terkena diabetes.
  1. Faktor Keturunan
  2. Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
  3. Tekanan darah tinggi
  4. Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
  5. Level kolesterol yang tinggi
  6. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
  7. Merokok dan Stress
  8. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
  9. Kerusakan pada sel pankreas

Gejala Penyakit Diabetes - Kencing Manis

Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu sebabnya penderita diabetes melitus umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejala umum yang dirasakan bagi penderita diabetes yaitu :
  1. Banyak kencing (polyuria) terutama pada malam hari
  2. Gampang Haus dan banyak minum (polydipsia)
  3. Mudah lapar dan banyak makan (polyphagia)
  4. Mudah lelah dan sering mengantuk
  5. Penglihatan kabur
  6. Sering pusing dan mual
  7. Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
  8. Berat badan menurun terus
  9. Sering kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki
Beberapa gejala diabetes yang perlu anda ketahui adalah air kencing yang terlalu banyak, rasa lapar dan haus yang berlebihan, penurunan berat badan yang mendadak atau abnormal, penglihatan agak kabur, borok atau luka yang susah sembuh, terjadinya infeksi atau peradangan yang berulang-ulang, sakit kepala, kelelahan, gatal dan kulit kering. Namun, merasakan beberapa gejala-gejala tersebut bukan berarti anda pasti menderita diabetes, karena beberapa gejala tersebut juga terjadi pada penyakit lain. Untuk memastikannya anda harus segera memeriksakannya pada dokter.

Penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala diabetes dan penanganan awal dari gejala-gejala tersebut sehingga serangan diabetes yang lebih serius bisa kita hindari. Penanganan awal yang bisa kita pertimbangkan adalah pola dan menu makan, sebelum menggunakan obat dan hormon insulin tambahan. Gaya hidup yang sehat memiliki peran penting dalam mencegah atau mengurangi resiko terjadinya komplikasi dengan penyakit lain, dimana diet sehat dan olahraga adalah faktor penting di dalamnya. Dan juga harus diingat untuk selalu memeriksakan kesehatan kita ke dokter secara rutin.

Semoga Artikel tentang Kesehatan | Gejala Penyakit Diabetes - Kencing Manis ini bermanfaat

Pengertian Diabetes Mellitus

Pengertian Diabetes Mellitus.   Pengertian Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Hiperglikemia, atau gula darah yang meningkat, merupakan efek umum dari diabetes yang tidak terkontrol dan dari waktu ke waktu menyebabkan kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, khususnya saraf dan pembuluh darah.

Pengertian Diabetes mellitus adalah istilah untuk sebutan penyakit yang di Indonesia dikenal dengan nama penyakit gula atau kencing manis, istilah ini berasal dari bahasa Yunani.   Diabetes artinya mengalir terus, mellitus artinya madu atau manis. Jadi istilah ini menunjukan tentang keadaan tubuh penderita, yaitu adanya cairan manis yang mengalir terus.

Penyakit Diabetes mellitus ini biasa timbul secara mendadak pada anak-anak dan orang dewasa muda. Pada orang yang telah berumur, penyakit ini sering muncul tanpa gejala dan kerap baru diketahui bila yang bersangkutan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Apabila penyakit ini dibiarkan tidak terkendali atau penderita tidak menyadari penyakitnya bertahun tahun kemudian akan timbul berbagai komplikasi kronis yang berkaitan patal, seperti penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal, kebutaan, pembusukan kaki yang kadang memerlukan amputasi, atau timbulnya impotensi yang sangat merisaukan. Saat ini.

Diabetes mellitus tidak hanya dianggap sebagai gangguan metabolisme karbohidrat, tetapi juga mencakup metabolism protein dan lemak yang diikuti dengan komplikasi yang bersifat kronis terutama terjadi pada struktur dan fungsi pembuluh darah. Oleh karena itu, setiap orang sangat dianjurkan sedini mungkin mewaspadainya dan segera memulai usaha pencegahan. Untuk itu penyusun akan membahas tiga jenis tanaman obat untuk diabetes mellitus.

Penyakit diabetes melitus atau biasa juga kita sebuat dengan kencing manis atau ad juga yang mengatakan sebagai penyakit gula dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Diabetes Melitus Tipe 1
  2. Diabetes Melitus Tipe 2
  3. Gestational Diabetes Mellitus
Pada orang normal, karbohidrat yang berupa makanan yang mengandung zat tepung ketika dikonsumsi akan diubah menjadi glukosa dalam saluran pencernaan, dengan bantuan insulin Glukosa ini kemudian akan dibawa oleh darah keseluruh tubuh dan masuk kedalam sel untuk dimanfaatkan sebagai energi.

Pada penderita diabetes mellitus gula tidak dapat atau sukar masuk ke dalam sel. hal ini disebabkan karena kelenjar pankreas memproduksi insulin kurang dari yang dibutuhkan atau bisa juga disebabkan karena aktivitas reseptor insulin menurun sehingga sel tidak dapat memberikan respon yang baik terhadap insulin walaupun insulinnya berkecukupan sehingga kadar glukosa dalam darah meningkat.

Semoga Artikel tentang Kesehatan - Pengertian Diabetes Mellitus ini bermanfaat.  Baca juga Patofisiologi Diabetes.

Patofisiologi Diabetes

Patofisiologi Diabetes.  Insulin adalah hormon utama yang mengatur penyerapan glukosa dari darah ke dalam sel yang paling (terutama otot dan sel lemak, tetapi tidak sel-sel sistem saraf pusat). Oleh karena defisiensi insulin atau ketidakpekaan reseptor yang memainkan peran sentral dalam semua bentuk diabetes mellitus.  Sebagian besar karbohidrat dalam makanan diubah dalam waktu beberapa jam untuk glukosa monosakarida, karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar.

Pengecualian yang paling signifikan adalah fruktosa, disakarida yang paling (kecuali sukrosa dan dalam beberapa laktosa orang), dan semua polisakarida yang lebih kompleks, dengan pengecualian beredar pati. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel-sel beta (β-sel), ditemukan di pulau Langerhans di pankreas, sebagai respons terhadap meningkatnya kadar glukosa darah, biasanya setelah makan. Insulin digunakan oleh sekitar dua-pertiga dari sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk penyimpanan.

Klik Gambar untuk Mempesar Gambar 
Patofisiologi Diabetes
Patofisiologi Diabetes
Insulin juga sinyal kontrol utama untuk konversi glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel-sel otot. Menurunkan kadar glukosa hasil baik dalam mengurangi pelepasan insulin dari sel beta dan dalam konversi kebalikan dari glikogen menjadi glukosa bila kadar glukosa turun. Hal ini terutama dikendalikan oleh glukagon hormon yang bertindak secara berlawanan terhadap insulin. Glukosa sehingga ditemukan oleh hati kembali memasuki aliran darah, sel otot kurangnya mekanisme ekspor yang diperlukan.

Kadar insulin lebih tinggi meningkatkan beberapa ("membangun") proses anabolik seperti pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesis protein, dan penyimpanan lemak. Insulin (atau kurangnya) adalah sinyal utama dalam mengkonversi banyak proses bidirectional metabolisme dari katabolik ke arah anabolik, dan sebaliknya. Secara khusus, tingkat insulin rendah adalah pemicu untuk memasuki atau meninggalkan ketosis (fase metabolisme pembakaran lemak).

Jika jumlah insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel-sel merespon buruk terhadap efek insulin (insulin ketidakpekaan atau perlawanan), atau jika insulin itu sendiri rusak, maka glukosa tidak akan diserap dengan baik oleh sel-sel tubuh yang memerlukannya dan tidak akan disimpan tepat di hati dan otot. Efek bersih adalah tingkat tinggi terus-menerus dari glukosa darah, sintesis protein miskin, dan derangements metabolik lainnya, seperti asidosis.

Semoga Artikel tentang Kesehatan - Patofisiologi Diabetes ini bermanfaat.

Sumber Artikel: www.ilmukeperawatan.com, www.news-medical.net

Rabu, 29 Juni 2011

Diabetes Bukan karena Kebanyakan Gula

Dunia sedang menghadapi ledakan penderita diabetes. Data paling baru menyebutkan angkanya mencapai 350 juta orang di seluruh dunia, jauh melebihi prediksi Federasi Diabetes International (IDF) yang memproyeksikan tahun 2010 ada 285 juta penduduk dunia yang akan menjadi korban penyakit yang bisa merenggut penglihatan, bahkan kematian ini.

Walaupun para ahli sepakat diabetes merupakan masalah kesehatan terbesar di abad 21, nyatanya masih banyak orang yang angkat bahu ketika ditanya tentang kemungkinan menderita penyakit ini. Selain karena gejalanya memang tidak terlihat, tak sedikit yang masih mengira penyakit ini disebabkan karena mengasup makanan manis terlalu banyak.

Padahal, menurut dr.Budiman Darmowidjojo, Sp.PD, diabetes melitus tidak berhubungan dengan kebanyakan makan gula. Seseorang didiagnosis diabetes ketika tubuhnya tidak cukup menghasilkan insulin atau tidak menggunakan insulin yang ada dengan benar. "Tidak benar jika penyakit ini timbul karena kebanyakan makan makanan manis," katanya.

Faktor yang menyebabkan tingginya jumlah penderita adalah karena perubahan pola makan menjadi tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik. Keterkaitan penyakit ini dengan gula mungkin berpangkal dari kenyataan penderita diabetes harus membatasi asupan gula mereka.

"Yang harus dibatasi sebenarnya bukan hanya gula, tetapi total kalori karena sebagian besar yang kita makan untuk dijadikan energi akan diubah menjadi glukosa. Pada penderita diabetes, pola makan yang tidak terkontrol akan meningkatkan kadar glukosa," papar dokter dari Divisi Endokrinologi dan Metabolisme Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta.

Pada orang sehat, glukosa secara otomatis diserap oleh sel-sel. Tubuh menggunakan insulin yang dihasilkan oleh sel B pankreas untuk membuka reseptor sel sehingga glukosa bisa masuk. Akan tetapi pada orang yang menderita diabetes, terjadi resistensi insulin sehingga gula darah tidak dapat masuk.

Gula yang berlebih ini terkumpul dalam aliran darah dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan komplikasi. "Sebenarnya yang berbahaya bukan gula darah yang tinggi, tetapi komplikasi yang ditimbulkannya," imbuhnya.

Komplikasi

Diabetes merupakan penyakit yang menyerang diam-diam namun pada akhirnya akan menjadi bencana. Penyakit yang makin umum ditemui ini setiap tahunnya membunuh tiga juta orang di seluruh dunia.

Menurut dr.Budiman, penyebab kematian pasien diabetes sebenarnya bukan karena penyakit itu sendiri tetapi komplikasinya. "Hampir 40 persen meninggal karena penyakit jantung, sisanya karena gagal ginjal, stroke, atau kanker," papar ketua Jakarta Diabetes Meeting yang akan diadakan November 2011 mendatang ini.

Komplikasi yang mungkin ditimbulkan oleh diabetes ada yang akut, seperti hipoglikemi (gula darah terlalu rendah) atau hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi), atau komplikasi kronik.

"Komplikasi kronik sendiri ada yang memengaruhi pembuluh darah besar seperti penyakit jantung koroner atau stroke, atau yang memengaruhi pembuluh darah kecil sehingga pasien menderita gangguan saraf, ginjal, impotensi, atau kebutaan," paparnya.

Kadar gula darah yang tinggi, terang Budiman, juga akan mengganggu sistem hormonal sehingga kadar hormon tertentu meningkat yang berujung pada naiknya tekanan darah. "Sekitar 60-80 persen pasien diabetes menderita hipertensi," katanya.

Karena itulah sangat penting untuk memeriksakan gula darah guna mawaspadai naiknya kadar gula darah, terutama jika dalam riwayat keluarga ada yang menderita penyakit ini, usia Anda melebihi 40 tahun, menderita kegemukan atau menunjukkan gejala-gejala penyakit ini.

Perbaiki pola makan

Salah satu cara untuk menghindari diabetes adalah dengan menjaga berat badan tetap normal, melakukan olahraga secara teratur, dan memperbaiki pola makan. Ini berarti makan dengan pola makan sehat yang terfokus pada buah-buahan dan sayuran.

Penelitian menunjukkan untuk setiap kelebihan 40 gram lemak yang Anda makan dalam sehari, risiko untuk menderita diabetes meningkat tiga kali lipat. Dan bila Anda sudah menderita diabetes, Anda berpeluang besar mengalami komplikasi.

"Hal ini terjadi karena lemak tubuh membuat sel-sel menolak insulin," kata Frank Q.Nittal, M.D, dalam laporan yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology.

Sementara itu penderita diabetes disarankan untuk makan setiap empat atau lima jam dalam porsi kecil. "Yang penting adalah mengatur kalori total," kata Budiman. Kendati demikian penderita diabetes tetap disarankan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi gula. Kebutuhan akan makanan yang manis ini bisa dipuaskan dengan pemanis buatan rendah kalori.

Saat ini belum ada obat untuk mengobati diabetes. Itu sebabnya sayangi diri Anda dengan menjaga gaya hidup yang sehat, yang meliputi pola makan, olahraga, istirahat, serta menghindari stres. Pada penderita diabetes pun gaya hidup yang sehat dapat menjaga gula darah tetap stabil sehingga penyakit ini bisa dikendalikan.

Sabtu, 18 Desember 2010

Terapi Penyembuhan dengan Ekstrak Jeli Gamat

Terapi Penyembuhan dengan Ekstrak Jeli GamatObat Asam Urat dan Kulit Kering

Asam urat (bahasa Inggris: uric acid, urate) adalah senyawa organik dari karbon, nitrogen, oksigen, dan hidrogen dengan rumus kimia C5H4N4O3. Senyawa turunan purina ini ditemukan dalam plasma darah manusia dengan konsentrasi antara 3,6 mg/dL (~214µmol/L) and 8,3 mg/dL (~494µmol/L) (1 mg/dL = 59,48 µmol/L)[2]. Kelebihan (hiperurisemia, hyperuricemia) atau kekurangan (hipourisemia, hyporuricemia) kadar asam urat dalam plasma darah ini sering menjadi indikasi adanya penyakit atau gangguan pada tubuh manusia.

Asam urat merupakan penyakit yang menyebabkan rasa nyeri pada persendian. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar purin dalam tubuh yang selanjutnya mengalami penumpukan di persendian serta. Zat purin ini berasal dari makanan yang dikonsumsi baik dari pangan hewani maupun nabati serta dihasilkan juga melalui proses perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara alami maupun disebabkan oleh penyakit.

Pengalaman penderita asam urat
Nama : Misdalina
Usia : 40 tahun.
Keluhan : Asam urat selama +/- 4 tahun dan kulit kering +/- 6 bulan
Jenis Produk : Gold-G Sea Cucumber Jelly

-----------------------------------------------------------------------------

Obat Batu Ginjal

Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Gejala

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Pengalaman Penderita Batu Ginjal
Nama : Achyarudin
Usia : 41 tahun.
Keluhan : Batu Ginjal
Jenis Produk : Gold-G Sea Cucumber

-----------------------------------------------------------------------------

Obat Sinusitis dan Tekanan Darah rendah

Sinusitis berasal dari akar bahasa Latinnya, akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris (terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata), sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi).

Secara klinis sinusitis dibagi atas :
  1. Sinusitis akut
  2. Sinusitis subakut
  3. Sinusitis Kronis
Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis :
  • Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), Segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis
  • Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar)
Pengalaman Penderita Sinusitis
Nama : Nurbaity
Usia : 45 tahun
Keluhan : Hidung sering tersumbat (sinusitis kronis), alergi debu dan darah rendah +/- 4 tahun
Jenis Produk : Gold-G Sea Cucumber Jelly dan Gold Milk IgG DHA

-----------------------------------------------------------------------------

Lihat pula:
Gamat sebagai Obat Hepatitis
Gamat sebagai Obat Jantung Koroner
Gamat sebagai Obat Jerawat dan Kulit Kusam
Gamat sebagai Obat Kanker
Gamat sebagai Obat Kencing Manis
Gamat sebagai Obat Lupus
Gamat sebagai Obat Maag
Gamat sebagai Obat Psoriasis
Gamat sebagai Obat Radang Paru-paru
Gamat sebagai Obat Radang Sendi
Gamat sebagai Obat Stroke
Gamat sebagai Obat Thalasemia
Gamat sebagai Obat Tumor Lambung
Tentang Pusat Gamat

Kunjungi website: http://pusatgamat.com/

(Artikel Sponsor)

Sabtu, 23 Oktober 2010

Obesitas Abdominal pada Peningkatan Resiko Penyakit Diabetes dan Kardiovaskuler

Sebuah studi baru yang publikasikan dalam Medical Journal of Australia telah menunjukkan bahwa para warga Australia yang mengalami kegemukan (obesitas) abdominal (perut) obesitas (lingkar pinggang besar) berisiko tinggi terkena penyakit diabetes tipe 2, sindrom metabolik dan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Study penelitian ini telah melakukan survey pada penduduk australia sejumlah 11.247 orang dewasa pada tahun 1999 dan 2000. Pada tahun 2004, dan 2005 dengan jumlah 6.537 peserta kembali untuk melakukan tindak lanjut pemeriksaan fisik.

Studi ini menemukan bahwa pria dan wanita yang mengalami kegemukan/obesitas lebih dari dua kali lebih mungkin berkembang penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah yang abnormal dan sindrom metabolik pada 5 tahun ke depan dibandingkan dengan mereka yang memiliki lingkar pinggang normal.

Berdasarkan pada hal diatas menunjukkan bahwa risiko untuk masing-masing kondisi tersebut mulai meningkat pada apa yang disebut tingkat normal lingkar pinggang.

Mr Adrian Cameron (Seorang pakar epiodemiolog dari the Baker IDI Heart and Diabetes Institute in Melbourne) menyatakan bahwa "Penelitian kami menegaskan bahwa obesitas perut (Abdominal obesity) berdampak pada peningkatan risiko sangat tinggi pada penyakit diabetes tipe 2, sindrom metabolik, dan penyakit jantung.

Mr. Cameron mengatakan bahwa studi ini menilai empat dari lima risiko utama kesehatan berhubungan dengan obesitas, tetapi tidak termasuk beberapa kondisi lain yang berhubungan dengan obesitas, diantaranya osteoarthritis, kanker, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit kandung empedu, gangguan tidur dan depresi.

Mr. Cameron juga mengatakn untuk "Menangani, menanggulangi permasalah epidemi obesitas akan membutuhkan lingkungan dan kebijakan yang memberikan peluang realistis dan dapat dicapai bagi manusia untuk lebih aktif, menghindari terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk dan menghindari makanan yang tidak sehat,"

Mr. Cameron mengatakan, data dari penelitian ini akan digunakan untuk membuat perkiraan yang lebih tepat dari total financial dan beban kesehatan terkait dengan obesitas di Australia. Hal ini juga dapat digunakan untuk menilai kemungkinan dampak dari tindakan-tindakan pencegahan obesitas.

Profesor Paul Zimmet, Direktur dari "Emeritus of Baker IDI Heart and Diabetes Institute" mengatakan bahwa temuan ini sekali lagi menggarisbawahi peran penting penelitian tersebut telah aplikasikan dalam membantu untuk menentukan kepentingan dan strategi untuk pencegahan penyakit jantung (heart disease) dan diabetes di Australia.

Sabtu, 12 Juni 2010

Khasiat Obat Belimbing Manis (Averhoa carambola)

Belimbing Manis (Averhoa carambola)
Belimbing Manis (Averhoa carambola) , berkhasiat obat mengobati penyakit Diabetes melitus, Penurun Kolesterol, Hipertensi. Nama Lokal: Belimbing manis (Indonesia), Belimbing manih (Minangkabau); Belimbing legi (Jawa), Belimbing amis (Sunda), ; Bhalimbing manes (Madura), Balirang (Bugis).

Komposisi, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis: Rasa asam, sejuk. Menghilangkan sakit (analgetik), memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang, peluruh kencing, astringent. KANDUNGAN KIMIA: Batang: Saponin, tanin, glucoside, calsium oksalat, suifur, asam format, peroksidase. Daun: Tanin, suifur, asam format, peroksidase, calsium oksalat, kalium sitrat.

Bagian yang dapat digunakan sebagai obat: Daun, bunga, buah.
KEGUNAAN:
Bunga:
- Batuk.
- Sariawan (stomatitis)

Daun:
- Perut sakit. Gondongan (Parotitis).
- Rematik.

Buah:
- Batuk rejan.
- Gusi berdarah, sariawan.
- Sakit gigi berlubang.
- Jerawat. Panu.
- Tekanan darah tinggi.
- Kelumpuhan.
- Memperbaiki fungsi pencernaan.
- Radang rektum.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: Lihat resep.
Pamakaian luar: Daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai seperti bubur, dipakai sebagal tapal (pemakaian setempat) pada gondongan, rheumatism, jerawat, panu.

CARA PEMAKAIAN:
1. Pagel linu:
1 genggam daun belimbing wuiuh yang masih muda, 10 biji cengkeh,
15 biji lada, digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya.
Lumurkan ketempat yang sakit.

2. Gondongan:
10 ranting muda belimbing wuiuh berikut daunnya dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu di tumbuk halus. Balurkan ketempat yang sakit.

3. Batuk pada anak.
Segenggam bunga belimbing wuiuh, beberapa butir adas, gula secukupnya dan air 1 cangkir, ditim selama beberapa jam. Setelah dingin disaring dengan sepotong kain, dibagi untuk 2 kali minum,
pagi dan malam sewaktu perut kosong.

4. Batuk:
25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temu-giring, 1 jari, kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, 1/4 genggam pegagan, 1/4 genggam daun saga, 1/4 genggam daun inggu, 1/4 genggam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4
gelas. Setelah dingin disaring, diminum dengan madu seperlunya.
Sehari 3 kali 3/4 gelas.

5. Batuk rejan:
a. 10 buah belimbing. wuluh dicuci lalu ditumbuk halus-halus, diremas dengan 2 sendok makan air garam, lalu disaring. Minum, lakukan 2 kali sehari.
b. Buah belimbing wuiuh dibuat manisan, sehari makan 3 x 6-8 buah.

6. Rematik :
a. 100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus, tambahkan cuka secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi
ketempat yang sakit.

b. 5 buah belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia champacaL.), 15 biji cengkeh, 15 butir lada hitam, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis dan1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

7. Sariawan:
a. Segenggarn bunga belimbing wuluh, gula jawa secukupnya dan1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring,dipakai untuk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.

b. 2/3 genggam bunga belimbing wuiuh, dicuci lalu direbus dengan3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum, sehari 3 kali 3/4 gelas.

c. 3 buah belimbing wuitjh, 3 butir bawang merah, 1 buah pala yang muda, 10 lembar daun seriawan, 3/4 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 3 sendok makan minyak kelapa, diperas lalu disaring. Dipakai untuk mengoles luka-luka akibat sariawan, 6-7 kali sehari.

8. Jerawat:
a. Buah belimbing wuluh secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan air garam seperlunya, untuk menggosok muka yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari,

b. 6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang, digiling halus lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis.  Ramuan ini dipakai untuk menggosok dan melumas muka yangberjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.

9. Panu:
10 buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai untuk menggosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.

Sumber : iptek.net.id
Enhanced by Zemanta

Kamis, 14 Januari 2010

The Pathophysiology of Diabetes Mellitus

By: harrismiller

Knowing the pathophysiology of diabetes mellitus can be a great help to overcome the devastating effects of diabetes in the body.

Pathophysiology is the study of the changes seen in normal mechanical, physical, and biochemical functions that are either caused by a disease or the result of an abnormal syndrome. The pathophysiology of a given disease or syndrome describes its causes, symptoms and effects.

The pathophysiology of diabetes mellitus is a bit complicated. Diabetes mellitus, most commonly known only as diabetes, is a syndrome of disordered metabolism, usually due to a combination of hereditary and environmental causes, resulting in abnormally high blood sugar levels called hyperglycemia. There are three primary types of diabetes mellitus: Type 1, Type 2, and gestational diabetes. Each is with different behaviors and triggers but all are related and characterized by shared symptoms such as hyperglycemia.

Gestational diabetes is one of the three main types. This occurs during pregnancy and usually goes away after the baby is born. Women suffering from gestational diabetes while pregnant have an increased risk of developing Type 2 diabetes later in life. There are also other risks associated with gestational diabetes for both the infant and mother such as unstable blood sugar at birth, obesity later in life and macromasia or the condition known as “fat baby”.

Type 2 diabetes is the most common form of the disease. In Type 2 diabetes, the pancreas produces insulin but the body cannot react, respond or process it properly.

Type 1 diabetes is the last type which results when the pancreas loses its ability to produce insulin. It is considered an autoimmune disorder because the body’s own immune system attacks and destroys the cells in the pancreas that produce insulin.

Symptoms of diabetes include excess thirst and hunger, frequent urination, fatigue, irritability, and unexplained weight loss. Diabetes can cause serious long term physical effects if not treated properly. Early detection is important. Treatment for diabetes can include changes to diet and lifestyle paired with medications, may it be insulin injections or oral insulin medications, depending on the type diagnosed.

Pathophysiology Of Diabetes Mellitus
Click Here To Learn More About The Pathophysiology Of Diabetes Mellitus
http://diabetes-research.net


Source : http://articlesupport.com

Daftar Tanaman Obat Untuk Diabetes

1 Tapak Dara
Catharantus roseus (L.) G. Don. Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda);

2 Ciplukan
Physalis peruviana, Linn. Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa);

3 Tunjung
Nymphaea lotus L. Tarate kecil, tarate utan, tunjung putih (Indonesia); Tunjung bodas, tunjung tutur (Sunda).;

4 Daun Sendok
Plantago mayor L. Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak (Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa). ; Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread,; White man's foot (Inggris).;

5 Kompri
Symphytum officinale L. Em, Kompri, komring (Jawa).; K'ang fu li (China), comfrey, knitbone (Inggris).;

6 Iler
Coleus scutellarioides, Linn,Benth Iler (Indonesia), Kentangan (Jawa), Jawer Kotok (Sunda);

7 Murbei
Morus alba L. Besaran (Indonesia). murbai, besaran (Jawa).; Kerta, kitau (Sumatera).; Sangye (China), may mon, dau tam (Vietnam), morus leaf,; morus bark,morus fruit, mulberry leaf, mulberry bark,; mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris).;

8 Jambu Biji
Psidium guajava, Linn. Psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu Biji (Indonesia); Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura);

9 Jambu Monyet
Anacardium occidentale, Linn. Cashew (Inggris), Jambu Moyet, Jamu mente (Indonesia); Jambu mete (Jawa), Jambu mede (Sunda), Gaju (Lampung);
10 Belimbing Manis Averhoa carambola Belimbing manis (Indonesia), Belimbing manih (Minangkabau); Belimbing legi (Jawa), Belimbing amis (Sunda), ; Bhalimbing manes (Madura), Balirang (Bugis);

11 Belimbing Asam
Averhoa bilimbi. Belimbing Asam (Indonesia), Calincing (sunda),; Blimbing wuluh (Jawa), Bhalimbing bulu (Madura),; Blimbing buluh (Bali), Selimeng (Aceh), Balimbing (Lampung); Balimbeng (Flores), Celane (Bugis), Takurela (Ambon);

12 Kacapiring
Gardenia augusta, Merr. Kacapiring (Indonesia, Sunda), Ceplong piring (Jawa); Jempiring (Aceh), Menlu bruek, Raja putih (Aceh);

13 Petai Cina
Leucaena leucocephala, Lmk. de wit Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan (Madura);

14 Kedelai
Glycine max, (Linn.) Merrill. Soybean (Inggris), Kedelai (Indonesia), Kedhele (Madura); Kedelai, Kacang jepun, Kacang bulu (Sunda), Lawui (Bima); Dele, Dangsul, Dekeman (Jawa), Retak Menjong (Lampung); Kacang Rimang (Minangkabau), Kadale (Ujung Pandang);

15 Sambiloto
Andrographis paniculata Ness. Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).;

16 Pulai
Alstonia scholaris [L.] R. Br. Lame (Sunda), pule (Jawa), polay (Madura). kayu gabus,; pulai (Sumatera).hanjalutung (Kalimantan).kaliti, reareangou,; bariangow, rariangow, wariangow, mariangan, deadeangow,; kita (Minahasa), rite (Ambon), tewer (Banda), Aliag (Irian),; hange (Ternate). devil's tree, ditta bark tree (Inggris).; Chatian, saitan-ka-jhad, saptaparna (India, Pakistan).; Co tin pat, phayasattaban (Thailand).;

17 Teh
Camellia sinensis [L.] Kuntze Enteh (Sunda).; Pu erh cha (China), theler (Perancis), teestrauch (Jerman),; Te (Itali), cha da India (Portugis), tea (Inggris).;

18 Apel
Pyrus malus, Linn Apel (Indonesia, Malang), Apple (Inggris), Appel (Perancis);;

19 Kunyit
Curcuma longa Linn. Saffron (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura);

20 Keji Beling
Stachytarpheta mutabilis, Vahl. Keji Beling (Indonesia), Ngokilo (Jawa);

21 Alpokat
Persea gratissima Gaertn. Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera);

22 Ngokilo
Stachytarpheta mutabilis, Vahl. Ngokilo, enyoh kelo, keci beling, keji beling (Jawa).; Daun picah beling (Jakarta).;

23 Lenglengan
Leucas lavandulifolia Smith Paci-paci (Sunda), sarap nornor (Madura). daun setan, ; Lenglengan, lingko-lingkoan, nienglengan, plengan (Jawa); Gofu hairan (Ternate), laranga (Tidore).;

24 Mahoni
Swietenia mahagoni Jacq. Mahagoni, maoni, moni.;

Sumber : IPTeknet

Rabu, 06 Januari 2010

Ciplukan Tanaman Obat Paru Paru

Ciplukan
(Physalis peruviana, Linn.)

Sinonim :
Physalis angulata. Linn. Physalis minina, Linn.

Familia :
Solanaceae


Uraian :
Tumbuhan Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).

Nama Lokal :
Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok;

Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus
Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta
akar-akarnya dan dibersihkan.
Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

2. Sakit paru-paru
Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan
buahnya).
Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.

3. Ayan
Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.
Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.

4. Borok
Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.
Cara membuat: ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.
Komposisi :
Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula.

sumber:
- http://www.iptek.net.id
- http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com

Selasa, 15 Desember 2009

Fruktosa, Gula Yang Menyebabkan Diabetes Dan Penyakit Jantung

Fruktosa
Para ilmuwan telah membuktikan untuk pertama kalinya bahwa gula yang murah yang sering digunakan dalam ribuan produk makanan dan minuman ringan dapat merusak metabolisme tubuh manusia dan memicu terjadinya obesitas.

Fruktosa, pemanis yang berasal dari jagung, dapat menyebabkan pertumbuhan berbahaya dari sel-sel lemak di sekitar organ vital dan dapat memicu tahap awal diabetes dan penyakit jantung. Jenis gula ini semakin banyak digunakan sebagai pengganti gula yang lebih mahal seperti dalam yoghurt, kue, salad dan sereal. Bahkan beberapa minuman rasa buah yang katanya menyehatkan ternyata mengandung fruktosa.

Para ahli percaya bahwa fruktosa (yang secara alami ditemukan dalam beberapa buah) bisa menjadi faktor timbulnya diabetes pada anak-anak. Dan diperkirakan bahwa sekitar satu dari 10 anak di negara-negara maju akan mengalami obesitas pada tahun 2015.

Penelitian sebelumnya tentang dampak negatif fruktosa dilakukan pada tikus, namun percobaan pertama yang dilakukan pada manusia telah mengungkapkan masalah kesehatan yang serius.

Lebih dari 10 minggu, 16 relawan pada diet yang dikontrol secara ketat, termasuk fruktosa tingkat tinggi, menunjukkan adanya produksi sel-sel lemak baru di sekitar jantung, hati dan organ-organ pencernaan lainnya. Mereka juga menunjukkan tanda-tanda kelainan pengolahan makanan yang dikaitkan dengan diabetes dan penyakit jantung. Sukarelawan kelompok lain dengan diet yang sama, tetapi fruktosa digantikan dengan glukosa, tidak menunjukkan adanya masalah yang berarti bagi kesehatan.

Sukarelawan pada kedua kelompok ini diambil dari orang-orang yang memiliki berat badan yang sama. Namun, para peneliti di University of California yang melakukan penelitian tersebut mengatakan tingkat penambahan berat badan pada konsumen fruktosa akan lebih besar dalam jangka panjang.

Fruktosa bisa melewati proses pencernaan yang memecah gula, sehingga ketika sampai dalam hati komposisi fruktosa tetap utuh. Hal ini akan menyebabkan berbagai reaksi abnormal, termasuk gangguan terhadap mekanisme tubuh yang menginstruksikan organ tubuh apakah membakar atau menyimpan lemak.

Menurut Kimber Stanhope, seorang ahli biologi molekular yang memimpin penelitian, ini adalah bukti pertama bahwa fruktosa menyebabkan diabetes dan penyakit jantung dimana tidak terlihat perubahan tersebut pada sukarelawan yang mengkonsumsi glukosa.

Fruktosa alami terdapat sekitar 5% -10% dari berat semua jenis buah. Penggunaannya dalam makanan olahan berasal dari sebuah penemuan pada 1971 yang disintesis dari 55% fruktosa dan 45% glukosa dari jagung, membuat bahan lebih murah dan enam kali lebih manis daripada gula tebu.

Sirup tinggi fruktosa dari jagung, atau sirup glukosa-fruktosa, terdaftar sebagai bahan dalam banyak produk makanan dan minuman, meskipun hampir tidak mungkin bagi konsumen untuk mengetahui jumlah dan rasio fruktosa yang digunakan. Namun juru bicara Food and Drink Federation, sebuah grup perdagangan industri Inggris, menyangkal dan berkata: "Tidak masuk akal untuk menyorot satu bahan sebagai penyebab obesitas."

Minggu, 01 November 2009

Kompri

Kompri
(Symphytum officinale L. Em,)

Sinonim :

Familia :
Boraginaceae

Uraian :
Kompri amat umum di Eropa dan Asia Barat, yang tumbuh di tanah berumpput basah atau pinggir selokan. Di Indonesia kompri biasa ditanam dalam pot atau di kebun sebagai tumbuhan obat. Herba, membentuk rumpun, tinggi 20 - 50 cm. Tumbuhan berbatang sernu. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan berambut kasar, panjang 27 - 50 cm, lebar 4,5 - 14 cm, pertulangan menyirip, pelepah tumbuh berseling pada pangkal membentuk roset akar, warnanya hijau. Bunga majemuk, bentuk corong, putih kekuningan. Buah bulat, tiap buah terdiri dari 4 biji. Biji bulat, kecil, keras, dan hitam. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan pemisahan akar.

Nama Lokal :
Kompri, komring (Jawa).; K'ang fu li (China), comfrey, knitbone (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rematik, pegal linu, diare, tifoid, nyeri ulu hati, kanker payudara,; Radang saluran napas (bronkhitis), luka memar, borok, ; Kencing manis (diabetes melitus), patah tulang (fraktur), ; Tekanan darah tinggi (Hipertensi), rematik gout, radang usus,; Payudara bengkak karena ASI, gangguan lambung,; Batuk berdahak, radang amandel (tonsilis), darah haid banyak,; Kencing darah, liur berdarah, dan wasir berdarah.;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun dan akar.

INDIKASI :
Daun berkhasiat untuk mengatasi:
- rematik, pegal linu,
- diare,
- tifoid,
- nyeri ulu hati, radang saluran napas (bronkitis), kencing manis (DM),
- tekanan darah tinggi, dan
- kanker payudara.

Akar berkhasiat mengatasi:
- luka memar, borok, luka pada paru,
- tulang patah (fraktur),
- rematik gout,
- payudara bengkak karena bendungan ASI,
- radang usus, gangguan lambung,
- batuk berdahak, radang amandel (tonsilitis), radang saluran napas
(bronkitis),
- rasa penuh di dada,
- perdarahan: darah haid banyak, kencing darah, liur berdarah, dan
wasir berdarah.

CARA PEMAKAIAN :
Akar segar sebanyak 20-30 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar yang digiling halus untuk menyembuhkan luka, ekzema, dan memar. Akar yang digiling halus dicampur sedikit kapur untuk menyembuhkan luka bemanah, borok di tungkai, bisul besar, wasir, gangren, rematik gout, dan tumor.


CONTOH PEMAKAIAN :
1. Rematik :
Sebanyak 15 g daun muda segar dicuci lalu dipotong kecil-kecil.
Makan sebagai lalab.

2. Rematik gout :
Akar kompri segar secukupnya dicuci lalu digiling halus. Letakkan
pada bagian tubuh yang sakit.

3. Luka memar, borok, luka pada paru :
Akar kompri segar sebesar 1 ibu jari dipotong-potong lalu direbus
dengan 1 gelas air bersih atau arak. Setelah dingin disaring, lalu
dibagi untuk 2 kali minum, yaitu pagi dan sore sama banyak.

4. Rasa penuh di dada
Akar kompri segar sebanyak 20 g dicuci dan dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore.

5. Tulang patah, luka terpotong, luka baru :
Akar kompri segar secukupnya digiling halus. Letakkan pada bagian
tulang yang patah atau luka terpotong, lalu dibalut.

6. Payudara bengkak, wasir berdarah :
Akar kompri segar secukupnya digiling halus. Letakkan pada wasir
yang berdarah atau payudara yang bengkak.

7. Tonsilitis, bronkitis, batuk berdahak :
Akar kompri segar sebanyak 25 g dicuci lalu dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring, dibagi 2 sarna banyak. Minum pagi dan
sore hari.

8. Menghentikan perdarahan :
Akar kompri segar sebanyak 20 g digiling halus. Air perasannya
ditambah sedikit anggur, minum.

CATATAN :
- Pemakaian berlebihan menyebabkan keracunan, terutama kerusakan
hati.
- Sebaiknya penggunaan kompri untuk pengobatan dibatasi sampai
penelitian lebih lanjut tentang tumbuhan obat ini selesai dilakukan.
Penelitian terakhir mengungkapkan kalau kompri adalah tumbuhan
yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
- Untuk pemakaian luar, penggunaan daun kompri sebagai obat untuk
penyembuhan luka dan tulang patah tidak bermasalah.

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Daun kompri mengandung symphytine, echimidine, anadoline, al- kaloid pyrrolizidine (PAs), tanin, minyak asiri, allantoin, dan vitamin (B 1, B2, C dan E). Alkaloid pyrrolizidine diketahui merupakan penyebab kerusakan hati yang dinamakan hepatic veno-occlusive disease (HVOD). Sedangkan akarnya mengandung alkaloid pyrrolizidine dengan jumlah yang lebih besar dari daun. Efek Farkologis dan Hasil Penelitian : lnfus daun kompri 20% dengan takaran 25 dan 40 ml/kg bb mempunyai efek menurunkan kadar gula darah tikus putih jantan sebanding dengan suspensi klorpropamida 22,5 mg/kg bb. (Amrizal M., Jurusan Farmasi, FMIPA, UNAND, 1988).

Sumber Sentra Informasi Ipteknet

Jumat, 25 September 2009

Combating Type 2 Diabetes Naturally

Type 2 diabetes is one of the most common potentially life threatening diseases of our time affecting close to 20 million people in the United States alone. Type 2 diabetes is an inability of the body to utilize blood sugar and is caused by environmental issues and more commonly by genetic disposition.

Under normal circumstances our bodies react to blood sugar by producing insulin which acts as a trigger to cause our cells to absorb the sugar. It is an amazingly effective system when it is working properly, sensing what the bodys energy requirements are and releasing insulin accordingly.

There are only two parts of the body that absorb sugar from the blood spontaneously without an insulin trigger, the heart and the brain. The rest of your body, however, needs the insulin the kick start the process or it wont absorb the sugar it needs. In type 2 diabetes, the body develops a resistance to the insulin trigger and the blood sugar absorption process is impaired. This results in the body being starved of energy causing lack of concentration, fatigue and eventual damage to the body, in particular the kidneys, eyes and nervous system as a result of the constantly elevated glucose levels.

The body as natural reaction to the lack of sugar uptake is to flood itself with more insulin. This not only taxes the pancreas but exacerbates the problem of fatigue as insulin tends to make you lethargic. You feel constantly tired and tend to exercise less as a result causing you to burn less energy and a deadly cycle is set in motion. The excess, un-utilized sugar is converted to fat, obesity usually results and the cycle just gains momentum with time. Resultant secondary conditions of type 2 diabetes are elevated cholesterol levels, heart disease, retinopathy, circulatory problems, kidney failure, hypertension, susceptibility to infections and depression.

All of these factors make type 2 diabetes a particularly insidious disease that requires constant monitoring and control. In addition to many prescription medications to control type 2 diabetes, there are natural supplements that are also effective in aiding in the control of the disease. From a general health, drug free perspective these are particularly attractive options. A couple of these natural supplements are listed below.

Cinnamon:
Cinnamon lowers blood sugar and cholesterol levels.

Apple Cider Vinegar:
ACV is believed to be highly effective in combating insulin resistance.

Chromium:
Chromium improves insulin efficacy and reduces sugar craving. Chromium polynicotinate is a particularly powerful type of chromium.

Magnesium and Potassium:
These elements are usually lacking in diabetics
and so should be supplemented.

Vanadium:
Vanadium imitates the effects of insulin and reduces the amount of insulin you body has to produce.

Garcinia cambogia:
Hydroxycitrate contained in garcinia cambogia signals the body to store excess glucose in your liver as opposed to packing it into your fat stores. There it can be
utilized as an energy source far better if your blood glucose levels become depleted.

Ginseng:
North American Ginseng has been shown to help control blood sugar levels.

Zinc:
Zinc plays an essential role in the production and stockpiling of insulin and is often lacking in those suffering from type 2 diabetes. Common zinc rich foods are fresh oysters, ginger root, lamb, pecan nuts, egg yolk, almonds and chicken.

Aloe Vera Gel:
Although not conclusive, tests indicate that Aloe Vera gel may reduce glucose and glycosylated haemoglobin levels.
These natural remedies should not be considered as a sole treatment regimen for type 2 diabetes, but rather as a supplement to existing medication. Type 2 diabetes is an extremely serious disease and any deviation from or supplementation of existing treatment should be discussed with your doctor.

Adhering to the proven precept that conventional medicine has a strong and relevant counterpart in naturally occurring remedies, we supply a wide range of related natural products. M.A.S.S. Enterprise.com Visit our website at http://www.massenterprise.com

Kamis, 21 Mei 2009

Juvenile, Adults and Pregnancy Type Diabetes

By: Michael Green

Diabetes is a disease that when the body does not produce enough insulin to break down sugar in the blood. One can get diabetic if he does not consume correctly or does not take care of the body.

Yet, heredity play a big role in diabetes as well. Any type Diabetes can involve several parts of the body causing serious health problems. It can cause blindness, amputation of legs, or feet.

The three type Diabetes:
1. Type 1 Diabetes.
2. Type 2 Diabetes.
3. Gestational Diabetes.

The three-type-diabetes, cause blood sugar levels to become higher than regular. Yet, they cause it in different ways. Type 1 is rare than the second type.

Most of diabetics countrywide endure from type 2, which happens as the body becomes unable to handle insulin properly. Over 95% of diabetics are type 2, which is insulin-resistant.

Type 1 - Juvenile Type Diabetes
As, Type 1 diabetes mainly occurs in kids and young adults it's called also juvenile diabetes. This type diabetes affects 5% of all diabetics.

This type diabetes happens as the body's immune system hits the insulin-producing cells of the pancreas. As the body cannot turn blood sugar, or else glucose, into energy � either because it does not produce enough insulin or does not manage it correctly � diabetes will outcome. In the past, it was common that Type 1, the Juvenile Type Diabetes, only happens in children but recent research shows that it also can develop in adults.

This type-diabetes is treatable. Medicine, exercise and strict diabetes diet will be required to keep up health.

Adult-Type Diabetes - Diabetes Type 2
Some people develop a Diabetes Type � called secondary diabetes, Diabetes Type 2 This type diabetes is similar to type 1 diabetes, but adult-type diabetes - Diabetes Type 2 happens, as the body is not capable to respond to insulin normally.

The beta cells are not damaged by the immune system but by several other factors, such as cystic fibrosis or pancreatic surgery.

Unlike people with type 1 diabetes, nearly everyone people with type 2 diabetes can produce insulin, but insufficient to meet the body's needs.

Type Diabetes: Diabetes Gestational
Higher maternal women ages are to be expected to have the type diabetes-Diabetes Gestational. Additional important issues that cause diabetes: fatness and family records of Type 2 Diabetes.

A nationwide examination reveals that at the childbirth, approximately 4% of all pregnancies are usually complicated due to diabetes. Mothers diagnosed with diabetes for a long time, have fewer odds of transferring diabetes onto born babies.

Research found that the baby might develop diabetes after birth at anytime later in life.

In addition, having diabetes increases a mother's possibility of the following:

1. Preeclampsia, high blood pressure that happen while expecting.

2. Low glucose episodes, which can sometimes be deadly if not managed appropriately.

Luckily, these risks can be reduced by fine preparation and diabetes diet before the pregnancy, as well as early prenatal treatment, exercise and prompt care at the time of delivery.

Niche Article Directory: http://www.thatsmyniche.com

During my pregnancy, I came to know that I had diabetes gestational. However, there are few subtle symptoms, which I did not particularly notice that help to diagnose diabetes gestational in its early stage.

On our site you'll get clear easy to read information about the causes and risks of Diabetes Gestational. You'll acquire knowledge, note the symptoms and know which questions to ask your physician.

At the-diabetes-gestational.com ">Gestational Diabetes Info center you will get helpful information about causes and risks of Gestational Diabetes. You'll acquire knowledge of prevention, note the symptoms and know which questions to ask your physician.

Diabetic Testing Supplies info

By: Michael Green

Dealing with diabetes is more than just having to pop a pill with the wish that the drug will keep the ailment at bay. restraining blood sugar is a must for a diabetic person so anything from the list of diabetic testing supplies that can watch sugar level can be a huge help in introducing slowly protective measures. The same happens when it comes to monitoring a diabetic person�s blood pressure level at any time of the day. For people with Type I diabetes, paraphernalia for insulin shots is significant. Blood sugar strips, BP monitors and insulin shots paraphernalia are but a few samples of the diabetic testing supplies that people with this Diabetic have to subscribe to.

in case you are wondering which product you would buy, it will be best to ask your doctor for advises first. Heedlessly purchasing supplies off the Internet is not a assurance that these products may or can work for you. Most of the available diabetic testing supplies are cheap � that fact is true. But these would need each day and continuous use. SomeFew of the more expensive products can be a great investments but only if the person with diabetes actually has a need for them. Additionally, the nature of diabetes that the person has dictates what kind of diabetic testing supplies that the person have to buy. For example, Type I diabetics may need each day insulin injections and would as a result need a host of paraphernalia in this regard. There are some people with Type II diabetes who may not need these at all. Again, a lot depends on the advises of your doctor.

a number of the more wide use monitoring devices available in diabetic testing supplies shops include: glucose test strips, glucometers (glucose meters,) lancets and monitor kits. These, but, are typically inter-dependent on the actual brand of the monitor kits. This means that glucose strips must be used for specific makers of monitor kits, and not otherwise. When it comes to testing accessories, diabetic testing supplies are every so often brand-sensitive as well. These include glucose monitor electronic logbooks and data cables and software. There are also branded glucometer batteries.

Other online diabetic testing supplies stores also sell other monitoring devices like blood pressure monitors and urinalysis test strips. Though, these diabetic testing supplies stores are most likely the best place to order all the necessary paraphernalia required for insulin injections like needles and syringes; insulin pens (also works as insulin syringes); cooler; pumps; skin wipes and the actual insulin supply. A brief interlude of caution, though. There are many kinds, consistencies and brands of insulin, so a doctor�s prescription should be available when purchasing online. Try not to substitute the prescribe insulin for something cheaper or easier to purchase, because these can severely influence your metabolism. Replacing other insulin paraphernalia are acceptable though.

Other products that can be bought in the diabetic testing supplies stores may consist of diabetic foot care products; diabetic (orthopedic) shoes; nutritional supplements; cookbooks and informational books about diabetes; incontinence diapers (for elderly patients) and also supplies and paraphernalia for pets that are diabetic as well.

Niche Article Directory: http://www.thatsmyniche.com

Heinz Golz is the web site owner of The Diabetic diets .

Pre diabetic situation

By: Michael Green

What is pre diabetic?
The sickness already exists in a person, but has not yet been diagnosed. This is the moment to prevent diabetes from developing , through physical exercises, balanced diet and weight loss.
About a third of the people who have diabetes, do not even know that the have the pre diabetic situation..


The illness is at last uncovered by high glucose levels in the blood. Though, it actually had secretly existed for many years.
Is there any one in your family who has diabetes? Are you fat? Do you dislike physical exercises? Along with you, there are many others who are built in a high risk category with the likelihood of developing diabetes in the future.
What can you do about it?
Many new studies have proved that you can delay or even stop diabetes whilst still in the pre diabetic condition.


What is pre diabetic?
That is a condition of hidden diabetes that shows up a a number of years previous to the appearance of type 2 diabetes and happens roughly always before diabetes is diagnosed.
In the pre diabetic condition the sugar level is higher than normal but not high sufficient to diagnose the illness.


How common is the pre diabetic?
About 15% of the population is in the pre diabetic condition. As the most up to date studies show, in this state long term damage takes place in the cardio-vascular system. Studies has shown that taking action whilst the high sugar level stage may stop the break out of type 2 diabetes in the future. This is the exact time to adopt a healthy diet and to exercise; the two of them are syggested for diabetics.
What are the risk factors of developing pre diabetic ?
-Family history: brother or sister or parent with diabetes.
-Being chunky
-Lack of physical activity.
-A women who gave birth to an overweight baby (over 4 kg)
-Age: the risk increases above the age of 45 and especially over 65.
How would you recognize if you are pre diabetic?
There are 2 different tests your doctor can use:
The fasting plasma glucose test (FPG) and the
Oral glucose tolerance test (OGTT).
If it will be found that you are pre diabetic, is it sure you will develop diabetes?
This is a grave condition, which can be dealt with , and must be under supervision.
You can in fact turn the clock back.


Studies has proves that it is probable to manage the pre diabetic and the diabetic by doing modifications in their diets and increasing their levels of physical activity.
Medications can reduce the growth of diabetes, but good diet together with physical activity are more efficient.
Thirty minutes of daily physical activity, with the correct diet and losing 5-10% of the body weight reduces the appearance of new diabetic cases by 58%.

Niche Article Directory: http://www.thatsmyniche.com

Heinz Golz is the website owner of The Diabetic Diets .

How To Control Diabetes Naturaly-00-2167

By: M.G. Blanford

You can control diabetes. If you are diagnosed with Type II diabetes, the first thing you need to do is get a blood sugar monitor so that you can keep a record of your blood sugar. If you or a loved one has recently been diagnosed with diabetes, be aware that you can control diabetes.

Many people who are first diagnosed have a period of time where they are in denial. This is true believe me, I was for several weeks. Although Type II diabetes has become a national epidemic, many people refuse to believe that they could have this disease.

Many people who are not overweight or who do not eat a lot of sugar have also been diagnosed with Type II diabetes, like me. I was 6'2", weighed 200lbs, was celebrating my 45th birthday and had never been ill! It can strike anyone.

One of the best things you can do to control diabetes is to be aware of the Glycemic Index that is given to certain carbohydrates. Those with Type II diabetes are warned to stay away from certain carbohydrates such as;

1. Potatoes, highest ranked on the Glycemic Index
2. Corn Flakes, among highest ranked
3. White rice, among the highest ranked
4. White Bread, among the highest ranked

High glycemic foods take a long time to digest in the system of a diabetic. The glucose, or sugar, stays in the blood because the system of a diabetic is unable to process the refined sugars and flours. Being aware of which carbohydrates rank high on the Glycemic Index is just one way to monitor the glycerin, which is the amount of glucose in the blood. It is imperative for a diabetic to monitor their glycemia.

I must admit that Tony the Tiger and I were the TEAM when I was growing up. A bowl or two of Kellogg Frosted Flakes and a cup or two of milk in the morning made me feel GRRREAT!! But Who Knew? These are only two precursors to diabetes.

However, there are many Good Glycemic Index foods too!
Some of the foods that rate low on the Glycemic Index include most fruits and vegetables. Even though fruits and vegetables contain sugar, the sugars contained in these good glycerin foods digest into the system at a lower rate and also provide valuable nutrients to the diabetic.

Other good glycemic foods include wholegrain breads and pastas. If you or a loved one has Type I or Type II diabetes, you should switch to whole grain breads and pastas made from wheat flour. This can be tremendously helpful to anyone who wants to manage their glycemia as well as anyone who wants to follow such low carb diets. Basmati rice is also considered one of the good glycemic foods.

It is not a matter of eliminating carbohydrates when using diet to control diabetes, but understanding which carbohydrates rate high on the Glycemic Index. Diabetes is a disease that can be controlled by proper diet, monitoring blood sugar, and following doctors orders as far as medication.

The effect of the Glycemic Index on the body is that it allows diabetics to know which carbohydrates are the ones that can cause the most damage and those that break down easily in the system. The effect of the Glycemic Index on the body gave birth to some very popular low-carb diets such as The South Beach Diet and other diets that monitored carbohydrate ratings. The effect of the Glycemic Index on the body is crucial to anyone who wants to monitor their blood glucose level.

There are also some indications that it can be an inherited disorder. If you have a first degree relative who has diabetes, there is a very good chance that you may inherit this condition. You should bring this matter to the attention of your physician so he or she can do blood tests to determine if you are at risk for diabetes.

Exercise plays a very important role in controlling diabetes also. I was confused as are many diabetics as to the type of exercise I could do. I consulted my Doctor, who is a marathon runner, and his suggestion was to start running. Well, at 45 years old and no running experience, I didn't think that would be for me. However, I do like walks in the park with my two favorite women. What you do is up to you, just be sure to have fun!!

Niche Article Directory: http://www.thatsmyniche.com

Download the www.wisdom-profits.com/�>Control Diabetes ebook FREE and learn how you can www.wisdom-profits.com/v-blog.html�>Cure Diabetes too. The ebook is FREE and so is the Control.
Courtesy of: Content Poster

Diabetes and Depression - The Surprising Connection

By: Alice Saracho

In the early stages of a disease, in most cases, the body will give subtle hints signaling that something may be not quite right with it. One of the early signs of diabetes is a constant feeling of being tired and listless. You may find yourself easily becoming tired while doing tasks that formerly took you no effort whatsoever.

But even if you see your doctor because you suspect something is wrong, it can still be a shock to be told by your doctor that you have diabetes. You may go through a stage of denial and a stage of anger, but eventually you will come to acceptance of the fact that you do have diabetes.

In addition to its many physical symptoms, diabetes has some possible emotional one as well. Many people upon finding out that they have a grave illness will go through one or more preliminary bouts of depression. But with diabetes, there seems to be some additional psychological and physical link to depression. And, over the years researchers have documented a strong link between diabetes and depression.

A person diagnosed with diabetes increases the chance that he or she will develop depression by a hundred percent. There have been many peer group studies that show that. Even taking into account that the psychological stress of learning that someone has diabetes will account for a small amount of the depression, a two fold increase is a huge number.

To date, there have been no studies that identify exactly why there should be a link between diabetes and depression, but there are a couple of theories that may provide us with a clue.

One theory is simply that people with depression are more likely to develop diabetes. In other words, there is some common metabolic tendency in the bodies of people with depression that puts them at risk for diabetes and vice versa. But there may be a direct dietary causal reason as well. A depressed person, especially one not taking medication for his depression, is not taking care of himself normally. He has a tendency to eat more poorly, especially carbohydrate laden junk foods that have been shown to increase blood sugar levels. A depressed person will also typically exercise less. In combination, these two factors can lead to obesity which can lead to him being diagnosed as a type-2 diabetic.

A second theory is that diabetes itself is the spark. Studies have proven that diabetes causes the body's sugar levels to vary wildly. Researchers of depression also know that depression is directly related to the body having poor and erratic blood sugar control. Knowing this connection, it would come as no surprise that a high number of diabetes sufferers could also experience depression.

The crucial matter to keep in mind, however, is that many effective treatments exist for both diabetes and depression. Many doctors observe that when treating depressed patients with psychotherapy and/or medication, that their blood sugar levels are also improved. And, even though, its yet to be proven, it's probably true that successfully treating diabetic patients will simultaneously help with their depression.

Hopefully, realizing that depression is a possible side effect of diabetes will help diabetics to understand better why they are feeling the way they do and encourage them to seek out aid for their possible symptoms of depression as well.

Niche Article Directory: http://www.thatsmyniche.com

Alice Saracho is webmaster and owner of www.diabetescausestreatments.com. On her site you'll find articles about diabets and other diabetes related topics.