Setiap jenis penyakit seharusnya jangan pernah dianggap sepele. Misalnya, penyakit hepatitis atau kondisi peradangan pada organ hati.
Menurut Prof Dr H Ali Sulaiman, PhD, SpPD-KGEH dari Divisi Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), kebanyakan masyarakat masih kurang peduli dan cuek dengan penyakit yang satu ini karena menganggap dampak yang ditimbulkan tidak langsung dan memakan waktu cukup lama.
Padahal, hepatitis B dan C adalah dua jenis penyakit yang dapat menimbulkan ancaman serius, selain juga membutuhkan pengobatan yang mahal.
"Harus diberitahukan bahwa hepatitis ini adalah cikal bakal untuk menjadi kanker, mungkin orang akan takut sedikit," ujar Ali, Jumat (24/6/2011), di Jakarta.
Menurut Ali, berdasarkan riset bertajuk "Chronic Hepatitis C Prevalence in Health Care Professionals" tahun 2008 terungkap, sekitar 3,4 juta populasi Indonesia terinfeksi hepatitis C. Dan sekitar 2 juta terinfeksi virus genotipe 1 yang sulit diterapi.
"Hepatitis C ada genotipenya, jadi jenis 1 dan 2. Jenis 1 (satu) adalah yang terbanyak dan susah diobati," ujarnya.
Untuk pengobatan genotipe 1, Ali menuturkan bisa dilakukan dengan menyuntikkan pegasys. Namun, harga untuk obat ini masih tergolong masih sangat mahal. Bayangkan saja, sekali suntik pegasys, biayanya antara Rp 1 juta dan Rp 2 juta.
"Padahal, untuk genotipe 1 (satu) itu harus disuntik 48 kali," ujarnya.
Mengingat masih mahalnya biaya pengobatan tersebut, Ali berharap dengan bantuan dari pemerintah, obat tersebut bisa dibuat generik. "Barangkali itu harapan kami dalam upaya kalau memang kita mau melaksanakan upaya pemberantasan hepatitis B dan C," katanya.
Untuk pengendalian hepatitis, lanjut Ali, tidak bisa jika hanya memprioritaskan salah satu, apakah itu hepatitis B atau C. Pasalnya, keduanya, menurut Ali, sama-sama penting dan dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan tepat. "Karena dua-duanya sama-sama jadi kanker," ujarnya.
Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya infeksi virus, parasit, bakteri, zat-zat kimia, auto imunitas, obat terlarang, juga alkohol. Hepatitis B dan C dapat berkembang menjadi sirosis dan kanker hati, bahkan dapat menyebabkan diperlukannya transplantasi hati.
Kabar baiknya adalah hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi, dan kebanyakan infeksi hepatitis C dapat disembuhkan.
Tampilkan postingan dengan label Hepatitis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hepatitis. Tampilkan semua postingan
Minggu, 26 Juni 2011
Jumat, 06 Mei 2011
Hepatitis B 100 Kali Lebih Menular Dibanding HIV
Virus Hepatitis B merupakan salah satu penyebab infeksi liver atau hati berat. Di Amerika, 1 dari 20 orang dapat terinfeksi virus ini. Tiap tahunnya ada 2 juta orang terinfeksi, 350 orang dengan status kronis, dan diperkirakan 600 ribu orang di dunia meninggal akibat penyakit ini. Virus ini mempunyai media penularan yang serupa dengan HIV, yaitu melalui darah dan cairan tubuh. Hepatitis B tidak ditularkan melalui kontak kulit, keringat, air mata.
Beberapa gejala dari penyakit ini antara lain:
Risiko terkena Hepatitis B meningkat apabila:
Apabila Anda mengetahui telah mengidap Hepatitis B, ada baiknya untuk:
Meskipun terapi spesifik untuk virus ini masih dalam investigasi lanjut, sebenarnya virus ini dapat dicegah hanya dengan melakukan vaksin. Vaksin Hepatitis B yang dikenal sebagai Engerix-B efektif untuk memberikan 95% proteksi pada anak dan dewasa.
Perlu diperhatikan bahwa ada efek samping setelah pemberian vaksin ini yang berupa lemah, sakit kepala, mual dan bengkak di sekitar suntikan, yang tidak berlangsung lama.
Oleh: dr M Helmi - detikHealth
Sumber: http://health.detik.com/read/2011/04/18/093340/1619415/775/hepatitis-b-100-kali-lebih-menular-dibanding-hiv?l991101775
Artikel Terkait:
- Hepatitis
- Hepatitis A
- Hepatitis B
- Hepatitis C
- Hepatitis D
- Hepatitis E
- Hepatitis G
- Penyakit Hati dan Empedu
Beberapa gejala dari penyakit ini antara lain:
- Berkurangnya nafsu makan
- Mual muntah
- Lemah
- Nyeri perut terutama bagian kanan atas di sekitar iga paling bawah
- Kulit kuning dan warna mata yang harusnya putih juga mulai menguning, yang dikenal sebagai jaundice.
- Nyeri sendi
Risiko terkena Hepatitis B meningkat apabila:
- Pengguna jarum suntik yang tidak aman
- Hubungan seksual yang tidak terproteksi. Gunakanlah kondom dengan bahan latex atau polyurethane apabila alergi latex.
- Lahir dari ibu yang menderita Hepatitis B
Apabila Anda mengetahui telah mengidap Hepatitis B, ada baiknya untuk:
- Selalu terproteksi saat berhubungan seksual
- Utarakan kepada partner sexual Anda bahwa Anda mengidap Hepatitis B
- Utarakan pula kepada tenaga kesehatan apabila Anda dirawat di RS untuk penyakit tertentu, sehingga tenaga kesehatan tersebut dapat melindungi diri dengan memakai sarung tangan saat melakukan tindakan medis
- Jangan meminjamkan pisau cukur rambut atau kumis dan sikat gigi
- Utarakan kepada dokter kandungan apabila Anda hamil
Meskipun terapi spesifik untuk virus ini masih dalam investigasi lanjut, sebenarnya virus ini dapat dicegah hanya dengan melakukan vaksin. Vaksin Hepatitis B yang dikenal sebagai Engerix-B efektif untuk memberikan 95% proteksi pada anak dan dewasa.
Perlu diperhatikan bahwa ada efek samping setelah pemberian vaksin ini yang berupa lemah, sakit kepala, mual dan bengkak di sekitar suntikan, yang tidak berlangsung lama.
Oleh: dr M Helmi - detikHealth
Sumber: http://health.detik.com/read/2011/04/18/093340/1619415/775/hepatitis-b-100-kali-lebih-menular-dibanding-hiv?l991101775
Artikel Terkait:
- Hepatitis
- Hepatitis A
- Hepatitis B
- Hepatitis C
- Hepatitis D
- Hepatitis E
- Hepatitis G
- Penyakit Hati dan Empedu
Rabu, 28 Juli 2010
Mengenal Lebih Dekat Hepatitis
Hepatitis berarti radang hati dan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebab hepatitis kronis yang paling umum adalah infeksi virus. Hepatitis B dan hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan virus hepatitis C.
Kedua virus itu secara bersama-sama telah dilaporkan membunuh sekitar 1 juta orang setahun di seluruh dunia, hampir 500 juta orang saat ini terinfeksi hepatitis B atau C kronis, serta 1 dari 3 orang telah terkena salah satu atau kedua virus tersebut. Tidak seperti hepatitis C, hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi yang efektif.
Hepatitis B adalah infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa dan disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB).
Penyakit ini merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia dan jenis yang paling serius dari virus hepatitis, yang mengenai dua kali lipat lebih banyak dibandingkan hepatitis C. Penderita yang menjadi kronis terinfeksi VHB berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami sirosis hati dan kanker hati.
Empat cara utama penularan VHB adalah kontak seksual, transmisi parenteral dari ibu ke bayi saat lahir (melalui kulit atau melalui pembuluh darah), dan melalui cairan tubuh yang terinfeksi.
Di seluruh dunia, sekitar 2 miliar orang diperkirakan telah terinfeksi virus hepatitis B dan lebih dari 350 juta telah menjadi infeksi hati kronis.
Sebuah vaksin untuk melawan hepatitis B telah tersedia sejak 1982, telah diberikan kepada hampir semua bayi, dan dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional di banyak negara, termasuk di Indonesia. Vaksin hepatitis B mencapai tingkat efektivitas 95 persen dalam mencegah infeksi kronis VHB sehingga dianggap sebagai vaksin pertama untuk melawan penyakit kanker.
Hepatitis B seri imunisasi primer terdiri dari tiga dosis vaksin dengan dosis pertama diberikan secepat mungkin setelah bayi lahir.
Sampai akhir 2009, 46 negara di Eropa telah melaksanakan imunisasi hepatitis B universal dengan 29 negara menerapkan imunisasi universal bayi yang baru lahir, 15 negara menerapkan imunisasi bayi pada usia 2-3 bulan, 3 negara menerapkan pada anak-anak dan remaja, serta 6 negara menerapkan vaksinasi untuk orang dewasa dengan risiko tinggi oleh karena perilaku seksual dan pengguna narkoba suntik.
Yang kronis dan akut
Virus hepatitis C (VHC) merupakan penyebab utama dari hepatitis akut dan penyakit hati kronis.
Secara global, 130-170 juta orang diperkirakan terinfeksi dengan VHC kronis dan 3-4 juta yang baru terinfeksi setiap tahun. VHC menular terutama melalui kontak langsung dengan darah manusia dan terutama ditularkan secara parenteral dan vertikal dari ibu ke anak.
Penyebab utama dari infeksi VHC di seluruh dunia adalah penggunaan transfusi darah tanpa diskrining ketat, penggunaan kembali jarum atau jarum suntik yang tidak disterilkan secara memadai.
Berbagi jarum, jarum suntik dan perlengkapan medis oleh pengguna narkoba suntik merupakan kontribusi infeksi yang signifikan, terutama di Eropa.
Hepatitis C kronis menyebabkan risiko lebih tinggi terjadinya sirosis dan kanker hati. Saat ini belum ada vaksin terhadap VHC yang tersedia.
Beberapa tindakan pencegahan yang efektif, termasuk skrining, tes darah, dan donor organ yang lebih ketat, penggunaan produk plasma darah yang diperketat, pengendalian infeksi yang lebih baik, dan praktik injeksi yang aman dalam perawatan pasien di rumah sakit.
Kampanye
Pada 2008, World Hepatitis Alliance meluncurkan kampanye peningkatan kesadaran global dengan tema program "Am I No 12?".
Kampanye ini memiliki pesan sederhana dan dirancang untuk mengomunikasikan fakta bahwa satu dari 12 orang di seluruh dunia hidup dengan virus hepatitis B atau C. Dengan demikian, prevalensi hepatitis adalah jauh lebih tinggi daripada HIV atau kanker apa pun.
Hal tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong orang mempertanyakan diri sendiri, apakah dirinya termasuk salah satu dari 12 orang yang terkena. Dengan mempertanyakan diri ini, bukan oleh orang lain yang terkesan mencela, pada umumnya akan lebih berhasil guna dan, jika gejalanya sesuai, diharapkan segera menjalani pemeriksaan medis dengan sukarela.
Kampanye tersebut telah sukses besar dan pada 2010 World Hepatitis Alliance meluncurkan tema kampanye baru, "This is hepatitis…". Kampanye ini untuk pertama kali mengungkapkan kisah penyebaran virus hepatitis yang sebenarnya dan justru disampaikan oleh orang yang paling dekat dengan orang yang terkena penyakit tersebut.
Inisiatif kampanye ini dipimpin sepenuhnya oleh para pasien hepatitis itu sendiri yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas terhadap bahaya hepatitis B dan hepatitis C.
Tujuan jangka panjang dari kampanye ini adalah untuk mencegah terjadinya infeksi baru dan untuk meningkatkan kualitas hidup para pasien yang terpaksa harus hidup dengan hepatitis B dan C.
Dengan peringatan Hari Hepatitis Dunia tahun ini, diharapkan pengetahuan semua pihak terhadap bahaya dan pencegahan hepatitis dapat terus ditingkatkan. Semoga para penderita hepatitis kronis tetap dapat mengisi dan menikmati hari-harinya meski penuh dengan banyak keterbatasan.
FX WIKAN INDRARTO Dokter Spesialis Anak di RS Bethesda, Yogyakarta
Sumber: KOMPAS.com
Kedua virus itu secara bersama-sama telah dilaporkan membunuh sekitar 1 juta orang setahun di seluruh dunia, hampir 500 juta orang saat ini terinfeksi hepatitis B atau C kronis, serta 1 dari 3 orang telah terkena salah satu atau kedua virus tersebut. Tidak seperti hepatitis C, hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi yang efektif.
Hepatitis B adalah infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa dan disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB).
Penyakit ini merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia dan jenis yang paling serius dari virus hepatitis, yang mengenai dua kali lipat lebih banyak dibandingkan hepatitis C. Penderita yang menjadi kronis terinfeksi VHB berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami sirosis hati dan kanker hati.
Empat cara utama penularan VHB adalah kontak seksual, transmisi parenteral dari ibu ke bayi saat lahir (melalui kulit atau melalui pembuluh darah), dan melalui cairan tubuh yang terinfeksi.
Di seluruh dunia, sekitar 2 miliar orang diperkirakan telah terinfeksi virus hepatitis B dan lebih dari 350 juta telah menjadi infeksi hati kronis.
Sebuah vaksin untuk melawan hepatitis B telah tersedia sejak 1982, telah diberikan kepada hampir semua bayi, dan dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional di banyak negara, termasuk di Indonesia. Vaksin hepatitis B mencapai tingkat efektivitas 95 persen dalam mencegah infeksi kronis VHB sehingga dianggap sebagai vaksin pertama untuk melawan penyakit kanker.
Hepatitis B seri imunisasi primer terdiri dari tiga dosis vaksin dengan dosis pertama diberikan secepat mungkin setelah bayi lahir.
Sampai akhir 2009, 46 negara di Eropa telah melaksanakan imunisasi hepatitis B universal dengan 29 negara menerapkan imunisasi universal bayi yang baru lahir, 15 negara menerapkan imunisasi bayi pada usia 2-3 bulan, 3 negara menerapkan pada anak-anak dan remaja, serta 6 negara menerapkan vaksinasi untuk orang dewasa dengan risiko tinggi oleh karena perilaku seksual dan pengguna narkoba suntik.
Yang kronis dan akut
Virus hepatitis C (VHC) merupakan penyebab utama dari hepatitis akut dan penyakit hati kronis.
Secara global, 130-170 juta orang diperkirakan terinfeksi dengan VHC kronis dan 3-4 juta yang baru terinfeksi setiap tahun. VHC menular terutama melalui kontak langsung dengan darah manusia dan terutama ditularkan secara parenteral dan vertikal dari ibu ke anak.
Penyebab utama dari infeksi VHC di seluruh dunia adalah penggunaan transfusi darah tanpa diskrining ketat, penggunaan kembali jarum atau jarum suntik yang tidak disterilkan secara memadai.
Berbagi jarum, jarum suntik dan perlengkapan medis oleh pengguna narkoba suntik merupakan kontribusi infeksi yang signifikan, terutama di Eropa.
Hepatitis C kronis menyebabkan risiko lebih tinggi terjadinya sirosis dan kanker hati. Saat ini belum ada vaksin terhadap VHC yang tersedia.
Beberapa tindakan pencegahan yang efektif, termasuk skrining, tes darah, dan donor organ yang lebih ketat, penggunaan produk plasma darah yang diperketat, pengendalian infeksi yang lebih baik, dan praktik injeksi yang aman dalam perawatan pasien di rumah sakit.
Kampanye
Pada 2008, World Hepatitis Alliance meluncurkan kampanye peningkatan kesadaran global dengan tema program "Am I No 12?".
Kampanye ini memiliki pesan sederhana dan dirancang untuk mengomunikasikan fakta bahwa satu dari 12 orang di seluruh dunia hidup dengan virus hepatitis B atau C. Dengan demikian, prevalensi hepatitis adalah jauh lebih tinggi daripada HIV atau kanker apa pun.
Hal tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong orang mempertanyakan diri sendiri, apakah dirinya termasuk salah satu dari 12 orang yang terkena. Dengan mempertanyakan diri ini, bukan oleh orang lain yang terkesan mencela, pada umumnya akan lebih berhasil guna dan, jika gejalanya sesuai, diharapkan segera menjalani pemeriksaan medis dengan sukarela.
Kampanye tersebut telah sukses besar dan pada 2010 World Hepatitis Alliance meluncurkan tema kampanye baru, "This is hepatitis…". Kampanye ini untuk pertama kali mengungkapkan kisah penyebaran virus hepatitis yang sebenarnya dan justru disampaikan oleh orang yang paling dekat dengan orang yang terkena penyakit tersebut.
Inisiatif kampanye ini dipimpin sepenuhnya oleh para pasien hepatitis itu sendiri yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas terhadap bahaya hepatitis B dan hepatitis C.
Tujuan jangka panjang dari kampanye ini adalah untuk mencegah terjadinya infeksi baru dan untuk meningkatkan kualitas hidup para pasien yang terpaksa harus hidup dengan hepatitis B dan C.
Dengan peringatan Hari Hepatitis Dunia tahun ini, diharapkan pengetahuan semua pihak terhadap bahaya dan pencegahan hepatitis dapat terus ditingkatkan. Semoga para penderita hepatitis kronis tetap dapat mengisi dan menikmati hari-harinya meski penuh dengan banyak keterbatasan.
FX WIKAN INDRARTO Dokter Spesialis Anak di RS Bethesda, Yogyakarta
Sumber: KOMPAS.com
Jumat, 08 Mei 2009
Rumput Mutiara Tanaman Obat Indonesia

Hedyotis corymbosa (L.] Lamk.)
Sinonim :
Oldenlandia corymbosa, Linn.
Familia :
Rubiaceae
Uraian :
Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 - 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 - 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah. Rumput ini mempunyai khasiat sama seperti Hedyotis diffusa Willd. = Rumput Iidah ular = Baihua she she cao.
Nama Lokal :
Rumput siku-siku, bunga telor belungkas (Indonesia); Daun mutiara, rumput mutiara (Jakarta); Katepan, urek-urek polo (Jawa), Pengka (Makasar); Shui xian cao (China).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Tonsilis, Bronkhitis, Gondongan, Pneumonia, Radang usus buntu; Hepatitis, Radang panggul, Infeksi saluran kemih, Bisul, Borok; Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasophar;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.
KEGUNAAN:
- Tonsilitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan (Mumps).
- Radang usus buntu (Acute appendicitis).
- Hepatitis, cholecystitis.
- Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatory disease), infeksi
saluran kemih.
- Bisul (carbuncle), borok,
- Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara,
rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasopharynx.
PEMAKAIAN:
15 - 60 gr, rebus. Sudah dibuat tablet, granule, dan obat suntik.
PEMAKAIAN LUAR:
- Memar, pyodermi, gigitan ular, tersiram air panas, tulang patah, terkilir:
Lumatkan herba segar, untuk dibubuhkan di tempat yang sakit.
- Tersiram air panas : Herba segar secukupnya direbus, untuk cuci.
CARA PEMAKAIAN:
1. Radang usus buntu (Acute simple appendicitis) dan peritonitis lokal
yang ringan:
60 gr herba direbus, dibagi untuk 2 - 3 X minum, selama 6 - 8 hari.
Pada kasus berat, harus dengan campuran lain.
2. Sumbatan saluran sperma (Epididymic stasis):
30 gr herba ini direbus, minum selama 3 - 4 minggu, pada kasus-
kasus nyeri buah zakar akibat gumpalan sperma setelah dilakukan
pengikatan saluran epididymis.
3. Kanker :
30 - 60 gr direbus, minum. Ditambahkan pada pengobatan
convensional/obat anti neoplastic, baik bersama-sama atau
diberikan berseling.
EFEK YANG MENYIMPANG:
Beberapa penderita merasakan mulut kering setelah pemakaian selama 10 hari. Suntikan dosis tinggi menyebabkan penurunan sel darah putih yang ringan, dan kembali normal setelah 3 - 5 hari obat dihentikan. Beberapa kasus chronic asthmatic bronchitis menyebabkan nervous.
Sumber Ipteknet
Jumat, 01 Mei 2009
Greges Otot

(Equisetum debile Roxb.)
Sinonim :
Familia :
Equisetaceae
Uraian :
Tumbuh ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul pada tanah lembah berpasir dan berbatu-batu yang banyak digenangi air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai, selokan atau di rawa-rawa. Herba ini dapat ditemukan dari 300-2.700 m dpl. Tanaman pakuan yang tumbuh tegak atau tumbuh ke atas diantara tumbuhan lain, tinggi sekitar 1 m. Pangkal kadang merayap, ujung berjuntai, batang agak lemas, berongga dengan diameter 2-10 mm, bergaris-garis, beruas panjang. Cabang-cabang berkarang keluar dari buku-bukunya, selalu hijau dengan akar rimpang yang merayap. Daun keluar di atas buku, tersusun berkarang, kecil, lancip, berbentuk sisik dan merupakan sebuah kelopak tipis. Kantong spora terletak di ujung batang, berupa bulir, panjang 1-2,5 cm bentuknya lonjong dengan ujung yang tajam. Daun spora berbentuk perisai segi enam, bertangkai, di tengah-tengah berangkai dan susunannya berkeliling. Perbanyakan dengan spora.
Nama Lokal :
Bibitungan, tata-ropongan (Sunda), lorogan haji, petungan,; sempol, tepung balung, tikei balung, tropongan (Jawa),; Sodlisoan (Madura). rumput betung, sendep-sendep (Sumatera);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Radang mata, Influenza, demam, diare, radang usus, hepatitis; Kencing atau berak berdarah, bengkak, tulang patah, wasir; Rematik;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh herba. Tanaman dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya. Jemur untuk disimpan.
KEGUNAAN:
- Radang mata merah (acute conjunctivitis).
- Radang saluran air mata (ductus lacrimalis).
- Menghambat pembentukan selaput pada mata (pterygium).
- Influenza, demam.
- Diare, radang usus. Hepatitis.
- Kencing berdarah (hematuria), berak darah, darah haid banyak.
- Kencing kurang lancar, bengkak (edema).
- Tulang patah, rematik.
- Wasir (hemorrhoid).
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 10-15 g herba kering, rebus.
Pemakaian luar: Dibuat parem. Digunakan untuk sakit pada persendian, digosokkan pada anak untuk memperkuat anggota gerak dan obat luka.
CARA PEMAKAIAN:
1. Tulang patah:
Bila kedudukan tulang baik, ambil 2 batang herba segar seutuhnya,
dicuci lalu ditumbuk halus, remas dengan air garam secukupnya.
Ramuan ini dipakai untuk menurap bagian yang cedera, lalu dibalut.
Diganti 2 kali sehari.
2. Hepatitis, wasir: 30 g herba,greges otot direbus, minum sebagai teh.
3. Acute conjunctivitis, radang mata:
Greges otot, biji boroco (Celosia argentea L.), bunga chrysant
(Chrysanthemum indicum), kulit sejenis jangkrik (Cryptotympana
atrata = cicada), masing-masing 10 g, rebus. Setelah dingin
disaring, minum.
4. Rematik:
15 g herba kering dan sebutir asam (Tamarindus indica) direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin
disaring, minum pagi dan sore hari, sampai sembuh.
5. Wasir:
30 g herba segar greges otot dicuci bersih lalu digiling halus.
Tempelkan pada wasirnya.
CATATAN : Pemakaian lama, dapat mengganggu fungsi ginjal.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, sedikit pahit, netral. Anti radang, peluruh kencing (diuretik), pengobatan radang mata, menghilangkan angin dan panas, astringent, antihemorrhoid, menghentikan perdarahan. KANDUNGAN KIMIA: Asam kersik 5%-10%, asam oksalat, asam malat, asam akonitat (equisetic acid), asam tanat, kalium, natrium, thiaminase dan saponin.
sumber: http://www.iptek.net.id
Sabtu, 25 April 2009
Jamur Kayu Tanaman Obat Indonesia

Sinonim :
Familia :
Polyporaceae
Uraian :
Tumbuh saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi berombak atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah keunguan, mengkilat seperti lak. Berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan himenofora baru.
Nama Lokal :
Supa sinduk (Sunda).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sukar tidur (Insomnia), pusing, bronkhitis, asma, silicosis, hepatitis; Hipertensi, sakit jantung, sakit lambung, tidak napsu makan; Rematik;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Badan buah. Setelah dikumpulkan, dicuci lalu dijemur.
KEGUNAAN:
- Badan terasa lemah (Neurasthenia), pusing.
- Rasa lemah akibat sakit lama.
- Sukar tidur (insomnia).
- Bronkhitis kronis, asthma, silicosis.
- Hepatitis.
- Tekanan darah tinggi.
- Sakit jantung koroner (Coronary heart disease).
- Kolesterol tinggi (hipercholesterolemia).
- Sakit lambung (gastritis).
- Tidak napsu makan (anoreksia).
- Rematik sendi (Rheumatic arthritis).
- Menunda ketuaan.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-15 g, rebus.
Pemakaian luar. Digunakan untuk pilek (Rhinitis).
CARA PEMAKAIAN:
1. Neurasthenia, sukar tidur, mimpi berlebihan:
3-10 g jamur kayu direbus, minum.
2. Hepatitis kronis, sesak napas (asma bronkhial):
1-2 g jamur kayu dibuat bubuk, seduh dengan air panas, minum
setelah dingin. Lakukan 3 kali sehari.
3. Manguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh:
Rebus 15 g ling zhi dengan 4 gelas air bersih dalam periuk tanah
sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan airnya
ditambahkan 1 sendok makan madu. Aduk sampai rata, minum.
Sehari 2 kali, tiap kali minum sebanyak 1 gelas.
CATATAN :
Ling-zhi adalah jamur yang dijual di toko obat dengan berbagai macam kemasan berupa potongan-potongan jamur atau yang sudah diolah seperti kapsul, tablet, sirop, tincture atau suntikan.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasanya manis sedikit pahit, hangat, tidak beracun. Menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung, aphrodisiak, menambah napsu makan (stomakik), penenang (sedatif, obat batuk (antitusif dan menghilangkan sesak (anti-asthmatic). KANDUNGAN KIMIA: Ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease, protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase dan saccharida, serta beberapa macam mineral seperti natrium (Na), calcium (Ca), zinc (Zn), copper (Co) dan mangan (Mn).
Minggu, 05 April 2009
Kelapa Tanaman berkhasiat obat

Kelapa adalah tanaman yang berkhasiat obat.
Kelapa hijau dipercaya berkhasiat sebagai hemostatik, antipiretik dan diuretik dan laksatif, dan dapat mengatasi berbagai penyakit seperti :
o bronchitis, demam, disentri, hepatitis, (akar) ;
o mencret, sakit perut, (arang tempurung);
o batuk darah, batu ginjal, cacing kremi, keracunan ikan, muntah darah dan pencahar daging buah);
o mencret, sakit perut dan bengkak (buah muda);
o nyeri pinggang, penawar racun, peradangan usus (air kelapa) dan
o perawatan rambut dan bahan pembawa ramuan luka bakar (minyak kelapa)
o obat kena racun makanan, frambusia, TBC (santan dan air buahnya),
o mencret, disentri,cholera, lemah syawat (akarnya),
o borok, demam nifas(bunganya),
o gigi rusak/berlubang, kencing nanah (minyak tempurungnya),
o wasir, adanya pengapuran pada air seni (daging buahnya).
Pengetahuan tradisional ini perlu dibuktikan dengan hasil analisa empirik dan saat ini telah diketahui dengan hasil analisa kandungan nutrisi dari kelapa yang banyak mengandung giziesensial. Daging buah kelapa muda misalnya, kaya akan kalori terutama dari karbohidrat. Protein kelapa, dibandingkan dengan kacang-kacangan, lebih baik dalam hal asam amino isoleusin, leusin, lisin, threonin dan valin.
Adapun analisa nilai nutrisi daging buah kelapa umur 8 bulan adalah kadar air 90,59%, kalori437 kkal/100 g, minyak 26,67%, protein 10,67%, serat kasar 3,98%, totalkarbohidrat 38,45%, pati 13,53%, gula sebagai glukosa 24,92%.
Sementara komposisi asam amino daging buah kelapa adalah isoleusin 2,5 g/16 g N, leusin 4,9 g/16 gN, lisin 2,7 g/16 g N, metionin 1,5 g/16 g N, threosin 2,3 g/16 g N, tripthopan0,6 g/16 g N dan valin 3,8 g/16 g. Mineral utama yang terdapat pada daging buah kelapa adalah Fe (17 ppm), S (4,4 ppm), Cu (3,2), P (2.4 ppm). Kandungan vitamin pada buah meliputi vitamin C (10 ppm), vitamin B(15 IU), dan vitamin E (2 ppm).
Minyak kelapa sangat mudah dicerna dan diabsorbsi tubuh karena mengandung trigliserida yang tersusun dari lemak rantai sedang (C6-C12). Komposisi asam lemak dalam minyak kelapa adalah C8 5-%, C10 6 - 10% dan C12 44 - 45% (total 55-65% asamlemak rantai sedang). Trigliserida asam lemak rantai sedang dapat digunakan untuk mengatasi hiperlipidemia dan kegemukan serta dapat digunakan dalam ransum untuk pasien pasca bedah dan bayi premature.
Daging buah kelapa juga mengandung 0,2 mg vitamin E (sebagai tokoferol), namun proses produksi minyak secara konvensional yang biasanya mengaplikasikan panas dan tekanan, mengurangi kandungan tokoferol dalam hasil akhir. Kandungan vitamin E optimum dapat diperoleh melalui perbaikan proses, yaitu dengan proses sentrifugasi santan dan produk yang dihasilkan dikenal dengan nama virgin oil. Virgin oil mempunyai aroma kelapa segar. Saat ini Virgin oil yang lebih dikenal dengan VCO (VirginCoconut Oil) diyakini manfaatnya untuk mengatasi penyakit kanker bahkan dianggap lebih ampuh dibandingkan dengan buah merah (Pandanus conoideus).
Air kelapa muda (7 - 8 bulan) mengandung protein 0,13 g, minyak 0,12 g, karbohidrat 4,11g, mineral Ca 20 mg, Fe 0,5 mg, vitamin asam askorbat 2,2 - 3,7 mg dan air95,01/ 100 g.
Dari berbagai sumber, http://www.tanaman-obat.com/
Kelapa hijau dipercaya berkhasiat sebagai hemostatik, antipiretik dan diuretik dan laksatif, dan dapat mengatasi berbagai penyakit seperti :
o bronchitis, demam, disentri, hepatitis, (akar) ;
o mencret, sakit perut, (arang tempurung);
o batuk darah, batu ginjal, cacing kremi, keracunan ikan, muntah darah dan pencahar daging buah);
o mencret, sakit perut dan bengkak (buah muda);
o nyeri pinggang, penawar racun, peradangan usus (air kelapa) dan
o perawatan rambut dan bahan pembawa ramuan luka bakar (minyak kelapa)
o obat kena racun makanan, frambusia, TBC (santan dan air buahnya),
o mencret, disentri,cholera, lemah syawat (akarnya),
o borok, demam nifas(bunganya),
o gigi rusak/berlubang, kencing nanah (minyak tempurungnya),
o wasir, adanya pengapuran pada air seni (daging buahnya).
Pengetahuan tradisional ini perlu dibuktikan dengan hasil analisa empirik dan saat ini telah diketahui dengan hasil analisa kandungan nutrisi dari kelapa yang banyak mengandung giziesensial. Daging buah kelapa muda misalnya, kaya akan kalori terutama dari karbohidrat. Protein kelapa, dibandingkan dengan kacang-kacangan, lebih baik dalam hal asam amino isoleusin, leusin, lisin, threonin dan valin.
Adapun analisa nilai nutrisi daging buah kelapa umur 8 bulan adalah kadar air 90,59%, kalori437 kkal/100 g, minyak 26,67%, protein 10,67%, serat kasar 3,98%, totalkarbohidrat 38,45%, pati 13,53%, gula sebagai glukosa 24,92%.
Sementara komposisi asam amino daging buah kelapa adalah isoleusin 2,5 g/16 g N, leusin 4,9 g/16 gN, lisin 2,7 g/16 g N, metionin 1,5 g/16 g N, threosin 2,3 g/16 g N, tripthopan0,6 g/16 g N dan valin 3,8 g/16 g. Mineral utama yang terdapat pada daging buah kelapa adalah Fe (17 ppm), S (4,4 ppm), Cu (3,2), P (2.4 ppm). Kandungan vitamin pada buah meliputi vitamin C (10 ppm), vitamin B(15 IU), dan vitamin E (2 ppm).
Minyak kelapa sangat mudah dicerna dan diabsorbsi tubuh karena mengandung trigliserida yang tersusun dari lemak rantai sedang (C6-C12). Komposisi asam lemak dalam minyak kelapa adalah C8 5-%, C10 6 - 10% dan C12 44 - 45% (total 55-65% asamlemak rantai sedang). Trigliserida asam lemak rantai sedang dapat digunakan untuk mengatasi hiperlipidemia dan kegemukan serta dapat digunakan dalam ransum untuk pasien pasca bedah dan bayi premature.
Daging buah kelapa juga mengandung 0,2 mg vitamin E (sebagai tokoferol), namun proses produksi minyak secara konvensional yang biasanya mengaplikasikan panas dan tekanan, mengurangi kandungan tokoferol dalam hasil akhir. Kandungan vitamin E optimum dapat diperoleh melalui perbaikan proses, yaitu dengan proses sentrifugasi santan dan produk yang dihasilkan dikenal dengan nama virgin oil. Virgin oil mempunyai aroma kelapa segar. Saat ini Virgin oil yang lebih dikenal dengan VCO (VirginCoconut Oil) diyakini manfaatnya untuk mengatasi penyakit kanker bahkan dianggap lebih ampuh dibandingkan dengan buah merah (Pandanus conoideus).
Air kelapa muda (7 - 8 bulan) mengandung protein 0,13 g, minyak 0,12 g, karbohidrat 4,11g, mineral Ca 20 mg, Fe 0,5 mg, vitamin asam askorbat 2,2 - 3,7 mg dan air95,01/ 100 g.
Dari berbagai sumber, http://www.tanaman-obat.com/
Selasa, 25 November 2008
Tanaman obat sirih merah (Piper crocatum)

Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.
Tanaman obat sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.
Tanaman obat sirih mempunyai banyak spesies dan memiliki jenis yang beragam, seperti sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih merah. Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang hampir sama yaitu tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai yang tumbuh berselang seling dari batangnya.
Tanaman obat Sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman obat potensial yang sejak lama telah di-ketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, disamping itu juga memiliki nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat khususnya di Jogyakarta. Tanaman ini termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat kena cahaya.
Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman ini adalah berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang mem-bedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.
Ramuan sirih merah telah lama dimanfaatkan oleh lingkungan kra-ton Jogyakarta sebagai tanaman obat yang beguna untuk ngadi saliro. Pada tahun 1990-an sirih merah di-fungsikan sebagai tanaman hias oleh para hobis, karena penampilannya yang menarik. Permukaan daunnya merah keperakan dan mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan se-bagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah memiliki khasiat obat untuk berbagai penyakit. Dengan ramuan sirih merah telah banyak masyarakat yang tersembuhkan dari berbagai pe-nyakit. Oleh karena itu banyak orang yang ingin membudidayakannya.
Aspek budidaya
Sirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 - 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3 daun atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek dapat dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam polibeg berdi ameter 10 cm yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek yang telah dipotong-potong direndam dalam air bersih selama lebih kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang 60%.
Perbanyakan dengan cara pen-cangkokan dilakukan dengan me-milih cabang yang cukup tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang. Cangkok dapat dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca.
Penanaman di lapangan dilaku-kan pada awal musim hujan dan sebagai tiang panjat dapat digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam dapat digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan.
Sirih merah dapat beradaptasi de-ngan baik di setiap jenis tanah dan tidak terlalu sulit dalam pemelihara-annya. Selama ini umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting selama pertumbuhan-nya di lapangan adalah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima sebesar 60 - 75%.
Penangan pasca panen
Tanaman sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada saat ini tanaman telah mem-punyai daun 16 - 20 lembar. Ukuran daunnya sudah optimal dan panjang-nya mencapai 15 - 20 cm. Daun yang akan dipanen harus cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat itu kadar bahan aktifnya sudah tinggi. Cara pemetikan di-mulai dari daun tanaman bagian bawah menuju atas.
Setelah dipetik, daun disortir dan direndam dalam air untuk mem-bersikan kotoran dan debu yang me-nempel, kemudian dibilas hingga bersih dan ditiriskan. Selanjutnya daun dirajang dengan pisau yang tajam, bersih dan steril, dengan lebar irisan 1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan di atas tampah yang telah dialas kertas sampai kadar airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3 - 4 hari. Rajangan daun yang telah kering dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang kedap air, bersama-sama dimasukan silika gel untuk penyerap air, kemudian di-tutup rapat. Kemasan diberi label tanggal pengemasan selanjutnya di-simpan di tempat kering dan bersih. Dengan penyimpanan yang baik simplisia sirih merah dapat bertahan sampai 1 tahun.
Cara penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan merebus se-banyak 3 - 4 potongan rajangan dengan satu gelas air sampai men-didih. Setelah mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan didinginkan. Penggunaan sirih merah dapat dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia juga dalam bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.
Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering kemudian digiling dengan menggunakan grinder men-capai ukuran 40 mesh. Pengemasan dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi label. Sedang-kan ekstrak kapsul dibuat dari hasil serbuk yang di ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapat ditambahkan bahan pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 400C, setelah kering dimasukkan ke dalam kapsul.
Kandungan kimia
Tanaman memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut, tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic, glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari tanaman sebagai obat. Sampai saat ini semakin banyak alkaloid yang ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.
Para ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkan bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.
Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin dapat diguna-kan untuk mengobati sakit perut.
Sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi
Sejak jaman nenek moyang kita dahulu tanaman sirih merah telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping itu sirih merah memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi. Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu bagian pen-ting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan me-nyembuhkan penyakit keputihan ser-ta bau tak sedap.
Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang terutama dalam pengembang-an sebagai bahan baku untuk bio-farmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya ber-dasarkan pengalaman yang dilaku-kan secara turun temurun dari orang tua kepada anak atau saudara ter-dekat secara lisan. Di Jawa, ter-utama di Kraton Jogyakarta, tanam-an sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat me-nyembukan penyakit ambeien, ke-putihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai anti mikroba.
Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat mematikan, dapat disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyem-buhkan penyakit hepatitis.
Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang ada di Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sem-buh dari diabetes karena meng-konsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit.
Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.
Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik, pada dosis tersebut mampu me-nurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34,3%. Lebih tinggi penu-runannya dibandingkan dengan pem-berian obat anti diabetes militus komersial Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan 27% glukosa darah tikus. Hasil uji praklinis pada tikus, dapat di pakai sebagai acuan penggunaan pada orang yang men-derita kencing manis. Saat ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang menggunakan sirih merah sebagai ramuan atau terapi yang berkhasiat dan manjur untuk pe-nyembuhan berbagai jenis penyakit
Penutup
Tanaman sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional, mempunyai potensi me-nyembukan berbagai jenis penyakit. Banyak pengalaman bahwa meng-gunakan sirih merah dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul dapat menyembuhkan penya-kit diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, men-cegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Tanaman sirih merah dapat dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis tanah sehingga mudah dikembangkan dalam skala besar (Sumber: Feri Manoi, Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2, Agustus 2007).
From : Balittro
Kamis, 20 November 2008
Tanaman Obat Pule Pandak
Sinonim :
= Ophioxylon obversum, Mq.
= 0. serpentinwn, Linn.
= O. trifoliatum, Gaertn.
= Hunteria sundana, Mq.
Familia :
Apoeynaceae
Tanaman Obat Pule pandak kadang ditemukan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias, namun lebih sering tumbuh liar di ladang, hutan jati, atau tempat lainnya sampai ketinggian 1.000 m dpl. Perdu tegak, tahunan, tinggi mencapai 1 m, bergetah, batang silindris, percabangan warna cokelat abu-abu, mengeluarkan cairan jernih bila dipatahkan. Daun tunggal, bertangkai pendek, duduk berkarang atau berhadapan bersilang, bentuk taji atau bulat telur memanjang, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 3 - 20 ern, lebar 2 - 9 cm, permukaan atas hijau, permukaan bawah warnanya lebih muda. Perbungaan majemuk, bentuk payung yang keluar dari ujung tangkai, mahkota bunga warnanya merah. Buahnya buah batu, bulat telur, masih muda hijau bila masak warnanya hitam, berbiji satu. Akar panjang dan besar. Akar keringnya disebut Rauwolfia Serpentina.
Nama Lokal :
Pulai pandak (Jawa). akar tikus (Sumatera).; Yin tu luo fu mu (China). serpent wood, serpentine (Inggris).; Chandrika chhota chand, sarpaganh (India, Pakistan).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit kepala, vertigo, diare,; Sakit tenggorokan, sakit pinggang, sakit perut pada disentri, ; Muntah, Malaria, influenza, radang kandung empedu, bisul,; Hepatitis akut, susah tidur (insomnia), gangguan jiwa (mania), ; Kurang napsu makan, hiperfungsi kelenjar gondok (hipertiroid),; kudis (skabies), biduran (urtikaria), gigitan ular/kalajengking,; Luka terpukul atau terbentur (memar), hernia.;
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Akar, batang, dan daun. Sebelum digunakan akar dicuci dan dipotong kecil-kecil lalu dijemur untuk penyimpanan.
INDIKASI :
Akar berkhasiat untuk: - tekanan darah tinggi (hipertensi), - sakit kepala dan rasa berputar (vertigo) pada hipertensi, - sakit tenggorok, sakit pinggang, - sakit perut pada disentri, diare, muntah, - panas yang menetap, panas pada malaria, influenza, - radang kandung empedu, hepatitis akut, - kejang pada penyakit ayan (epilepsi), - susah tidur (insomnia), garngguan jiwa (mania), - kurang napsu makan, menghilangkan gejala akibat hiperfungsi kelenjar gondok (hipertiroid) seperti berdebar, tekanan darah tinggi, mudah tersinggung (iritabel), hiperaktif saraf simpatis, bisul, kudis (skabies), biduran (urtikaria), dan - gigitan ular, kalajengking dan luka akibat terpukul atau terbentur (memar).
Batang dan daun berkhasiat untuk: - influenza, sakit tenggorok, malaria, - tekanan darah tinggi, - diare, muntah karena angin, - hernia, dan - bisul, memar.
CARA PEMAKAIAN :
Akar, daun, atau batang sebanyak 25 - 50 g direbus, lalu minum. Untuk pemakaian luar, bahan-bahan tersebut digiling halus lalu ditempeikan ke tempat yang sakit atau direbus, airnya untuk mencuci kulit yang kudis.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tekanan darah tinggi Akar pule pandak sebanyak 50 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Minumlah pagi dan sore hari, masing-masing 1/2 gelas.
2. Sakit pinggang Akar pule pandak sebanyak 50 g direndam dalam 1 gelas arak selama 1 malam. Keesokan harinya diminum sekaligus, setelah makan.
3. Sakit tenggorok Akar pule pandak secukupnya setelah dicuci bersih lalu diiris tipis- tipis. Bahan tersebut lalu diisap-isap dalam mulut.
4. Sakit kepala, susah tidur, pusing, demam, radang kandung empedu, memar, digigit ular berbisa, kurang nafsu makan, dan sakit perut. Gunakan akar pule pandak sebanyak 10 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali, pagi dan sore, masing-masing 1/2 gelas.
5. Nyeri perut Akar pule pandak dan pinang secukupnya dikunyah, airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
6. Demam, muntah-muntah Akar pule pandak kering sebanyak 15 g dipotong kecil-kecil lalu diremas-remas dalam 1 gelas air masak. Airnya ini diminum sekaligus.
7. Influenza Daun pule pandak segar sebanyak 25 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus.
8. Digigit ular, memar Daun pule pandak segar dicuci bersih lalu digiling halus. Bubuhkan pada tempat yang sakit, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari.
9. Luka berdarah Daun muda pule pandak segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus. Bubuhkan pada luka lalu dibalut.
10. Diare Akar pule pandak segar sebanyak 2 g diiris tipis-tipis. Tambahkan 1/4 sendok teh garam, sambil diaduk merata. Akar ini kemudian dikunyah dan airnya ditelan.
EFEK SAMPING :
Jarang terjadi efek samping yang berat. Penekanan sentral menimbulkan gejala sakit kepala, mimpi buruk, rasa lelah, dan tidur tak nyenyak. Pada jantung dan pembuluh darah menimbulkan gejala denyut jantung melambat, hidung tersumbat, dan kadang gagal jantung (jarang terjadi). Pada sistem pencernaan menyebabkan mulut kering, kontraksi lambung dan usus meningkat, sering buang air besar, atau diare.
CATATAN :
- Pule pandak meningkatkan keluarnya asam lambung sehingga dapat menyebabkan perdarahan lambung.
- Penderita dengan penyakit lambung dan kondisi badan lemah jangan minum rebusan pule pandak.
- Sudah dibuat tablet dengan nama dagang tablet Reserpin, tablet Ancom, dan tablet Maishujing.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Akar bersifat pahit, dingin, dan sedikit beracun. Batang dan daun bersifat pahit, manis, dan sejuk.
KANDUNGAN KIMIA :
Akar mengandung 3 grup alkaloid, yang jenis dan jumlahnya tergantung dari daerah asal tumbuhnya. Grup I termasuk alkaline kuat (quarterary ammonium compound): serpentine, serpentinine, sarpagine, dan samatine. Penyerapannya jelek bila digunakan peroral (minum). Grup II (tertiary amine derivate): yohimbine, ajmaline, ajmalicine, tetraphylline, dan tetraphyllicine. Grup III termasuk alkaline lemah (secondary amities): reserpine, rescinnamine, deserpidine, raunesine, dan canescine. Reserpine berkhasiat hipotensif, ajmaline, serpentine, dan rescinnamine berkhasiat sedatif, yohimbine merangsang pembentukan testosteron yang dapat membangkitkan gairah seks.
Sumber :Ipteknet
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit kepala, vertigo, diare,; Sakit tenggorokan, sakit pinggang, sakit perut pada disentri, ; Muntah, Malaria, influenza, radang kandung empedu, bisul,; Hepatitis akut, susah tidur (insomnia), gangguan jiwa (mania), ; Kurang napsu makan, hiperfungsi kelenjar gondok (hipertiroid),; kudis (skabies), biduran (urtikaria), gigitan ular/kalajengking,; Luka terpukul atau terbentur (memar), hernia.;
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Akar, batang, dan daun. Sebelum digunakan akar dicuci dan dipotong kecil-kecil lalu dijemur untuk penyimpanan.
INDIKASI :
Akar berkhasiat untuk: - tekanan darah tinggi (hipertensi), - sakit kepala dan rasa berputar (vertigo) pada hipertensi, - sakit tenggorok, sakit pinggang, - sakit perut pada disentri, diare, muntah, - panas yang menetap, panas pada malaria, influenza, - radang kandung empedu, hepatitis akut, - kejang pada penyakit ayan (epilepsi), - susah tidur (insomnia), garngguan jiwa (mania), - kurang napsu makan, menghilangkan gejala akibat hiperfungsi kelenjar gondok (hipertiroid) seperti berdebar, tekanan darah tinggi, mudah tersinggung (iritabel), hiperaktif saraf simpatis, bisul, kudis (skabies), biduran (urtikaria), dan - gigitan ular, kalajengking dan luka akibat terpukul atau terbentur (memar).
Batang dan daun berkhasiat untuk: - influenza, sakit tenggorok, malaria, - tekanan darah tinggi, - diare, muntah karena angin, - hernia, dan - bisul, memar.
CARA PEMAKAIAN :
Akar, daun, atau batang sebanyak 25 - 50 g direbus, lalu minum. Untuk pemakaian luar, bahan-bahan tersebut digiling halus lalu ditempeikan ke tempat yang sakit atau direbus, airnya untuk mencuci kulit yang kudis.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tekanan darah tinggi Akar pule pandak sebanyak 50 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Minumlah pagi dan sore hari, masing-masing 1/2 gelas.
2. Sakit pinggang Akar pule pandak sebanyak 50 g direndam dalam 1 gelas arak selama 1 malam. Keesokan harinya diminum sekaligus, setelah makan.
3. Sakit tenggorok Akar pule pandak secukupnya setelah dicuci bersih lalu diiris tipis- tipis. Bahan tersebut lalu diisap-isap dalam mulut.
4. Sakit kepala, susah tidur, pusing, demam, radang kandung empedu, memar, digigit ular berbisa, kurang nafsu makan, dan sakit perut. Gunakan akar pule pandak sebanyak 10 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali, pagi dan sore, masing-masing 1/2 gelas.
5. Nyeri perut Akar pule pandak dan pinang secukupnya dikunyah, airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
6. Demam, muntah-muntah Akar pule pandak kering sebanyak 15 g dipotong kecil-kecil lalu diremas-remas dalam 1 gelas air masak. Airnya ini diminum sekaligus.
7. Influenza Daun pule pandak segar sebanyak 25 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus.
8. Digigit ular, memar Daun pule pandak segar dicuci bersih lalu digiling halus. Bubuhkan pada tempat yang sakit, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari.
9. Luka berdarah Daun muda pule pandak segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus. Bubuhkan pada luka lalu dibalut.
10. Diare Akar pule pandak segar sebanyak 2 g diiris tipis-tipis. Tambahkan 1/4 sendok teh garam, sambil diaduk merata. Akar ini kemudian dikunyah dan airnya ditelan.
EFEK SAMPING :
Jarang terjadi efek samping yang berat. Penekanan sentral menimbulkan gejala sakit kepala, mimpi buruk, rasa lelah, dan tidur tak nyenyak. Pada jantung dan pembuluh darah menimbulkan gejala denyut jantung melambat, hidung tersumbat, dan kadang gagal jantung (jarang terjadi). Pada sistem pencernaan menyebabkan mulut kering, kontraksi lambung dan usus meningkat, sering buang air besar, atau diare.
CATATAN :
- Pule pandak meningkatkan keluarnya asam lambung sehingga dapat menyebabkan perdarahan lambung.
- Penderita dengan penyakit lambung dan kondisi badan lemah jangan minum rebusan pule pandak.
- Sudah dibuat tablet dengan nama dagang tablet Reserpin, tablet Ancom, dan tablet Maishujing.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Akar bersifat pahit, dingin, dan sedikit beracun. Batang dan daun bersifat pahit, manis, dan sejuk.
KANDUNGAN KIMIA :
Akar mengandung 3 grup alkaloid, yang jenis dan jumlahnya tergantung dari daerah asal tumbuhnya. Grup I termasuk alkaline kuat (quarterary ammonium compound): serpentine, serpentinine, sarpagine, dan samatine. Penyerapannya jelek bila digunakan peroral (minum). Grup II (tertiary amine derivate): yohimbine, ajmaline, ajmalicine, tetraphylline, dan tetraphyllicine. Grup III termasuk alkaline lemah (secondary amities): reserpine, rescinnamine, deserpidine, raunesine, dan canescine. Reserpine berkhasiat hipotensif, ajmaline, serpentine, dan rescinnamine berkhasiat sedatif, yohimbine merangsang pembentukan testosteron yang dapat membangkitkan gairah seks.
Sumber :Ipteknet
Minggu, 16 November 2008
Tanaman Obat Tapak Liman (Elephantopus scaber L.)

Sinonim :
= Asterocephalus cochinchinensis, Spreng.
= Scabiosa cochinchinensis, Lour.
Familia :
Compositae (Asteraceae)
Tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadang-kadang ditemukan dalam jumlah banyak, terdapat di dataran rendah sampai dengan 1.200 m di atas permukaan laut. Terna tahunan, tegak, berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10 cm - 80 cm, batang kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10 cm - 18 cm, lebar 3 cm - 5 cm. Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3 cm - 9 cm, lebar 1 cm - 3 cm. Bunga bentuk bonggol, banyak, warna ungu. Buah berupa buah longkah. Masih satu marga tetapi dari jenis lain, yaitu Elephantopus tomentosa L., mempunyai bunga wama putih, bentuk daun bulat telur agak licin, mempunyai efek therapy yang sama, tapi khasiat penurun panas dan anti radang kurang poten. Lebih sering digunakan pada rheumatic dan anti kanker.
Nama Lokal :
Tapak liman (Indonesia), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda),; Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura),; Ku di dan (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Influenza, demam, Amandel, Radang tenggorokan, Radang mata; Dysentery, diare, gigitan ular, Batuk, Sakit kuning, Busung air; Radang ginjal, Bisul, Kurang darah, radang rahim, Keputihan;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman, cuci, keringkan.
KEGUNAAN:
1. Influenza, demam, peradangan amandel, radang tenggorok, radang
mata.
2. Dysentery, diare, gigitan ular.
3. Epidemic encephalitis B., batuk seratus hari (Pertusis).
4. Sakit kuning, memperbaiki fungsi hati, busung air (ascites).
5. Radang ginjal yang akut dan kronik.
6. Bisul, eksema.
7. Kurang darah (anemia), radang rahim, keputihan.
8. Mempermudah proses kelahiran, pengobatan sesudah bersalin.
9. Pelembut kaki, peluruh dahak, peluruh haid, pembersih darah,
pengelat.
PEMAKAIAN: 15-30 gram rebus.
CARA PEMAKAIAN TANAMAN OBAT:
1. Hepatitis:
120-180 gram akar segar + daging, rebus, minum, selama 4-5 hari
2. Biri-biri :
30-60 gram seluruh tanaman, 60-120 gram tahu, air secukupnya
ditim, makan.
3. Perut kembung: 60 gram batang direbus, dibagi 2 kali minum.
Komposisi :
Tanaman obat Tapak Liman memiliki SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS, Rasa pahit, pedas, sejuk. Penurun panas, Antibiotik, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan, menetralkan racun. KANDUNGAN KIMIA: Daun: Epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-1-ol, dotria-contan-1-ol, lupeol acetate, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin, Bunga: Luteolin-7-glucoside.
= Asterocephalus cochinchinensis, Spreng.
= Scabiosa cochinchinensis, Lour.
Familia :
Compositae (Asteraceae)
Tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadang-kadang ditemukan dalam jumlah banyak, terdapat di dataran rendah sampai dengan 1.200 m di atas permukaan laut. Terna tahunan, tegak, berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10 cm - 80 cm, batang kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10 cm - 18 cm, lebar 3 cm - 5 cm. Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3 cm - 9 cm, lebar 1 cm - 3 cm. Bunga bentuk bonggol, banyak, warna ungu. Buah berupa buah longkah. Masih satu marga tetapi dari jenis lain, yaitu Elephantopus tomentosa L., mempunyai bunga wama putih, bentuk daun bulat telur agak licin, mempunyai efek therapy yang sama, tapi khasiat penurun panas dan anti radang kurang poten. Lebih sering digunakan pada rheumatic dan anti kanker.
Nama Lokal :
Tapak liman (Indonesia), Tutup bumi (Sumatera); Balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda),; Tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura),; Ku di dan (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Influenza, demam, Amandel, Radang tenggorokan, Radang mata; Dysentery, diare, gigitan ular, Batuk, Sakit kuning, Busung air; Radang ginjal, Bisul, Kurang darah, radang rahim, Keputihan;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman, cuci, keringkan.
KEGUNAAN:
1. Influenza, demam, peradangan amandel, radang tenggorok, radang
mata.
2. Dysentery, diare, gigitan ular.
3. Epidemic encephalitis B., batuk seratus hari (Pertusis).
4. Sakit kuning, memperbaiki fungsi hati, busung air (ascites).
5. Radang ginjal yang akut dan kronik.
6. Bisul, eksema.
7. Kurang darah (anemia), radang rahim, keputihan.
8. Mempermudah proses kelahiran, pengobatan sesudah bersalin.
9. Pelembut kaki, peluruh dahak, peluruh haid, pembersih darah,
pengelat.
PEMAKAIAN: 15-30 gram rebus.
CARA PEMAKAIAN TANAMAN OBAT:
1. Hepatitis:
120-180 gram akar segar + daging, rebus, minum, selama 4-5 hari
2. Biri-biri :
30-60 gram seluruh tanaman, 60-120 gram tahu, air secukupnya
ditim, makan.
3. Perut kembung: 60 gram batang direbus, dibagi 2 kali minum.
Komposisi :
Tanaman obat Tapak Liman memiliki SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS, Rasa pahit, pedas, sejuk. Penurun panas, Antibiotik, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan, menetralkan racun. KANDUNGAN KIMIA: Daun: Epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-1-ol, dotria-contan-1-ol, lupeol acetate, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin, Bunga: Luteolin-7-glucoside.
Label:
Amandel,
Biri-biri,
Bisul,
disentri,
Gigitan Ular,
Hepatitis,
Influenza,
Keputihan,
Perut Kembung,
Radang Ginjal,
Radang Mata,
Radang tenggorokan,
Tapak Liman
Sabtu, 18 Oktober 2008
Diet Untuk Penderita Hepatitis

Melihat begitu banyaknya fungsi hati dalam berbagai proses metabolisme, maka jika terjadi kerusakan hati akan terjadi gangguan pada proses metabolisme berbagai zat dalam tubuh. Karena rusaknya alat sentral dalam tubuh, maka perlu dilakukan diet sehingga kerja hati tidak terlalu berat. Atau dengan kata lain agar hati dapat bekerja secara efektif walaupun terjadi kerusakan.
Kandungan hidrat arang dalam diet harus dibuat semaksimal mungkin agar glikogen tersedia cukup banyak dalam hati. Protein juga harus disediakan dalam jumlah yang cukup sehingga akan menghambat metamorfosis lemak atau berbagai zat beracun dalam parenkim.
Pada kasus berat, barangkali pasien sangat memerlukan pemberian glukosa melalui infus. Tahap selanjutnya dimana pasien masih dapat minum maka harus diberikan sebanyak mungkin cairan hidrat arang dalam bentuk air buah yang diberi gula. Selanjutnya bila kondisi sudah mulai membaik, diet dapat diperluas menurut selera pasien. Mengingat bervariasinya kondisi penderita hepatitis, maka diet yang diberikan di Rumah Sakit juga bermacam-macam, mulai diet hati I, II, III, dan IV.
Dalam kondisi akut, bubur merupakan konsumsi yang paling tepat bagi pasien, sehingga kerja hati dalam pelaksanaan metabolisme tidak terlalu berat. Para ahli gizi menganjurkan, selama kondisi pasien masih lemah sebaiknya konsumsi bubur terus dilakukan.
Sedangkan untuk makanan yang dianjurkan atau dipantangkan bagi penderita hepatitis, tergantung pada kondisi fisik pasien, misalnya tinggi badan dan berat badan, juga kondisi kesehatan yang lain. Namun secara umum, ada beberapa pedoman dalam berdiet bagi penderita hepatitis.
Beberapa pantangan yang harus dihindari antara lain :
- Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi, jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega/ margarine, minyak serta makanan bersantan seperti gulai, kare, atau gudeg.
- Makanan kaleng seperti sarden dan korned.
- Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.
- Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kool, sawi, lobak, mentimun, durian, nangka.
- Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.
- Minuman yang mengandung alkohol dan soda.
- Sumber hidrat arang seperti nasi, havermout, roti putih, umbi-umbian.
- Sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
- Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula, sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.
Langganan:
Postingan (Atom)