Senin, 01 Desember 2008

Gangguan Kepribadian Dependen

Gangguan Kepribadian Dependen
Gambaran utama dari gangguan ini adalah kesulitan dengan “perpisahan”, dimana gangguan ini beresiko menjadi gangguan depresi dan gangguan cemas sehingga berkecenderungan berpikiran untuk bunuh diri. Diperkirakan lebih dari 2% dari populasi dewasa mengalami gangguan ini dengan perbandingan antara pria dan wanita sama.

Tanda – tanda Gangguan Kepribadian Dependen, antara lain :
  • Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil sebagian besar keputusan penting bagi dirinya.
  • Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah daripada kebutuhan orang lain pada siapa dia bergantung, dan kerelaan yang tidak semestinya terhadap keinginan mereka.
  • Keengganan untuk mengajukan tuntutan yang layak pada siapa dia bergantung.
  • Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena ketakutan yang dibesar – besarkan tentang ketidakmampuan mengurus diri sendiri.
  • Terpaku akan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya dan ditinggal agar mengurus diri sendiri.
  • Keterbatasan kemampuan untuk membuat keputusan sehari – hari tanpa mendapat nasihat yang berlebihan dan diyakinkan oleh orang lain.
  • Gambaran penyerta dapat mencakup perasaan tidak berdaya, tidak kompeten, dan kehilangan stamina.
Termasuk : Gangguan astenik, inadekuat, pasif, dan menyalahkan diri sendiri.

Psikodinamika Gangguan Kepribadian Dependen

Teori Freudian mengatakan bahwa konflik perkembangan fase oral yang tidak terselesaikan menyebabkan pasien membutuhkan pengasuhan sepanjang hidupnya.

Teori tentang hubungan objektif mengatakan bahwa kehilangan orang tua yang dini atau penolakan membatasi seseorang untuk mendapatkan pengalaman normal dari “attachment” dan “separation”, sehingga anak tetap dalam keadaan takut.

Teori lain mengatakan bahwa overproteksi dari orang tua menyebabkan anak menjadi tergantung/dependen.

Para pakar perilaku mengatakan bahwa orang tua individu dengan gangguan ini secara tidak sengaja memberi “reward” bagi anak yang penurut dan “punishment” bagi anak yang bebas.

Ahli kognitif mendapatkan 2 perilaku maladaptif yang menyebabkan anak menjadi dependen, “saya tidak cukup mendapatkan bantuan untuk berhubungan dengan dunia” dan “saya harus mencari seseorang yang bisa memberikan perlindungan sehingga saya bisa menghadapi dunia”. Dimana pola pikir tersebut membatasi seseorang untuk membuat keputusan yang bebas dan merdeka.

Pengobatan Gangguan Kepribadian Dependen

Kunci dari penanganan gangguan ini adalah menyerahkan tanggung jawab diri pada dirinya sendiri.

Terapi yang digunakan adalah terapi psikodinamik yang memfokuskan penderita sebagai penderita gangguan depresi, dan terapi kognitif yang merubah asumsi penderita dari ketidakmampuan dan ketidakberdayaan. Sedangkan terapi keluarga dan terapi kelompok dapat membantu dan dianjurkan.

Penggunaan obat antidepresan bisa digunakan jika terdapat gambaran depresi pada penderita.

link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Dependen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar