Tampilkan postingan dengan label Penyakit Tulang Sendi dan Otot. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penyakit Tulang Sendi dan Otot. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Mei 2011

Cegah Nyeri Leher, Begini Caranya!

nyeri leherSepanjang hidup kita, leher bagaikan menopang beban yang setara dengan berat sebuah bola bowling. Tak heran jika sekali-sekali leher bisa menjadi kaku dan sakit. Ditambah lagi dengan postur tubuh yang tidak benar, jadilah keluhan pegal di daerah leher makin sering dirasakan.

Menurut spesialis saraf dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta dr. Maysam Irawati, Sp.S, ada banyak hal yang menyebabkan nyeri pada leher. Namun penyebab paling banyak adalah kurang peregangan otot leher saat bekerja.

"Apalagi untuk mereka yang setiap harinya lebih banyak bekerja di depan komputer dengan posisi kepala tegak dan kurang stretching. Leher jadi sering terasa nyeri," kata Maysam dalam sebuah talkshow bertema 'Nyaman Bekerja Tanpa Nyeri' beberapa waktu lalu.

Ada kalanya, menegangnya otot leher bisa mengiritasi atau memengaruhi saraf kulit kepala (oksipital) yang dekat dengan otot. Inilah yang menyebabkan nyeri menyebar hingga ke bagian belakang kepala, di belakang salah satu telinga, dan sisi samping kulit kepala. Keadaan ini disebut neuralgia oksipital.

Nyeri leher juga bisa disebabkan oleh saraf terjepit (cervical radiculopathy). Gejalanya adalah rasa baal atau kesemutan, kelemahan pada lengan, kadang disertai rasa melayang saat berjalan.

"Bila nyeri leher yang dirasakan menjalar ke lengan, sebaiknya Anda waspada, takutnya ada saraf yang terjepit," kata Maysam.

Nyeri leher sebenarnya bisa dicegah dengan cara mencegah kekakuan leher dan olahraga teratur. "Lakukan stretching di sela-sela pekerjaan, maksimal tiap 3 jam sekali," katanya.

Selain itu jagalah postur tubuh yang benar sehingga otot leher dapat menopang leher dengan baik. Penderita juga dianjurkan senam untuk melemaskan otot-otot di leher dan memelihara fungsi sendi tulang leher secara optimal.


Sumber:
http://health.kompas.com/index.php/read/2011/05/11/08254238/Cegah.Nyeri.Leher..Begini.Caranya.


Artikel Terkait:
+ Cedera Punggung
+ Cedera Urat Lutut/Hamstring
+ Cedera Leher (Whiplash)
+ Kanker Leher & Kepala
+ Kram Otot
+ Sindrom bahu-tangan
+ Tumor Tulang Metastatik
+ Penyakit Tulang, Sendi dan Otot

Senin, 03 Januari 2011

Thumb Arthritis

Thumb ArthritisDEFINISI
Thumb Arthritis adalah kondisi dimana sendi pergelangan tangan dan pangkal ibu jari terasa sakit, bengkak, penurunan kekuatan dan rentang gerak, sehingga sulit melakukan kegiatan yang sederhana.


PENYEBAB
Thumb arthristis bisa disebabkan karena kombinasi berbagai faktor seperti kelebihan berat badan, proses penuaan, cedera sendi atau stress, genetik (keturunan), kelemahan otot dan kumulatif beban ketika melakukan pekerjaan yang berulang-ulang.


GEJALA
Thumb arthritis ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan kekakuan di pangkal ibu jari, penurunan kekuatan ketika mencubit dan menggenggam benda, penurunan rentang gerak, pembesaran dan pengurusan secara bersamaan pangkal ibu jari.


PENGOBATAN
Pada tahap ringan thumb arthritis masih bisa dilakukan perawatan dengan menggunakan splints untuk membatasi pergerakan ibu jari dan pergelangan tangan sehingga mengurangi rasa sakit, mendorong dan memberikan posisi yang tepat.
Untuk penggunaan obat dapat diberikan acetaminophen (Tylenol) untuk menghilangkan nyeri sendi. Obat NSAID (Non-steroid anti-inflammatory drugs) juga dapat mengurangi peradangan dan rasa sakit di jempol dan pergelangan tangan. Operasi dapat dilakukan bila dibutuhkan.

Selasa, 07 Desember 2010

Calcaneus Spur

DEFINISI
Secara harafiah, calcaneus spur artinya bagian tulang yang mengeras menjadi taji. Jadi calcaneus spur adalah pembentukan tulang kecil seperti taji di tumit.


PENYEBAB
Penyebab pasti dari calcaneus spur masih belum bisa dipastikan. Namun, banyak ahli medis yang berpendapat jika kondisi ini berhubungan dengan trauma atau benturan dalam waktu yang lama dan frekuensi yang cukup sering pada tumit di masa muda. Karenanya, calcaneus spur banyak dikaitkan dengan para atlet. Bahkan ada yang menyebut jika kondisi ini ini merupakan penyakit para atlet.

Namun anggapan tersebut tidaklah mutlak. Pada atlet ternyata jarang ditemukan calcaneus spur. Lalu jika dilihat dari segi usia, kondisi ini tidak hanya diderita oleh kaum usia tua. Banyak kaum muda yang terkena penyakit ini.

Selain itu, tak jarang ditemukan kelainan tulang tumit pada masyarakat non atlet akibat penggunaan sepatu yang tidak sesuai dengan anatomi kakinya. Karenanya, calcaneus spur dapat menyerang siapa saja.


GEJALA
Pengidap calcaneus spur belum tentu merasa bermasalah dengan kakinya. Bahkan sangat mungkin tidak merasakan keluhan apapun meski sudah terbentuk taji di tulang tumitnya. Adapun gejala yang sering timbul adalah nyeri di tumit sewaktu bangun pagi atau sesudah duduk. Menapakkan kaki pertama kali setelah bangun tidur yang acapkali membangkitkan nyeri tumitnya. Hal ini merupakan pertanda khas pada kasus calcaneus spur.

Pada beberapa kasus, keluhan nyeri juga acap muncul setelah duduk atau berbaring lama. Keluhan juga bisa muncul setelah kaki menapak ke lantai lagi setelah lama tidak menapak. Seiring berjalannya waktu, rasa sakit ini bisa mereda pada siang hari. Intensitas rasa sakit bervariasi, bisa ringan sampai berat. Rasa nyeri ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap kehidupan penderitanya. Selain tidak leluasa melakukan aktifitas, gerakan tubuh pun jadi terbatas karena calcaneus spur.

Karena seringkali muncul tanpa gejala, para penderita tidak tahu jika dirinya terkena penyakit ini. Cara untuk mendeteksi kondisi ini dengan melakukan pemeriksaan sinar X. Hasil pemeriksaan akan menunjukkan seberapa besar taji yang sudah tumbuh. Akan tetapi, besarnya taji yang tumbuh tidak ada hubungannya dengan nyeri. Misalnya, taji di kaki kiri lebih besar daripada kaki kanan. Tapi, kaki kanan lebih terasa nyeri dibanding kaki kiri.


PENANGANAN
Jika sudah terdiagnosis terkena calcaneus spur, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya. Cara paling sering dianjurkan oleh ahli medis adalah mengatasinya bisa dengan obat penghilang nyeri golongan non steroid anti inflammation (NSAID) yang banyak jenis dan mereknya di pasaran.

Cara lain seperti fisioterapi ataupun pemakaian heelcup (viscoheel), yaitu sol yang diletakkan di sandal atau sepatu bisa ditempuh. Pada fase yang sudah akut, dianjurkan untuk sering mengompres tumit dengan es.

Jika setelah dua sesi pengobatan masih terasa nyeri, dapat diberikan injeksi pada tumit. Injeksi ini hanya dilakukan pada pasien yang sudah merasa sangat nyeri pada tumitnya. Akan tetapi, harus diingat efek samping dari injeksi pada setiap orang. Pasien tidak dianjurkan untuk melakukan injeksi lebih dari tiga kali dalam setahun.

Pada kasus calcaneus spur, tindakan operasi tidak dianjurkan. Meski saat ini kemajuan teknologi kedokteran sudah dapat membuang taji dengan sayatan kecil. Namun, melihat hasilnya yang belum optimal, tindakan operasi tidak diutamakan dalam penanganan calcaneus spur.

Minggu, 10 Oktober 2010

Shin Splints

Shin SplintsDEFINISI
Shin splints adalah rasa nyeri di sepanjang tulang kering (tibia), tulang besar di depan kaki bawah. Disebabkan oleh kelebihan beban pada tulang kering dan jaringan penghubung yang melekatkan otot ke tulang. Shin splits sering disebut juga medial tibia, sindrom stres yang dirasakan oleh pemain bola dan pejogging.


PENYEBAB
Shin splints sering disebabkan karena kelebihan beban seperti jalan menurun, berjalan di permukaan yang miring, berlari menggunakan sepatu yang sudah usang, olahraga yang sering mulai dan berhenti, seperti basket dan tenis. Shin splints bisa disebabkan karena latihan yang terlalu keras, cepat dan dalam waktu yang lama.


GEJALA
Pada awalnya ditandai dengan rasa sakit dan nyeri pada bagian dalam kaki bawah, bisa sampai terjadi pembengkakan. Biasanya rasa sakit ini akan hilang bila berhenti bergerak.


PENGOBATAN
Pengobatan awal bisa dilakukan dengan cara beristirahat atau mengkompres tulang kering yang terkena dengan es hingga rasa nyeri menghilang. Bila sedang tidur Anda bisa menaikkan kaki di atas kepala.

Untuk mengurangi rasa sakit bisa menggunakan obat over-the-counter (OTC/obat bebas) pain reliever seperti ibuprofen (Advil, Motrin, others), naproxen (Aleve), aspirin atau asetaminofen (Tylenol, others). Shin splint juga bisa terjadi karena salah dalam menggunakan sepatu. Karena itu sebaiknya menggunakan sepatu yang cocok dengan jenis kaki Anda.

Minggu, 03 Oktober 2010

Kyphosis

KyphosisDEFINISI
Kyphosis merupakan lengkungan tak wajar yang terjadi pada tubuh, biasanya membentuk sudut 40 sampai 45 derajat. Terjadi karena penyakit degeneratif, seperti radang sendi tulang belakang, osteoporosis dengan fraktur kompresi tulang belakang atau trauma pada tulang belakang. Ini bisa menyerang anak-anak, remaja dan orang dewasa.

Pada kasus yang parah, bisa memengaruhi paru-paru, saraf dan jaringan dan organ lainnya, menyebabkan rasa sakit dan masalah lainnya. Pengobatan untuk kyphosis tergantung pada besarnya kelengkungan penyebab dan dampaknya.


PENYEBAB
Penyebab kyphosis tergantung pada jenis kyphosisnya. Jenis kyphosis pada anak-anak dan remaja yang paling umum mencakup:
  • Postural Kyphosis
    Jenis ini sangat terlihat saat penderita berada di masa remaja. Permulaan kyphosis postural umumnya lambat, dan sering terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Postur yang buruk atau membungkuk dapat menyebabkan peregangan ligamen tulang belakang dan pembentukan tulang tulang belakang yang abnormal (vertebra). Kyphosis postural sering disertai dengan kurva batin yang berlebihan (hyperlordosis) di bagian bawah (lumbal) tulang belakang.

  • Scheuermann Kyphosis
    Seperti postural kyphosis, Scheuermann kyphosis biasanya muncul pada masa remaja, sering antara usia 10 dan 15, saat tulang masih tumbuh. penyakit, ini kebalikan dari jenis postural karena dua kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibanding perempuan. Scheuermann bisa menimbulkan cacat tulang belakang sehingga bila disinar-X muncul berbentuk baji, bukan empat persegi panjang.
Sedangkan pada orang dewasa, bisa menimbulkan:
  • osteoporosis, penipisan tulang yang terkait dengan patah tulang belakang, yang menyebabkan kompresi pada tulang belakang dan berkontribusi untuk kyphosis
  • Degeneratif artritis tulang belakang, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan dari disk tulang belakang
  • Spondilitis spondilitis, arthritis peradangan yang mempengaruhi tulang belakang dan sekitar sendi
  • Gangguan jaringan penghubung, seperti sindrom Marfan, yang dapat mempengaruhi kemampuan jaringan penghubung untuk menahan sendi di posisi yang tepat
  • Tuberkulosis dan infeksi lain tulang belakang, yang dapat mengakibatkan kerusakan sendi
  • Kanker atau tumor jinak yang memengaruhi tulang-tulang belakang dan memaksa mereka keluar dari posisi
  • Spina bifida, cacat lahir di bagian mana dari bentuk tulang belakang tidak sepenuhnya, dan yang menyebabkan cacat dari sumsum tulang belakang dan tulang belakang
  • Kondisi yang menyebabkan kelumpuhan, seperti cerebral palsy dan polio, yang membuat tulang tulang belakang menegang

GEJALA
  • Postur tubuh membungkuk atau punggung bungkuk
  • Sakit ringan di bagian belakang punggung
  • Tulang belakang kaku
  • Kelelahan
  • Dalam kasus ringan, kyphosis mungkin tidak menghasilkan terlihat tanda-tanda
    atau gejala.

PERAWATAN DAN PENCEGAHAN
Pengobatan kyphosis tergantung pada penyebab, kondisi, dan gejala yang ada. Bila tingkat kebungkukan masih ringan, biasanya dokter akan memberikan obat untuk penguat tulang, namun bila tingkat kebungkukan parah, dokter biasanya akan melakukan operasi.

Senin, 15 Februari 2010

Avascular Necrosis pada Tulang

DEFINISI
Avascular necrosis tulang (osteonecrosis, aseptik necrosis, osteochondritis dissecans) adalah kematian jaringan tulang karena kegagalan suplai darah. Avascular necrosis sangat umum terjadi pada orang antara umur 30 dan 60 tahun. Penyakit ini sangat sering mempengaruhi tulang paha (femur) di pinggul (bagian depan femur). Seringkali, kedua pinggul terkena.

Pada orang lebih dari 50 tahun, avascular necrosis biasanya disebabkan oleh patah tulang panggul tetapi mungkin disebabkan oleh penyakit yang menghalangi pembuluh darah kecil yang menyuplai sampai ujung tulang panjang. Sebagai contoh, emboli terdiri atas senyawa berlemak mungkin menghalangi pembuluh darah ini pada orang dengan kemengecilan hati yang disebabkan oleh alkohol. Tulang paha di lutut juga biasanya terkena; tulang lengan di bahu kadang-kadang terkena.

Dokter menggolongkan avascular necrosis menurut apakah disebabkan oleh luka atau tidak. Hanya luka serius yang bisa menyebabkan gangguan; luka kecil tidak dapat. Secara umum, patah atau dislokasi, dimana pembuluh darah ke sebagian tulang sudah sobek atau secara fisik cedera, adalah jenis luka yang bisa menyebabkan avascular necrosis.


PENYEBAB
Penyebab nontraumatik seperti penyalahgunaan alkohol, penggunaan kortikosteroid dosis tinggi (khususnya digunakan dalam jangka panjang), penyakit dekompresi (yang terjadi pada penyelam yang naik ke permukaan terlalu cepat), dan penyakit sel arit. Jarang terjadi, penyakit Gaucher, tumor (misalnya, lymphoma), dan terapi radiasi bisa menyebabkan avascular necrosis. Gangguan penggumpalan darah tertentu juga bisa menyebabkan. Pada sekitar 25% dari penderita, penyebabnya tak dikenal.

Avascular necrosis lutut bisa terjadi secara spontan, terutama pada wanita lebih tua dari 55 tahun yang tidak mempunyai faktor risiko untuk gangguan. Beberapa pakar berselisih apakah spontan avascular necrosis lutut benar-benar avascular necrosis atau suatu gangguan yang tak dikenal lainnya.


GEJALA
Pada beberapa orang, rasa sakit hebat menjadikannya tidak berdaya karena muncul tiba-tiba - orang ini seringkali bisa mengingat hari dan jam tepat ketika rasa sakit mulai muncul. Datangnya mendadak rasa sakit ini mungkin terjadi ketika persediaan darah dihentikan. Tetapi, kebanyakan orang mempunyai avascular necrosis selama beberapa waktu sebelum gejala muncul. Rasa sakit terjadi kalau tulang mati akhirnya putus. Rasa sakit seperti itu disebabkan sewaktu berdiri, berjalan, atau memindahkan tulang yang terkena dan secara umum bertambah baik kalau orang beristirahat.

Pada avascular necrosis pinggul, rasa sakit pangkal paha mungkin memperpanjang bagian depan dan dalam paha atau terasa di pantat. Orang berjalan pincang, mencoba mengurangi semua gerak paha. Sewaktu gangguan berkembang, semakin mungkin patah kecil pinggul terjadi, dan tulang akhirnya mengecil. Rasa sakit juga bertambah, dan rasa sendi paha kaku dan kehilangan beberapa macam gerakan.

Avascular necrosis lutut seringkali muncul tiba-tiba sebagai rasa sakit hebat terus-menerus dan lambat, biasanya g bagian dalam lutut. Sekitar sepertiga di antara penderita, sendi lutut bengkak karena berisi cairan berlebihan. Avascular necrosis bahu mungkin menghasilkan gejala ringan atau sementara dan mungkin hampir tidak kelihatan. Orang biasanya mengurangi gerakan bahu untuk menghindari rasa sakit.


DIAGNOSA
Karena avascular necrosis sering tanpa rasa sakit pada mulanya, sering tidak didiagnosa pada tahap awal. Ketika avascular necrosis terjadi karena luka serius, gangguan tidak bisa diketahui secara mikroskopis berhari-hari sampai berminggu-minggu dan tidak bisa diketahui dengan X-ray sampai beberapa bulan kemudian.

Magnetic resonance imaging (MRI) adalah tes terbaik untuk mengetahui avascular necrosis awal, agar komplikasi (seperti mengecilnya bagian depan tulang paha) bisa dihindari. X-ray atau CT scan dipakai untuk memutuskan apakah tulang sudah mengecil, bagaimana menindaklanjuti gangguan, dan apakah penderita mempunyai osteoarthritis yang berhubngan dengan sendi yang tak terkena.


PENGOBATAN
Pengobatan sederhana termasuk penggunaan nonsteroidal obat anti inflamasi (NSAIDs) atau analgesik lain untuk rasa sakit dan menghindari membawa beban berat atau meregang pada tulang dan sendi yang terkena. Sering, perlakuan ini harus dijalankan selama 6 bulan atau lebih. Olah raga untuk menambah jarak gerakan sendi berguna. Tetapi, pengobatan ini jarang memadai bila dilakukan sendiri dan tidak melenyapkan gangguan.

Prosedur operasi yang paling sederhana disebut dekompresi inti, yang melibatkan pengambilan steker tulang dari bidang terkena. Prosedur ini sangat efektif untuk penyakit awal yang belum berkembang ke arah tulang mengecil; tindakan ini bahkan mencegah kemengecilan. Dekompresi inti juga mungkin dipakai untuk seseorang dengan usia kurang dari 50 tahun yang tulangnya sudah mengecil; perlakuan ini mungkin menunda keperluan untuk penggantian total sendi untuk beberapa tahun karena rasa sakit pasien berkurang atau sembuh. Prosedur memerlukan waktu kurang dari sejam. Orang harus memakai kruk selama 4 sampai 6 minggu.

Prosedur lain adalah okulasi tulang. Untuk avascular necrosis di pinggul, okulasi tulang terdiri atas pengambilan jaringan tulangl dengan pembuluh darah secara utuh dari tempat lain di tubuh dan menyambungkan jaringan tulang dan pembuluh darah dekat pinggul. Cangkokan berfungsi sebagai prasarana bagi tubuh membentuk tulang baru; tetapi, agar pembedahan berhasil, tubuh juga terpaksa membentuk suplai darah baru. Pembedahan ini memerlukan beberapa jam. Orang harus melewatkan beberapa bulan menggunakan kruk setelahnya.

Jika dekompresi inti atau okulasi tulang dilakukan sebelum tulang mengecil, bisa menolong untuk mencegah kerusakan sendi, khususnya kalau pinggul atau lutut terkena. Pembedahan awal jarang diperlukan kalau bahu terkena karena bahu tidak menanggung beban dan sering sembuh tanpa pembedahan.

Prosedur dimana tulang dipotong (disebutl osteotomi) dipergunakan untuk menunda keperluan untuk penggantian sendi pada orang dengan umur kuang dari 50 tahun, pada orang yang sudah mengalami pengecilan tulang. Orang yang menjalani osteotomy adalah yang tidak memenuhi syarat untuk dekompresi inti atau okulasi tulang karena terlalu sudah banyak terjadi pengecilan. Biasanya, lokasi avascular necrosis di daerah tulang yang menahan beban. Pada beberapa kasus, tulang bisa dipotong di bawah bidang yang terkena dan diputar atau diarahkan agar sebagian tulang yang tak terlibat bisa menjadi area penahan beban baru.

Jumlah total penggantian sendi adalah satu-satunya prosedur efektif bila avascular necrosis sudah menyebabkan osteoarthritis yang signifikan di sisi lain sendi. Walaupun tingkat keberhasilan untuk prosedur ini lebih tinggi daripada 95%, dokter dengan cermat harus menentukan keputusan menganjurkan penggantian sendi karena sendi buatan tidak bertahan selama-lamanya dan pada orang muda mungkin mesti diganti pada waktu nanti. Oleh karena itu, bagi beberapa orang yang lebih muda, banyak ahli bedah memakai prosedur yang disebut resurfasi pangkal tulang paha jika rongga sendi paha tidak terkena.

Prosedur ini melibatkan penanaman tutup logam di balik pangkal tulang paha (mirip memberi tutup kepada gigi daripada mencabut gigi dan menaruh gigi palsu).Beberapa orang menjalani prosedur resurfasi pangkal tulang paha diiikuti dengan penggantian paha secara total.

Selasa, 26 Januari 2010

Tendinitis Achilles

DEFINISI
Tendinitis Achilles adalah suatu peradangan pada tendon Achilles, yaitu urat daging yang membentang dari otot betis ke tumit. Otot betis dan tendon Achilles berfungsi menurunkan kaki bagian depan setelah tumit menyentuh tanah dan mengangkat tumit ketika jari-jari kaki ditekan sebelum melangkah dengan kaki yang lainnya.


PENYEBAB
Tendinitis achilles terjadi jika tekanan pada tendon lebih besar dibandingkan dengan kekuatan tendon tersebut. Berlari menuruni bukit memberikan tekanan lebih pada tendon achilles karena kaki bagian depan harus melangkah lebih jauh sebelum menyentuh tanah. Berlari menaiki bukit juga memberikan tekanan berlebih pada tendon achilles karena otot betis harus mengerahkan tenaga lebih besar untuk mengangkat tumit ketika jari-jari kaki didorong.

Berbagai faktor biomekanik yang cenderung menyebabkan cedera pada tendon Achilles:
- Pronasi (berputar ke dalam) kaki yang berlebihan
- Kebiasaan berpijak terlalu jauh dari tumit
- Urat lutut dan otot betis yang kaku
- Lengkung kaki yang tinggi
- Tendon Achilles yang kaku
- Kelainan bentuk tumit.


GEJALA
Gejala utamanya adalah nyeri, yang biasanya sangat hebat jika penderita bangun dari duduk atau berbaring atau ketika penderita mulai berlari. Nyeri seringkali mereda jika penderita terus berjalan atau lari, walalupun terasa nyeri dan kaku.

Tendon Achilles terbungkus dalam suatu selubung pelindung; diantara tendon dan selubungnya terdapat lapisan lemak yang tipis, yang memungkinkan tendon bergerak dengan bebas. Jika tendon mengalami cedera, akan terbentuk jaringan parut diantara tendon dan selubungnya, sehingga setiap kali bergerak, tendon akan menarik selubung pembungkusnya. Itulah sebabnya mengapa pergerakan menyebabkan rasa nyeri.

Terus berjalan atau berlari akan mengurangi nyeri karena menyebabkan meningkatnya suhu dari selubung, sehingga menjadi lebih lentur dan tendon dapat bergerak lebih bebas. Menekan tendon biasanya juga akan menyebabkan nyeri. Jika penderita tidak menghiraukan nyeri yang terjadi dan terus berlari, maka jaringan parut yang kaku akan menggantikan tendon yang elastik dan tendon akan selalu terluka selama penderita melakukan latihan, tanpa disertai kemungkinan untuk sembuh.


DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya nyeri tumpul di sepanjang tendon yang terkena dan jika diberikan tahanan terhadap otot yang menempel pada tendon tersebut, maka akan timbul nyeri.


PENGOBATAN
Berhenti berlari dan menggantinya dengan bersepeda selama nyeri menetap, merupakan bagian penting dari pengobatan. Tindakan lainnya tergantung kepada penyebab atau keadaan penderita. Menggunakan sepatu dengan bagian telapak yang lentur dan pemasangan lapisan sepatu bisa mengurangi ketegangan tendon dan menstabilkan tumit.

Latihan untuk meregangkan otot lutut bisa dimulai segera setelah nyeri hilang. Demikian pula halnya dengan latihan untuk memperkuat tendon Achilles. Penderita sebaiknya tidak berlari menaiki bukut atau menuruni bukit dengan kecepatan tinggi sampai tendonnya telah sembuh sempurna, yang biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu sampai beberapa tahun.

Tendinitis Poplitealis

DEFINISI
Tendinitis Poplitealis adalah sebuah robekan di dalam tendon popliteus, yang berawal dari permukaan luar pada dasar tulang paha (femur) dan menyilang ke bagian belakang lutut, menuju ke sisi sebelah dalam dari bagian atas tulang kering (tibia).


PENYEBAB
Tendon popliteus bertugas mencegah terputarnya tungkai bawah keluar selama berlari. Pemutaran ke dalam yang berlebihan (pronasi) di kaki (misalnya ketika berlari menuruni bukit), cenderung memberikan tekanan berlebihan pada tendon ini sehingga tendon bisa mengalami robekan.


GEJALA
Sakit dan nyeri (terutama jika berlari menuruni bukit), dirasakan di sepanjang lutut bagian luar.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala.


PENGOBATAN
Penderita tidak boleh berlari sampai daerah yang terkena bebas dari nyeri dan tidak boleh lari menuruni bukit paling sedikit selama 3 minggu setelah diperbolehkan lari kembali. Selama proses penyembuhan, penderita boleh mengganti kegiatannya dengan bersepeda. Pelapis sepatu, terutama bentuk segitiga, dipasang di depan tumit untuk membantu mencegah terputarnya kaki ke dalam.

Tendinitis Rotator Cuff

DEFINISI
Tendinitis Rotator Cuff (Swimmer's shoulder, Tennis shoulder, Pitcher's shoulder, Shoulder impingement syndrome) adalah robekan dan pembengkakan pada rotator cuff (otot dan tendon yang menahan lengan atas di dalam sendi bahu).


PENYEBAB
Tendon ini sering mengalami cedera pada olah raga dimana lengan harus digerakkan melampaui kepala secara berulang, seperti melempar bola, mengangkat beban berat ke atas bahu, melakukan serve pada olah raga dengan raket dan berenang gaya bebas, gaya kupu-kupu atau gaya punggung.

Menggerakkan lengan melampaui kepala secara berulang bisa menyebabkan puncak dari tulang lengan bergesekan dengan sebagian sendi bahu dan tendonnya, sehingga merobek serat-seratnya. Jika gerakan tersebut terus dilakukan meskipun menimbulkan nyeri, maka tendon bisa robek atau bahkan terlepas dari tulang.


GEJALA
Nyeri bahu merupakan gejala utama. Pada awalnya nyeri hanya timbul jika melakukan gerakan mengangkat tangan melampaui kepala. Lama-lama nyeri bahkan dirasakan ketika lengan digunakan untuk berjabatan tangan. Mendorong benda juga menimbulkan nyeri, tetapi menarik benda ke arah tubuh penderita tidak menyebabkan nyeri.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, yaitu timbul rasa nyeri jika tangan diangkat melebihi bahu. Kadang pemeriksaan artogram bisa menunjukkan adanya robekan total dari tendon rotator cuff, tetapi kurang sensitif dalam menunjukkan robekan parsial.


PENGOBATAN
Tendon yang mengalami cedera diistirahatkan dan dilakukan latihan untuk memperkuat bahu. Penderita sebaiknya menghindari gerakan mendorong benda atau mengangkat sikut melebihi bahu. Kadang perlu dilakukan pembedahan jika cederanya sangat berat atau jika tendon robek total atau jika dalam waktu 1 tahun keadaan tidak membaik.

Epikondilitis Medialis

DEFINISI
Epikondilitis Medialis (Forehand tennis elbow, baseball elbow, suitcase elbow) adalah kerusakan pada tendon yang bertugas menekuk pergelangan tangan ke arah telapak tangan, yang menyebabkan nyeri lengan bawah pada sisi telapak tangan, mulai dari sikut sampai ke pergelangan tangan.


PENYEBAB
Cedera ini disebabkan oleh menekuknya pergelangan tangan ke arah telapak tangan karena adanya tekanan yang berlebihan. Faktor-faktor yang menghasilkan tekanan seperti tersebut diatas adalah:
- Otot bahu dan otot tangan yang lemah
- Melakukan serve dengan tenaga yang luar biasa pada saat bermain tenis
- Memukul bola yang berat dan basah
- Menggunakan raket yang terlalu berat atau tali senarnya terlalu tegang
- Melempar bola
- Melempar lembing
- Membawa koper yang berat.


GEJALA
Nyeri dirasakan di sepanjang sikut pada sisi telapak tangan dan lengan bawah bagian dalam. Melanjutkan latihan bisa menyebabkan tertariknya tendon dari tulang sehingga terjadi perdarahan.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.


PENGOBATAN
Penderita hendaknya menghindari setiap aktivitas yang menyebabkan nyeri jika pergelangan tangannya ditekuk ke arah telapak tangan. Pembedahan biasanya bisa mengurangi nyeri yang menetap. Setelah keadaan membaik, dilakukan latihan untuk memperkuat otot pergelangan tangan dan otot bahu.

Epikondilitis Lateralis

DEFINISI
Epikondilitis Lateralis (Backhand tennis elbow) merupakan kerusakan pada tendon yang berfungsi menekuk pergelangan tangan ke arah belakang menjauhi telapak tangan, yang menyebabkan nyeri pada lengan bawah sebelah belakang luar.


PENYEBAB
Rasa sakit pada otot-otot lengan bawah yang melekat pada sikut bagian luar akan timbul jika tempat perlekatan tersebut mendapatkan tekanan yang berlebihan. Epikondilitis lateralis paling sering terjadi ketika petenis baru melakukan pukulan backhand. Tenaga raket ketika memukul bola bisa merusak tendon karena tenaga ini bergulir ke ujung sikut.

Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya backhand tennis elbow adalah:
- Penggunaan pukulan backhand yang tidak tepat
- Otot bahu dan pergelangan tangan yang lemah
- Menggunakan raket yang terlalu pendek
- Memukul bola tidak pada pusat raket
- Memukul bola yang berat dan basah.


GEJALA
Gejala pertama yang muncul adalah nyeri ketika melakukan pukulan backhand atau gerakan lainnya yang menyerupai pukulan backhand. Nyeri dirasakan di sepanjang sikut bagian belakang luar dan lengan bawah sebelah luar. Melanjutkan permainan tenis akan menyebabkan penjalaran nyeri ke pergelangan tangan dan mengakibatkan nyeri ketika beristirahat.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Sikut terasa nyeri ketika penderita meletakkan lengan dan telapak tangannya diatas meja dan penderita berusaha untuk mengangkat tangannnya dengan cara menekuk pergelangan tangannya.


PENGOBATAN
Penderita sebaiknya menghindari berbagai aktivitas yang menyebabkan nyeri. Bisa dilakukan olah raga yang tidak menggunakan pergelangan tangan, seperti jogging, bersepeda atau bola basket. Latihan penguatan otot yang menekuk dan meluruskan pergelangan tangan bisa dilakukan setelah keadaan membaik.

Cedera Punggung

DEFINISI
Punggung Atlet Angkat Besi adalah suatu cedera pada tendon dan otot punggung sebelah bawah, yang menyebabkan kejang otot dan sakit.


PENYEBAB
Setiap tenaga yang kuat bisa merobek otot dan tendon pada punggung bawah (daerah lumbar). Cedera ini sering terjadi pada olah raga yang membutuhkan dorongan atau tarikan untuk melawan tahanan yang kuat, seperti pada atlet angkat besi atau pemain sepak bola.

Cedera ini juga terjadi pada cabang oleh raga yang membutuhkan pemutaran punggung yang mendadak, misalnya pada permainan bola basket dan golf. Faktor resiko untuk terjadinya cedera punggung adalah:
- Lengkung tulang punggung bagian bawah yang terlalu berlebihan
- Tulang pinggul yang miring ke depan
- Otot punggung yang lemah atau kaku
- Otot perut dan otot paha yang lemah
- Urat lutut yang kaku.

Punggung juga rentan terhadap cedera jika tulang belakang menjadi rapuh akibat artritis, gangguan penyusunan tulang belakang atau tumor tulang belakang.

GEJALA
Cedera tulang punggung biasanya menyebabkan nyeri tiba-tiba pada punggung bawah selama mengayun, mendorong atau menarik. Pada awalnya nyeri tidak terlalu berat sehingga penderita masih bisa melanjutkan latihannya. Otot dan tendon yang robek selanjutnya akan mengalami perdarahan dan membengkak, dan 2-3 jam kemudian terjadi kejang yang menyebabkan nyeri hebat. Setiap pergerakan punggung akan memperburuk rasa nyeri, sehingga penderita seringkali memilih posisi seperti bayi dalam rahim.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Jika punggung bawah disentuh akan terasa sakit dan semakin memburuk jika penderita membungkuk ke depan.


PENGOBATAN
Penderita harus berisitirahat dan daerah punggung yang sakit dikompres dengan es batu. Setelah keadaaan membaik, bisa dilakukan latihan otot perut (yang membantu menstabilkan punggung) dan latihan untuk meregangkan dan memperkuat otot punggung.


PENCEGAHAN
Menggunakan sabuk-angkat besi bisa membantu mencegah terjadinya cedera punggung.

Cedera Urat Lutut/Hamstring

DEFINISI
Cedera Urat Lutut (Ketegangan otot femoralis posterior, Robekan urat lutut) adalah setiap cedera pada urat lutut, yang terdapat di paha bagian belakang. Urat lutut (hamstring) berperan dalam meluruskan pinggul dan membengkokkan lutut. Hamstring lebih lemah daripada kuadriseps (otot di paha depan).


PENYEBAB
Jika kekuatan hamstring kurang dari 60% dari kekuatan kuadriseps, maka kuadriseps akan akan menjadi lebih kuat dan dapat mencederai hamstring.


GEJALA
Biasanya akan timbul nyeri secara mendadak di paha bagian belakang pada saat hamstring berkontraksi secara tiba-tiba dan dengan sekuat tenaga.


PENGOBATAN
Pengobatan segera meliputi istirahat, kompres es batu, penekanan dan pengangkatan. Selama otot masih dalam proses penyembuhan, penderita tidak diperbolehkan berlari atau melompat, tetapi masih boleh berlari-lari kecil di tempat, berdayung atau berenang. Setelah pemulihan dimulai, bisa dilakukan latihan untuk memperkuat hamstring guna membantu mencegah terjadinya kekambuhan.

Shin Splints Bidai Tulang Kering

DEFINISI
Bidai Tulang Kering (Shin splints) adalah nyeri karena kerusakan otot di sepanjang tulang kering. 2 kelompok otot di tulang kering sangat peka terhadap shin splints. Lokasi nyeri tergantung kepada kelompok otot yang terkena.

Shin splints anterolateral terjadi pada otot-otot di bagian depan ( anterior) dan di bagian luar (lateral) tulang kering. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan alami dalam ukuran otot-otot yang berlawanan. Otot tulang kering menarik kaki ke atas dan otot betis yang lebih besar dan lebih kuat menarik kaki ke bawah setiapkali tumit menyentuh tanah selama berjalan atau berlari. Otot betis bisa memberikan dorongan yang sangat kuat sehingga dapat melukai otot tulang kering.

Gejala utama adalah nyeri di sepanjang tulang kering bagian depan dan luar. Pada awalnya nyeri hanya dirasakan segera setelah tumit menyentuh kaki selama berlari. Jika terus berlari, nyeri tejradi pada setiap langkah, dan akhirnya menetap. Pada pemeriksaan fisik, bila disentuh maka tulang kering akan terasa nyeri. Penderita sebaiknya berhenti berlari untuk sementara waktu dan melakukan olah raga yang lain.

Latihan peregangan otot betis akan banyak membantu. Setelah otot tulang kering mulai membaik, bisa mulai dilakukan latihan untuk memperkuat otot tulang kering.

Shin splints posteromedial terjadi pada otot-otot di bagian belakang (posterior) dan di bagian dalam (medial) dari tulang kering, yang bertugas mengangkat tumit sesaat sebelum jari-jari kaki ditarik. Penyebabnya adalah karena berlari diatas jalan yang berbatu-batu. Keadaan ini akan memburuk jika kaki terlalu diputar ke dalam atau menggunakan sepatu lari yang tidak dapat mencegah terjadinya pemutaran kaki yang berlebihan.

Nyeri biasanya dirasakan di sepanjang bagian dalam tungkai bawah, sekitar 2,5-10 cm diatas pergelangan kaki dan akan memburuk jika penderita berdiri diatas jari-jari kakinya atau memutar pergelangan kakinya ke dalam. Jika penderita terus berlari, nyeri akan berpindah ke depan dan menyerang pergelangan kaki bagian dalam dan bisa menjalar ke tulang kering atas sampai 5-10 cm di bawah lutut.

Pada awalnya hanya tendon otot yang mengalami peradangan dan nyeri, tetapi jika penderita terus berlari, ototnya sendiri juga akan terkena. Pada akhirnya tekanan pada tendon yang meradang bisa benar-benar menariknya dari tempat perlekatannya di tulang, sehingga terjadi perdarahan dan peradangan lebih lanjut. Kadang bagian tulang kering yang melekat pada tendon mengalami robekan.

Pengobatan utama adalah berhenti berlari dan melakukan olah raga lain. Untuk menjaga memutarnya kaki bisa digunakan sepatu dengan sudut tumit yang kaku dan penyangga lengkung kaki khusus. Untuk menghindari kekambuhan, sebaiknya tidak berlari diatas jalan yang berbatu-batu. Pada kasus yang berat, dimana bagian tulang kering ada yang robek, pembedahan dilakukan untuk memperbaikinya.

Pengobatan eksperimental yang berupa suntikan kalsitonin (hormon pembentuk tulang) atau tablet alendronat (obat untuk memperlambat kerapuhan tulang), diberikan kepada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan lainnya. Kadang tidak ada pengobatan yang efektif dan penderita harus benar-benar menghentikan olah raga lari.


PENYEBAB
Penyebab yang umum adalah berdiri terlalu lama, yang memberikan tekanan yang berulang pada tungkai bawah.

Cedera

DEFINISI
Cedera Olah Raga adalah cedera pada sistem otot dan rangka tubuh yang disebabkan oleh kegiatan olah raga. Cedera olah raga yang sering terjadi adalah:
- Patah tulang karena tekanan
- Shin splints
- Tendinitis
- Lutut pelari
- Cedera urat lutut
- Punggung altit angkat besi
- Sikut petenis
- Cedera kepala
- Cedera kaki.


PENYEBAB
Cedera olah raga disebabkan oleh:
- metode latihan yang salah
- kelainan struktural yang menekan bagian tubuh tertentu lebih banyak daripada bagian tubuh lainnya
- kelemahan pada otot, tendon dan ligamen.
Kebanyakan cedera ini disebabkan oleh penggunaan jangka panjang, dimana terjadi pergerakan berulang yang menekan jaringan yang peka.

Metode Latihan Yang Salah.

Metode latihan yang salah merupakan penyebab paling sering dari cedera pada otot dan sendi. Penderita tidak memberikan waktu pemulihan yang cukup setelah melakukan olah raga atau tidak berhenti berlatih ketika timbul nyeri. Setiap kali otot tertekan oleh aktivitas yang intensif, beberapa otot mengalami cedera dan otot yang lainnya menggunakan cadangan energinya yang tersimpan sebagai glikogen karbohidrat. Penyembuhan serat-serat otot dan penggantian glikogen memerlukan waktu lebih dari 2 hari.

Sebagian besar program olah raga diselenggarakan secara bergantian; hari ini melakukan latihan berat, hari berikutnya beristirahat atau melakukan latihan ringan. Hanya perenang yang bisa melakukan latihan yang berat dan ringan setiap hari tanpa mengalami cedera. Kemungkinan daya ampung dari air membantu melindungi otot dan sendi para perenang.

Kelainan Struktural.

Kelainan struktural bisa menyebabkan seseorang lebih peka terhadap cedera olah raga karena adanya tekanan yang tidak semestinya pada bagian tubuh tertentu. Misalnya, jika panjang kedua tungkai tidak sama, maka pinggul dan lutut pada tungkai yang lebih panjang akan mendapatkan tekanan yang lebih besar.

Faktor biokimia yang menyebabkan cedera kaki, tungkai dan pinggul adalah pronasi (pemutaran kaki ke dalam setelah menyentuh tanah). Pronasi sampai derajat tertentu adalah normal dan mencegah cedera dengan cara membantu menyalurkan kekuatan menghentak ke seluruh kaki. Pronasi yang berlebihan bisa menyebabkan nyeri pada kaki, lutut dan tungkai. Pergelangan kaki sangat lentur sehingga ketika berjalan atau berlari, lengkung kaki menyentuh tanah dan kaki menjadi rata.

Jika seseorang memiliki pergelangan kaki yang kaku, maka akan terjadi kebalikannya, yaitu pronasi yang kurang. Kaki tampak memiliki lengkung yang sangat tinggi dan tidak dapat menyerap goncangan dengan baik, sehingga meningkatkan resiko terjadinya retakan kecil dalam tulang kaki dan tungkai (fraktur karena tekanan).

Kelemahan Otot, Tendon dan Ligamen.

Jika mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada kekuatan alaminya, maka otot, tendon dan ligamen akan mengalami robekan. Sendi lebih peka terhadap cedera jika otot dan ligamen yang menyokongnya lemah. Tulang yang rapuh karena osteoporosis mudah mengalami patah tulang (fraktkur).

Latihan penguatan bisa membantu mencegah terjadinya cedera. Satu-satunya cara untuk memperkuat otot adalah berlatih melawan tahanan, yang secara bertahap kekuatannya ditambah.


GEJALA
Nyeri pertama kali muncul jika serat-serat otot atau tendon yang jumlahnya terbatas mulai mengalami robekan. Menghentikan latihan pada saat nyeri terjadi, akan mengurangi cedera pada serat-serat tersebut, sehingga pemulihan lebih cepat terjadi. Jika latihan tidak segera dihentikan, maka jumlah serat yang robek akan lebih banyak, sehingga kerusakannya lebih luas dan penyembuhannya menjadi lebih lama.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, keterangan dari penderita mengenai aktivitas yang dilakukannya dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan meliputi:
- CT scan
- MRI
- Artroskopi
- Elektromiografi
- Pemeriksaan dengan bantuan komputer lainnya untuk menilai fungsi otot dan sendi.


PENGOBATAN
Pengobatan segera untuk hampir semua cedera olah raga adalah istirahat, kompres es batu dan pengangkatan. Bagian yang terluka segera diistirahatkan untuk meminimalkan perdarahan dalam dan pembengkakan serta untuk mencegah bertambah parahnya cedera. Es batu menyebabkan pembuluh darah mengkerut, membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

Membungkus daerah yang mengalami cedera dengan perban elastik dan mengangkatnya sampai diatas jantung, akan membantu mengurangi pembengkakan. Pengompresan dengan es batu dilakukan selama 10 menit. Suatu perban elastik bisa dililitkan secara longgar di sekeliling kantong es batu. Bagian yang mengalami cedera tetap diangkat, tetapi kompres es dilepaskan selama 10 menit, setelah itu dikompres lagi selama 10 menit. Hal ini dilakukan secara bergantian dalam waktu 1-1,5 jam. Tindakan diatas bisa diulang sebanyak beberapa kali selama 24 jam pertama.

Es mengurangi nyeri dan pembengkakan melalui beberapa cara. Daerah yang mengalami cedera mengalami pembengkakan karena cairan merembes dari dalam pembuluh darah. Dengan menyebabkan mengkerutnya pembuluh darah, maka dingin akan mengurangi kecenderungan merembesnya cairan sehingga mengurangi jumlah cairan dan pembengkakan di daerah yang terkena. Menurunkan suhu kulit di sekitar daerah yang terkena bisa mengurangi nyeri dan kejang otot. Dingin juga akan mengurangi kerusakan jaringan karena proses seluler yang lambat.

Pengompresan dengan es batu terlalu lama bisa merusak jaringan. Jika suhu sangat rendah (sampai sekitar 15 derajat Celsius), kulit akan memberikan reaksi sebaliknya, yaitu menyebabkan melebarkan pembuluh darah. Kulit tampak merah, teraba hangat dan gatal, juga bisa terluka. Efek tersebut biasanya terjadi dalam waktu 9-16 menit setelah dilakukan pengompresan dan akan berkurang dalam waktu sekitar 4-8 menit setelah es diangkat. Karena itu es harus diangkat sebelum efek ini terjadi atau setelah 10 menit, baru dikompreskan lagi 10 menit kemudian.

Penyuntikan kortikosteroid ke dalam sendi yang terluka atau jaringan di sekitarnya bisa mengurangi nyeri dan pembengkakan. Tetapi penyuntikan ini bisa memperlambat penyembuhan, meningkatkan resiko terjadinya kerusakan tendon dan tulang rawan dan memperburuk cedera karena memungkinkan penderita menggunakan sendinya yang terluka sebelum sembuh total.

Terapi fisik bisa berupa pemanasan, pendinginan, listrik, gelombang suara, penarikan (traksi) atau latihan di air, bisa dilakukan sebagai tambahan terhadap terapi latihan. Lama nya dilakukan terapi fisik tergantung kepada berat dan kompleksnya cedera yang terjadi.

Aktivitas atau olah raga yang menyebabkan cedera sebaiknya dihindari sampai cedera benar-benar sembuh. Lebih baik mengganti jenis olah raga daripada tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali, karena sama sekali tidak melakukan kegiatan bisa menyebabkan otot kehilangan massa, kekuatan dan ketahanannya.


PENCEGAHAN
Pemanasan sebelum melakukan latihan yang berat dapat membantu mencegah terjadinya cedera. Latihan ringan selama 3-10 menit akan menghangatkan otot sehingga otot lebih lentur dan tahan terhadap cedera. Metode pemanasan yang aktif lebih efektif daripada metode pasif seperti air hangat, bantalan pemanas, ultrasonik atau lampu infra merah. Metode pasif tidak menyebabkan bertambahnya sirkulasi darah secara berarti.

Pendinginan adalah mengurangi latihan secara bertahap sebelum latihan dihentikan. Pendinginan mencegah terjadinya pusing dengan menjaga aliran darah. Jika latihan yang berat dihentikan secara tiba-tiba, darah akan terkumpul di dalam vena tungkai dan untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke kepala. Pendinginan juga membantu membuang limbah metabolik (misalnya asam laktat dari otot), tetapi pendinginan tampaknya tidak mencegah sakit otot pada hari berikutnya, yang disebabkan oleh kerusakan serat-serat otot.

Latihan peregangan tampaknya tidak mencegah cedera, tetapi berfungsi memperpanjang otot sehingga otot bisa berkontraksi lebih efektif dan bekerja lebih baik. Untuk menghindari kerusakan otot karena peregangan, hendaknya peregangan dilakukan setelah pemanasan atau setelah berolah raga, dan setiap gerakan peregangan ditahan selama 10 hitungan.

Pelapis sepatu (ortotik) seringkali dapat memperbaiki masalah kaki seperti pronasi. Pelapis ini sifatnya bisa lentur, agak kaku atau kaku dan panjangnya bervariasi, disesuaikan dengan sepatu yang digunakan. Sepatu lari yang baik memiliki:
- sudut tumit yang kaku untuk mengendalikan gerakan bagian belakang kaki
- sebuah penyangga di sepanjang pelapis untuk mencegah pronasi yang berlebihan
- sebuah lubang sepatu yang diberik bantalan untuk menyokong pergelangan kaki.
Ukuran ortotik biasanya 1 nomor lebih kecil daripada ukuran sepatu yang digunakan.

Patah Tulang Kaki Karena Tekanan (Stress Fracture)

DEFINISI
Patah Tulang Kaki Karena Tekanan (stress fracture) adalah retakan kecil di dalam tulang yang seringkali terjadi karena benturan jangka panjang yang berlebihan. Pada pelari, tulang dari kaki tengah (metatarsal) sangat peka terhadap fraktur jenis ini. Tulang yang paling sering terkena adalah tulang pada 3 jari kaki yang di tengah.

Tulang metatarsal dari ibu jari kaki relatif kebal terhadap cedera karena kuat dan ukurannya lebih besar; sedangkan tulang metatarsal dari kelingking kaki biasanya terlindung karena tekanan terbesar disalurkan ke ibu jari dan jari di sebelahnya.


PENYEBAB
Faktor resiko terjadinya patah tulang kaki karena tekanan adalah:
- lengkung kaki yang tinggi
- sepatu olah raga yang kurang menyerap goncangan
- peningkatan jumlah dan intensitas latihan yang mendadak.


GEJALA
Gejala utama adalah nyeri di bagian depan kaki, yang biasanya timbul selama latihan yang panjang atau berat. Pada awalnya, nyeri menghilang dalam beberapa detik setelah latihan dihentikan. Jika latihan dilanjutkan, nyeri akan kembali terasa dan berlangsung lebih lama setelah latihan dihentikan. Pada akhirnya, nyeri menyebabkan penderita tidak dapat berlari dan nyeri tetap dirasakan meskipun dalam keadaan istirahat. Daerah di sekitar tulang yang patah bisa mengalami pembengkakan.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Jika disentuh, terasa sakit. Patah tulang ini sangat halus sehingga seringkali tidak tampak pada foto rontgen. Rontgen dapat menunjukkan adanya jaringan (kalus) yang terbentuk di sekitar tulang yang patah pada saat 2-3 minggu selah cedera, sebagai pertanda terjadinya penyembuhan tulang. Skening tulang bisa membantu memperkuat diagnosis.


PENGOBATAN
Penderita tidak boleh berlari sampai patah tulangnya sembuh, tetapi olah raga lainnya masih boleh dilakukan. Setelah patah tulang sembuh, untuk membantu mencegah kekambuhan, sebaiknya digunakan sepatu atletik yang mampu menyerap goncangan dan berlari diatas permukaan yang lembut (misalnya rumput).

Jika dilakukan pemasangan gips, maka setelah 1-2 minggu gips harus dilepas untuk mencegah melemahnya otot. Masa penyembuhan biasanya memerlukan waktu 3-12 minggu, tetapi pada usia lanjut atau status kesehatan yang buruk, mungkin diperlukan waktu yang lebih lama.

Kista Baker

DEFINISI
Kista baker (kista popliteal) adalah kantung yang sangat kecil berisi cairan sendi (synovial) yang terbentuk dari perpanjangan kapsul sendi di belakang lutut.


PENYEBAB
Kista baker diakibatkan oleh penumpukan cairan sendi yang terjebak, yang menonjol dari kapsul sendi di belakang lutut sebagai kantung yang menonjol. Penyebab dari penumpukan cairan sendi termasuk radang sendi rheumatoid, osteoarthritis, dan terlalu banyak menggunakan lutut. Kista baker menyebablkan ketidaknyamanan di bagian belakang lutut. Kista mungkin membesar dan memanjang menurun ke dalam otot betis


GEJALA
Perkembangan yang cepat dalam hal banyaknya dan tekanan dari cairan dalam kista bisa membuatnya pecah. Cairan yang dilepaskan dari kista bisa membuat jaringan sekitarnya menjadi meradang, menghasilkan gejala yang mungkin seperti thrombophlebitis. Selain itu, Kista baker menonjol atau pecah bisa menyebabkan thrombophlebitis di vena popliteal (yang terletak di belakang lutut) dengan menekan vena.


DIAGNOSA
Dokter biasanya bisa membuat diagnosa dengan menanyakan pertanyaan khusus terhadap gejala dan meraba pembengkakan di belakang lutut atau betis. Ultrasound, magnetic resonance imaging (MRI), atau arthrography, kadang-kadang bisa membantu dalam diagnosa dan mendokumentasi sejauh mana kista berkembang.


PENGOBATAN
Ketika radang sendi menyebabkan pembengkakan lutut kronis, dokter mungkin perlu mengeluarkan cairan dengan jarum (prosedur disebut aspirasi sendi) dan menyuntikkan kortikosteroid dengan aksi lama (seperti triamcinolone acetonide) untuk mencegah pembentukan kista baker. Menghilangkan kista dengan pembedahan adalah pilihan jika tindakan lain tidak efektif.

Jika kista sudah pecah, rasa sakit diobati dengan nonsteroidal obat anti inflamasi (NSAID). Jika kista yang pecah menyebabkan thrombophlebitis di vena popliteal, keadaan ini diobati dengan istirahat di tempat tidur, mengangkat kaki, kompres hangat dan antikoagulan. Kadang-kadang, antibiotika diperlukan juga.

Kram Otot

DEFINISI
Kram adalah kontraksi tiba-tiba, singkat, yang sakit sekali pada otot atau kelompok otot.


PENYEBAB
Kram adalah hal yang sering terjadi di antara orang yang sehat, khususnya selama atau setelah olahraga yang keras. Orang tua dan setengah baya biasanya mengalami kram setelah olahraga ringan atau selama istirahat. Beberapa orang mengalami kram kaki selama tidur. Kram yang menyakitkan ini biasanya mempengaruhi otot betis dan kaki, menyebabkan kaki dan jari kaki menekuk ke dalam.

Kram kemungkinan disebabkan oleh tidak tercukupinya aliran darah menuju otot. Misalnya, mereka bisa terjadi setelah makan, ketika aliran darah terutama yang menuju saluran pencernaan dibandingkan yang menuju otot. Kadar elektrolit yang rendah pada darah, seperti potassium, bisa juga menyebabkan kram. Kadar potassium yang rendah bisa dihasilkan dari penggunaan beberapa diuretik atau dari dehidrasi.


PENGOBATAN
Kebanyakan obat-obatan diresepkan untuk menghilangkan kram (termasuk quinine sulfate, magnesium karbonat, dan benzodiazepines seperti diazepam) tidak terbukti efektif dan bisa menimbulkan efek samping. Suplemen kalsium adalah sesuai sekali, tetapi mereka juga tidak terbukti efektif. Mexiletine kadangkala membantu tetapi memiliki banyak sekali efek samping.


PENCEGAHAN
Kram biasanya bisa dicegah dengan tidak segera berolahraga setelah makan dan dengan peregangan otot secara perlahan sebelum olahraga atau pergi tidur. Peregangan membuat otot dan tendon lebih fleksibel dan sedikit mungkin berkontraksi secara spontan. Tidak mengkonsumsi kafein (misalnya, pada kopi atau coklat) dan tidak merokok juga membantu untuk mencegah kram. Obat-obatan yang merangsang, seperti ephedrine atau pseudoephedrine (yang mengandung dekongestan pada banyak sekali obat-obatan di toko), harus tidak digunakan jika kram adalah sebuah masalah. Minum banyak cairan (terutama sekali minuman ringan yang mengandung potassium) setelah olahraga juga membantu mencergah kram.

De Quervain's Syndrome

DEFINISI
Sindrom De Quervain (juga disebut washerwoman’s sprain) adalah pembengkakan dan peradangan pada tendon dan penutup tendon yang menggerakkan ibu jari ke arah luar.


PENYEBAB
Gangguan ini biasanya terjadi setelah menggunakan pergelangan tangan berulang-ulang. Gejala utama adalah rasa nyeri pada samping ibu jari pada pergelangan tangan dan dasar ibu jari, yang bertambah parah dengan gerakan. Daerah pada dasar ibu jari pada pergelangan tangan juga melembek.


DIAGNOSA
Untuk mendiagnosa gangguan tersebut, seorang dokter melakukan tes finkelstein. Orang tersebut menekuk ibu jari yang terkena ke dalam telapak tangan dan mengepal jari-jari tersebut di atas ibu jari. Dengan telapak tangan menghadap ke atas, dokter memutar telapak tangan ke tubuh. Jika gerakan ini menyebabkan rasa sakit, tes tersebut adalah positif untuk sindrom de quervain.


PENGOBATAN
Istirahat, berendam air hangat, dan obat-obatan anti-peradangan nonsteroidal (NSAIDs) efektif hanya untuk kasus yang sangat ringan. Suntikan kortikosteroid ke dalam penutup tendon sangat membantu dalam 80 sampai 90 % kasus; operasi kadang kala diperlukan.

Patah Tulang (Fraktur)

DEFINISI
Patah Tulang (fraktur) adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya.Jenis patah tulang:
  1. Patah tulang tertutup (patah tulang simplek).
    Tulang yang patah tidak tampak dari luar.
  2. Patah tulang terbuka (patah tulang majemuk).
    Tulang yang patah tampak dari luar karena tulang telah menembus kulit atau kulit mengalami robekan.
    Patah tulang terbuka lebih mudah terinfeksi.
  3. Patah tulang kompresi (patah tulang karena penekanan).
    Merupakan akibat dari tenaga yang menggerakkan sebuah tulang melawan tulang lainnya atau tenaga yang menekan melawan panjangnya tulang.
    Sering terjadi pada wanita lanjut usia yang tulang belakangnya menjadi rapuh karena osteoporosis.
  4. Patah tulang karena tergilas.
    Tenaga yang sangat hebat menyebabkan beberapa retakan sehingga terjadi beberapa pecahan tulang.
    Jika aliran darah ke bagian tulang yang terkena mengalami gangguan, maka penyembuhannya akan berjalan sangat lambat.
  5. Patah tulang avulsi.
    disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat, sehingga menarik bagian tulang tempat tendon otot tersebut melekat.
    Paling sering terjadi pada bahu dan lutut, tetapi bisa juga terjadi pada tungkai dan tumit.
  6. Patah tulang patologis.
    Terjadi jika sebuah tumor (biasanya kanker) telah tumbuh ke dalam tulang dan menyebabkan tulang menjadi rapuh.
    Tulang yang rapuh bisa mengalami patah tulang meskipun dengan cedera ringan atau bahkan tanpa cedera sama sekali.




PENYEBAB
Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera, seperti kecelakan mobil, olah raga atau karena jatuh. Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang. Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh:
- Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang
- Usia penderita
- Kelenturan tulang
- Jenis tulang.

Dengan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karena osteoporosis atau tumor bisa mengalami patah tulang.


GEJALA
Nyeri biasanya merupakan gejala yang sangat nyata. Nyeri bisa sangat hebat dan biasanya makin lama makin memburuk, apalagi jika tulang yang terkena digerakkan. Menyentuh daerah di sekitar patah tulang juga bisa menimbulkan nyeri. Alat gerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga penderita tidak dapat menggerakkan lengannya, berdiri diatas satu tungkai atau menggenggam dengan tangannya.

Darah bisa merembes dari tulang yang patah (kadang dalam jumlah yang cukup banyak) dan masuk kedalam jaringan di sekitarnya atau keluar dari luka akibat cedera.



DIAGNOSA
Foto rontgen biasanya bisa menunjukkan adanya patah tulang. Kadang perlu dilakukan CT scan atau MRI untuk bisa melihat dengan lebih jelas daerah yang mengalami kerusakan. Jika tulang mulai membaik, foto rontgen juga digunakan untuk memantau penyembuhan.


PENGOBATAN
Tujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagaimana mestinya. Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usia lanjut biasanya memerlukan waktu yang lebih lama. Setelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi.

Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan. Dengan pengobatan ini biasanya patah tulang selangka (terutama pada anak-anak), tulang bahu, tulang iga, jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna. Patah tulang lainnya harus benar-benar tidak boleh digerakkan (imobilisasi).
Imobilisasi bisa dilakukan melalui:
  • Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.
  • Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah
  • Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama untuk patah tulang pinggul.
  • Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang pinggul dan patah tulang disertai komplikasi.
Imobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot menjadi lemah dan menciut. Karena itu sebagian besar penderita perlu menjalani terapi fisik. Terapi dimulai pada saat imobilisasi dilakukan dan dilanjutkan sampai pembidaian, gips atau traksi telah dilepaskan. Pada patah tulang tertentu (terutama patah tulang pinggul), untuk mencapai penyembuhan total, penderita perlu menjalani terapi fisik selama 6-8 minggu atau kadang lebih lama lagi.