Tumor tenggorok (dalam istilah medis; Karsinoma Nasofaring), merupakan tumor yang timbul di daerah antara tenggorokkan bagian atas dan rongga hidung bagian belakang (naso = hidung, faring = tenggorok).
Tumor tenggorokkan merupakan tumor yang paling sering dijumpai di bidang THT.
Ada beberapa penyebab timbulnya tumor tenggorok :
- Ras atau bangsa tertentu; ada beberapa ras/bangsa tertentu yang mempunyai kecenderungan timbulnya tumor tenggorok. Umumnya timbul pada daerah Cina daratan.
- Makanan; dibeberapa penelitian dikatakan bahwa makanan yang diawetkan (dengan pengasapan/pengasinan) dan memakai pengawet (seperti MSG), yang dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama.
- Virus; di dalam penelitian virus yang dapat menyebabkan tumor tenggorok namanya virus epstein-bar
- Keturunan; ada beberapa riwayat keluarga yang menderita tumor tenggorok.
GEJALA
Tanda dan gejala yang umum timbul pada tumor tenggorok adalah adanya gangguan di hidung (tersumbat dan mimisan ringan), gangguan di telinga (telinga terasa penuh), benjolan di leher (mulai dari keci lalu membesar kadang hal ini sering ditemukan sebagai gejala yang pertama).
Disamping itu harus dilakukan pemeriksaan pada daerah tenggorokkan (secara langsung). Saat ini alat pemeriksaan sudah cukup baik dengan memakai endoskopi (istilah medisnya nasofaringoskopi) dan dilakukan biopsi tumor (pada daerah yang dicurigai) untuk mengetahui jenis tumornya (karena akan berkaitan dengan cara pengobatannya).
Disamping itu juga dilakukan pemeriksaan dengan foto CT Scan Tenggorok (Nasofaring), untuk melihat sampai sejauh mana perkembangan tumornya. Juga dapat dilakukan pemeriksaan darah khusus (antibodi) terhadap virus tumor tenggorok (nama medisnya pemeriksaan Imunoglobulin (Ig), IgA anti EA dan Ig anti VCA).
Pengobatan akan lebih mempunyai keberhasilan yang besar jika tumor dapat diketahui secara dini dan pada saat kondisi badan masih fit.
Pengobatan pada umumnya adalah dilakukan penyinaran pada tumornya (istilahnya Radiotherapi) dan juga dengan penyuntikan obat tumor (istilahnya Kemotherapi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar