Beberapa orang tua sangat kawatir dengan cokalat, tidah hanya orang tua remaja yang selalu memperhatikan kesehatan gigi dan penampilan akan khawatir, namun tidak sebaiknya kita selalu memandang sesuatu dengan sebelah mata. Coklat mempunyai banyak efek positif, salah satunya dihari valentine mungkin yah ( hehehehe hayo saya belum dapet coklat nih ). Namun saya tidak akan membahas hubungan coklat dengan valentine, disini saya akan membahas hubungan coklat dengan Kesehatan gigi tentunya.
Cokelat bukanlah penyebab utama kerusakan pada gigi (caries). Kerusakan pada gigi umumnya disebabkan sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan. Bila anak-anak dibiasakan untuk menggosok gigi setelah mengkonsumsi cokelat, niscaya gigi yang rusak dapat dihindari. Apalagi, cokelat dengan kualitas baik seperti couverture (cokelat murni), mampu lumer dalam suhu 40 derajat Celcius. Yang paling penting disini adalah menjaga kesehatan gigi dan mulut sesering mungkin. Karena beberapa kasus karies gigi malah diakibatkan oleh kita sendiri yang malas menggosok gigi.
Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsusmi coklat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat 2-3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Berkaitan dengan masalah gigi coklat hanya berbahaya kalau kita membuat cklat itu berbahaya, dengan artian kita malas untuk membersihkan sisa-sisa coklat atau makanan yang menempel pada sela-sela gigi. Oleh karena itu jagalah kesehatan gigi dan mulut anda.
Semoga artikel ini bisa sedikit membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar