Jumat, 22 Agustus 2008

Alat Jantung Buatan

Pada beberapa kasus penyakit jantung mungkin sangat berbahaya dimana pasien tidak dapat bertahan hidup sampai datangnya pedonor jantung. Para ahli dibidang kedokteran mengembangkan perlatan elektronik seperti defibrilator, pacemaker, dan model alat jantung buatan yang dapat mempertahankan jiwa atau nyawa pasien sampai pedonor jantung tersedia untuk penderita. Salah satu perlatan jantung buatan terbaik yang dikenal adalah Jarvik-7.

Jarvik-7 lebih dikenal dengan Jarvik-7 total artificial heart yang didesain oleh Dr. Robert Jarvik seorang dokter dari amerika. Jarvik-7 dirancang untuk berfungsi seperti jantung manusia yang mempunyai dua pompa layaknya jantung manusia dengan 2 ventrikel, masing-masing berbentuk bulatan polyurethane "ventricle" dengan bentuk cakram atau piringan.

Pada evaluasi klinik dari Jarvik-7 jantung buatan yang digunakan secara permanen pada seorang pasien dimulai pada tahun 1982. Pada saat itu operasi dilakukan pada utah university pada seorang pasien bernama Barney Clark dengan pemasangan alat Jarvik-7. Dan pasien bisa bertahan hidup dengan jantung buatan Jarvik-7 selama 112 hari. Dan telah dilakukan lebih dari 5 implantasi dari Jarvik-7 hingga tahun 1985. Pada saat itu penderita yang terpasang Jarvix-7 dan mampu bertahan hidup paling lama selama 620 hari.
Perbedaan yang sangat besar adalah jika pada jantung manusia hidup dan bekerjanya menggunakan otot dan diatur serta terintegrasi dengan tubuh, maka pada peralatan jantung buatan seperti Jarvik-7 membutuhkan sumber tenaga dari luar dan perlu mengatur pompa melalui suatu sistem pipa karet bertekanan udara yang dihubungkan kejantung melaui dada penderita. Maka sistem kerja alat ini adalah tidak praktis dan terbuka sehingga dapat timbul komplikasi seperti timbulnya infeksi. Sehingga penggunaan alat seperti jantung buatan dimaksutkan hanya untuk sementara.

Sejak itu, perkembangan dalam perbaikan dari alat jantung buatan terus berlangsung. Satu kemungkinan adalah bahwa alat seperti jantung buatan menggunakan sumber tenaga baatteray yang kecil dan tidak perlu merusak bagian kulit tulang yang manapun. Mungkin suatu hari alat jantung buatan menjadi suatu hal yang realistik dan pilihan permanen untuk menunjang kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar