DEFINISI
Personality disorders (gangguan kepribadian) ditandai dengan perasaan tercabik-cabik, bereaksi dan terhubung dengan hal yang relatif tetap, tidak mudah menyesuaikan diri dan secara sosial tidak bisa diadaptasi dalam segala situasi.
Setiap orang memiliki pola karakteristik dalam merasa dan berhubungan dengan orang lain dan kejadian (ciri khas kepribadian). Dengan kata lain, setiap orang cenderung untuk terperangkap pada stres tunggal tetapi berulang. Sebagai contoh, beberapa orang selalu merespon situasi bermasalah dengan mencari bantuan orang lain. Yang lain selalu berasumsi bahwa mereka dapat menyelesaikan masalah sendiri. Beberapa orang mengecilkan masalah, yang lain membesar-besarkan masalah.
Meskipun orang cenderung untuk selalu merespon situasi yang sulit dengan cara yang sama, kemungkinan besar mencoba dengan pendekatan lain jika respon pertama mereka tidak efektif. Berlainan dengan penderita gangguan kepribadian begitu kaku sehingga mereka tidak dapat beradaptasi dengan keadaan, dimana mengganggu fungsi kemampuan mereka.
Pola tidak beradaptasi mereka dalam berpikir dan berprilaku menjadi tampak pada usia dewasa muda, sering lebih tua, dan cenderung bertahan sepanjang hidup. Mereka kemungkinan besar mempunyai masalah pada hubungan sosial dan interpersonal serta pekerjaan.
Penderita biasanya tidak sadar bahwa tingkah laku mereka atau pola pikir mereka tidak pantas; atau lebih parah lagi, mereka sering percaya bahwa pola pikir mereka normal dan benar. Sering anggota keluarga atau pihak sosial mengirim mereka ke psikiater karena tingkah laku mereka yang tak pantas menyebabkan kesulitan pada orang lain.
Berbeda dengan penderita kecemasan yang membuat masalah pada dirinya bukan ke orang lain. Ketika penderita mencari pertolongan untuk dirinya, biasanya karena frustasi, mereka cenderung meyakini masalah mereka disebabkan orang lain atau situasi sulit tertentu.
Gangguan ini terdiri dari tipe paranoid, skizoid, schizotypal, histrionic, narcissistic, antisocial, borderline, avoidant, dependent, obsessive-compulsive, and passive-aggressive. Gangguan ini, dulunya disebut gangguan kepribadian ganda, tetapi gangguan ini berbeda sama sekali.
Tampilkan postingan dengan label Gangguan Kepribadian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gangguan Kepribadian. Tampilkan semua postingan
Senin, 04 Januari 2010
Senin, 01 Desember 2008
Gangguan Kepribadian Obsesif – Kompulsif

Walaupun memiliki gejala yang sama dengan Gangguan Obsesif – Kompulsif, tetapi tidak ada hubungan yang spesifik di antara keduanya.
Tanda – tanda Gangguan Kepribadian Obsesif – Kompulsif, antara lain :
- Perasaan ragu dan hati – hati yang berlebihan.
- Keterpakuan pada rincian, peraturan, daftar, perintah, organisasi, dan jadwal.
- Perfeksionis yang menghambat penyelesaian tugas.
- Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati – hati, dan kecenderungan yang tidak semestinya untuk menciptakan kesenangan dan hubungan interpersonal.
- Keterpakuan dan ketertarikan yang berlebihan pada kebiasaan sosial.
- Kaku dan keras kepala.
- Pemaksaan secara tidak masuk akal agar orang lain melakukan sesuatu menurut caranya, atau keengganan yang tak masuk akal mengizinkan orang lain melakukan sesuatu.
- Mencampuradukkan pikiran atau dorongan yang bersifat memaksa atau yang tidak disukai.
Psikodinamika Gangguan Kepribadian Obsesif – Kompulsif
Penjelasan psikodinamikanya sangat terbatas, banyak dikaitkan dengan Gangguan Obsesif – Kompulsif walau tidak spesifik.
Teori Freudian mengatakan gangguan kepribadian ini terjadi akibat dari perilaku pada “toilet training”, dimana anak menjadi marah dan tetap mempertahankan fase perkembangan psikoseksual ini. Dan untuk mempertahankan kemarahan dibawah kontrolnya, dia menahan kemarahan dan naluri untuk menahan fesesnya secara ekstrem.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Obsesif – Kompulsif
Orang dengan gangguan kepribadian ini tidak selalu menyadari bahwa dirinya terganggu, sehingga mereka biasanya tidak berobat sampai dia mengalami gangguan lain, seperti gangguan depresi atau gangguan cemas.
Walaupun terapi perilaku dan terapi obat efektif untuk mengobati gangguan ini, tapi dengan terapi psikodinamik dan terapi kognitif tampaknya memberikan hasil yang lebih baik.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Obsesif – Kompulsif
Gangguan Kepribadian Dependen

Tanda – tanda Gangguan Kepribadian Dependen, antara lain :
- Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil sebagian besar keputusan penting bagi dirinya.
- Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah daripada kebutuhan orang lain pada siapa dia bergantung, dan kerelaan yang tidak semestinya terhadap keinginan mereka.
- Keengganan untuk mengajukan tuntutan yang layak pada siapa dia bergantung.
- Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena ketakutan yang dibesar – besarkan tentang ketidakmampuan mengurus diri sendiri.
- Terpaku akan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya dan ditinggal agar mengurus diri sendiri.
- Keterbatasan kemampuan untuk membuat keputusan sehari – hari tanpa mendapat nasihat yang berlebihan dan diyakinkan oleh orang lain.
- Gambaran penyerta dapat mencakup perasaan tidak berdaya, tidak kompeten, dan kehilangan stamina.
Psikodinamika Gangguan Kepribadian Dependen
Teori Freudian mengatakan bahwa konflik perkembangan fase oral yang tidak terselesaikan menyebabkan pasien membutuhkan pengasuhan sepanjang hidupnya.
Teori tentang hubungan objektif mengatakan bahwa kehilangan orang tua yang dini atau penolakan membatasi seseorang untuk mendapatkan pengalaman normal dari “attachment” dan “separation”, sehingga anak tetap dalam keadaan takut.
Teori lain mengatakan bahwa overproteksi dari orang tua menyebabkan anak menjadi tergantung/dependen.
Para pakar perilaku mengatakan bahwa orang tua individu dengan gangguan ini secara tidak sengaja memberi “reward” bagi anak yang penurut dan “punishment” bagi anak yang bebas.
Ahli kognitif mendapatkan 2 perilaku maladaptif yang menyebabkan anak menjadi dependen, “saya tidak cukup mendapatkan bantuan untuk berhubungan dengan dunia” dan “saya harus mencari seseorang yang bisa memberikan perlindungan sehingga saya bisa menghadapi dunia”. Dimana pola pikir tersebut membatasi seseorang untuk membuat keputusan yang bebas dan merdeka.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Dependen
Kunci dari penanganan gangguan ini adalah menyerahkan tanggung jawab diri pada dirinya sendiri.
Terapi yang digunakan adalah terapi psikodinamik yang memfokuskan penderita sebagai penderita gangguan depresi, dan terapi kognitif yang merubah asumsi penderita dari ketidakmampuan dan ketidakberdayaan. Sedangkan terapi keluarga dan terapi kelompok dapat membantu dan dianjurkan.
Penggunaan obat antidepresan bisa digunakan jika terdapat gambaran depresi pada penderita.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Dependen
Gangguan Kepribadian Menghindar

Tanda – tanda Gangguan Kepribadian Menghindar, yaitu :
- Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif.
- Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain.
- Kekhawatiran yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial.
- Keengganan untuk terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin akan disukai.
- Pembatasan gaya hidup karena alasan kemampuan fisik.
- Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak.
Karena disebabkan oleh hal yang sama, gangguan kepribadian ini secara tidak langsung dihubungkan dengan Gangguan Cemas. Seperti awal traumatisnya, kondisi ketakutannya, keyakinan yang terganggu, dan abnormalitas neurotransmiternya.
Para ahli psikodinamika memfokuskan pada perasaan malu yang dimulai dari pengalaman awal pada “toilet training”. Penyebabnya adalah perilaku kasar dan penolakan pada awal masa kanak yang mengarahkan pada perasaan bahwa orang lain selalu menghakiminya dengan kasar.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Menghindar
Terapi yang digunakan pada gangguan ini adalah terapi kognitif dan terapi perilaku. Juga bisa digunakan terapi obat dan terapi kelompok.
Kesulitan awal dari terapi adalah adanya usaha menghindar penderita dari terapistnya.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Menghindar
Sabtu, 29 November 2008
Gangguan Kepribadian Narcistik

Tanda – tanda Gangguan Kepribadian Narcistik adalah :
- Grandious, membutuhkan sanjungan dan empati dari orang lain.
- Banyak cerita tentang keberhasilan, kekuatan dan kemolekannya untuk mendapatkan sanjungan dari sekitarnya.
- Sering membesar-besarkan keberhasilan dan kemampuannya dan sering tampak arogan.
- Jarang tertarik dengan perasaan orang lain.
Penderita selalu “over value” dalam menilai dirinya.
Gangguan ini berawal dari penolakan dari orang tua terhadap anak. Selanjutnya terdapat tampilan grandiousitas pada anak sebagai suatu cara untuk meyakinkan orang lain bahwa ia mampu tanpa membutuhkan hubungan yang hangat. Teori ini didukung oleh kasus anak – anak yang sering mendapat kekerasan dan dari keluarga bercerai.
Para ahli mengatakan gangguan kepribadian ini dapat menjadi lebih parah jika mereka “didukung” daripada “ditentang”.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Narcistik
Gangguan kepribadian ini merupakan salah satu gangguan yang sangat sulit untuk diobati, dan tidak ada terapi pilihan yang manjur.
Biasanya pasien datang berobat karena penyakit lain yang menyertainya, kebanyakan dengan gangguan depresi. Pada pengobatan sering pasien berusaha untuk memanipulasi terapis untuk menyakinkan perasaan superioritasnya.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Narcistik
Kamis, 27 November 2008
Gangguan Kepribadian Histrionik

Tanda – tanda Gangguan Kepribadian Histrionik antara lain :
- Ekspresi emosi yang didramatisasi sendiri, teatrikal, dan dibesar-besarkan.
- Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan.
- Afek datar dan labil.
- Terus-menerus mencari kepuasan, apresiasi oleh orang lain, dan aktifitas di mana penderita menjadi pusat perhatian.
- Kegairahan yang tidak pantas dalam penampilan atau perilaku.
- Terlalu mementingkan daya tarik fisik.
Psikodinamika Gangguan Kepribadian Histrionik
Penderita gangguan ini, ketika masa kanak mengalami hubungan dengan orang tua yang tidak harmonis sehingga kehilangan rasa cinta. Lalu untuk mempertahankan ketakutan akan kehilangan yang sangat, dia bereaksi secara dramatis.
Para ahli sosiobudaya menganggap bahwa kesombongan, dramatisasi, dan egosentrisnya merupakan pembesaran dari sifat kewanitaannya.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Histrionik
Pengobatan pada gangguan ini sulit dilakukan karena perilaku pasien terhadap terapistnya.
Terapi kognitif membantu pasien dari perasaan tidak mampu menolong dirinya sendiri menjadi berkembang dan merasa mampu.
Terapi psikodinamik dan terapi kelompok dapat digunakan dan lebih membantu, sedangkan terapi obat kurang membantu, kecuali jika ada gangguan depresi.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Histrionik
Jumat, 21 November 2008
Gangguan Kepribadian Ambang

Tanda-tanda Gangguan Kepribadian Ambang adalah :
- Emosi atau Afek yang sangat tidak stabil, perubahan yang sangat cepat dan impulsif.
- Hubungan interpersonal juga tidak stabil.
- Gambaran diri pasien, tujuan, dan preferensi internalnya (termasuk seksual) sering kali tidak jelas atau terganggu, dengan perasaan kosong yang kronis.
- Mudah menjadi marah dan melakukan perilaku kekerasan dan agresif, yang sering kemarahan tersebut ditujukan pada diri sendiri dengan melukai diri, ancaman dan perilaku bunuh diri.
- Kadang kemarahan dialihkan pada penyalahgunaan obat dan alkoholisme, perilaku ugal-ugalan, termasuk dalam perilaku seksual.
Gangguan dimulai dengan adanya gangguan penerimaan orang tua terhadap anak. Kemudian ada kaitan dengan abnormalitas biologik, dimana penderita yang impulsif tampaknya berkaitan dengan aktivitas serotonin di otak yang rendah.
Teori sosiokultural menduga bahwa perubahan yang cepat dari lingkungan sosial ikut berperan terjadinya gangguan ini.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Ambang
Psikoterapi tampaknya dapat memperbaiki keparahan gangguan ini, meskipun sulit dilakukan karena berkaitan dengan keseimbangan empati dan kemarahan penderita. Sedangkan terapi psikodinamik efektif untuk memperbaiki kekacauan hubungan, perasaan diri yang buruk, dan penarikan diri yang pervasif.
Beberapa penderita terbantu dengan kombinasi terapi psikofarmaka, diantaranya obat antidepresan, anticemas, dan antipsikotik yang berguna membantu penderita lebih tenang dan mampu meredam agresifitasnya. Namun juga perlu diperhatikan, bahwa penggunaan obat-obat tersebut pada penderita rawat jalan, dapat digunakan untuk bunuh diri.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Ambang
Gangguan Kepribadian Antisosial

Survey di Amerika Serikat lebih dari 3,5% populasi memenuhi kriteria Gangguan Kepribadian Antisosial, dengan perbandingan pria 4 kali lebih banyak daripada wanita dan orang kulit putih lebih banyak dibandingkan dengan orang kulit hitam.
Penelitian-penelitian tentang gangguan ini banyak dilakukan pada populasi penjara karena penderita hampir selalu berhubungan dengan kriminal dan penyalahgunaan obat dan alkoholisme.
Tanda-tanda Gangguan Kepribadian Antisosial adalah :
- Bersikap tidak perduli dengan perasaan orang lain, kacau, sadistik, dan ugal-ugalan.
- Sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan menetap, dan tidak perduli terhadap norma, peraturan, dan kewajiban sosial.
- Tidak mampu untuk mempertahankan hubungan agar berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya.
- Mudah frustasi dan bertindak agresif, termasuk tindak kekerasan.
- Tidak mampu untuk menerima kesalahan dan belajar dari pengalaman, terutama dari hukuman.
- Sangat cenderung untuk menyalahkan orang lain, atau menawarkan rasionalisasi yang dapat diterima, untuk perilaku yang telah membawa penderita dalam konflik sosial.
Tidak termasuk : Gangguan Tingkah Laku, Gangguan Kepribadian Emosional Tidak Stabil.
Psikodinamika Gangguan Kepribadian Antisosial
Penyebab dari gangguan ini selalu dimulai dengan tidak adanya cinta orang tua yang akan mengarahkan pada tidak adanya kepercayaan (lack of basic trust), kemudian menjadi gejala antisosial yang melalui suatu proses pembelajaran (reinforcement). Pada penderita ditemukan tingkat kecemasan yang rendah, sehingga mereka lebih berani mengambil resiko dan sesuatu yang menggetarkan.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Antisosial
Sekitar 25% seluruh penderita Gangguan Kepribadian Antisosial mendapat pengobatan, tetapi tidak ada yang efektif. Problem utama dari pengobatan adalah bahwa pasien tidak merasa bersalah dan tidak ada keinginan untuk berubah.
Beberapa terapi perilaku mencoba untuk mengarahkan penderita dengan mengandalkan pada isu moral dalam pengobatan, dan dicoba untuk membuat komunikasi terapoitik, tetapi hingga saat ini tidak ada atau sedikit hasilnya.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Antisosial
Kamis, 20 November 2008
Gangguan Kepribadian Skizotipal
Diperkirakan 4% dari seluruh populasi mengalami Gangguan Kepribadian Skizotipal, dengan penderita pria sedikit lebih banyak daripada wanita.

Tanda-tanda Gangguan Kepribadian Skizotipal, antara lain :
Tidak termasuk : Sindrom Asperger, Gangguan Kepribadian Skizoid.
Psikodinamika Gangguan Kepribadian Skizotipal
Karena mirip skizofrenia, diperkirakan faktor yang sama berperan dalam kedua gangguan ini. Sering berkaitan dengan hubungan keluarga yang kurang baik dan adanya gangguan psikologik pada orang tuanya, dan juga berkaitan dengan afek.
Para peneliti juga mulai menghubungkan Gangguan Kepribadian Skizotipal dengan faktor-faktor biologik seperti yang ditemukan pada skizofrenia.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Skizotipal
Kesulitan yang dihadapi para ahli terapi sama dengan penanganan penderita Gangguan Kepribadian Paranoid dan Gangguan Kepribadian Skizoid.
Terapi yang dilakukan yaitu dengan membantu penderita untuk me-reconnect dengan mengamati kekuatan dan keterbatasan proses berpikirnya. Sedangkan obat antipsikotik dapat membantu penderita mengurangi masalah gangguan proses berpikirnya.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Skizotipal

Tanda-tanda Gangguan Kepribadian Skizotipal, antara lain :
- Afek yang tak wajar atau yang mengalami konstriksi (individu tampak dingin dan tak bersahabat).
- Perilaku yang aneh, ekstrinsik, atau ganjil.
- Hubungan sosial yang buruk dengan orang lain dan tendensi menarik diri.
- Kepercayaan yang aneh atau pikiran magis, yang mempengaruhi perilaku dan tidak serasi dengan norma-norma budaya.
- Kecurigaan atau ide paranoid.
- Pikiran obsesif yang direnungkan dan tak terkendali, sering dengan isi yang bersifat dismorfofobik (dysmorphophobic), seksual atau agresif.
- Persepsi-persepsi panca indera yang luar biasa termasuk mengenai tubuh (somatosensory) atau ilusi-ilusi lain, depersonaliti atau derealisasi.
- Pemikiran yang bersifat samar-samar (vague), sirkumstansial (circumstantial), penuh kiasan (metaforsis), sangat terinci dan ruwet, atau stereotipik, yang dimanefestasikan dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain, tanpa inkoherensi yang jelas atau nyata.
- Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi kuat, halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan yang mirip waham, biasanya terjadi tanpa provokasi dari luar.
Tidak termasuk : Sindrom Asperger, Gangguan Kepribadian Skizoid.
Psikodinamika Gangguan Kepribadian Skizotipal
Karena mirip skizofrenia, diperkirakan faktor yang sama berperan dalam kedua gangguan ini. Sering berkaitan dengan hubungan keluarga yang kurang baik dan adanya gangguan psikologik pada orang tuanya, dan juga berkaitan dengan afek.
Para peneliti juga mulai menghubungkan Gangguan Kepribadian Skizotipal dengan faktor-faktor biologik seperti yang ditemukan pada skizofrenia.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Skizotipal
Kesulitan yang dihadapi para ahli terapi sama dengan penanganan penderita Gangguan Kepribadian Paranoid dan Gangguan Kepribadian Skizoid.
Terapi yang dilakukan yaitu dengan membantu penderita untuk me-reconnect dengan mengamati kekuatan dan keterbatasan proses berpikirnya. Sedangkan obat antipsikotik dapat membantu penderita mengurangi masalah gangguan proses berpikirnya.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Skizotipal
Gangguan Kepribadian Skizoid

Tanda-tanda Gangguan Kepribadian Skizoid, antara lain :
- Hanya sedikit aktifitas yang memberikan kebahagiaan.
- Emosi dingin, afek datar.
- Kurang mampu untuk menyatakan kehangatan, kelembutan, atau kemarahan terhadap orang lain.
- Ketidak-perdulian yang nyata terhadap pujian atau kecaman.
- Kurang tertarik untuk menjalin pengalaman seksual dengan orang lain (dengan memperhitungkan usia).
- Hampir selalu memilih aktivitas yang menyendiri.
- Dirundung oleh fantasi dan instropeksi yang berlebihan.
- Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab, dan keinginan untuk mempunyai hubungan seperti itu.
- Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku.
Psikodinamika Gangguan Kepribadian Skizoid
Para ahli psikodinamika menghubungkan Gangguan Kepribadian Skizoid dengan perasaan yang tidak nyaman dalam hubungan interpersonal, dipercaya orang tua penderita telah melakukan penolakan dan kekerasan pada anaknya (penderita).
Para ahli kognitif menempatkan orang dengan Gangguan Kepribadian Skizoid sebagai penderita yang mengalami defisiensi atau gangguan proses berpikir, dimana pikiran penderita cenderung menjadi samar dan kosong sehingga penderita mengalami kesulitan menyimpulkan apa yang ada disekitarnya.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Skizoid
Penarikan hubungan sosial yang ekstrim dari penderita dan selalu mempertahankan jarak hubungan emosional dengan terapist menghalangi penanganan Gangguan Kepribadian Skizoid.
Terapi yang digunakan adalah terapi kognitif (dapat membantu penderita dalam berinteraksi sosial secara nyaman), terapi perilaku (membantu penderita memperbaiki kemampuan sosialnya), terapi kelompok (membuat penderita merasa nyaman dengan lingkungannya), dan terapi obat (sedikit bermanfaat).
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Skizoid
Gangguan Kepribadian Paranoid

Beberapa tanda-tanda pada Gangguan Kepribadian Paranoid, antara lain :
- Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan.
- Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, meskipun pada masalah-masalah kecil.
- Kecurigaan dan kecenderungan pervasif untuk menyalah-artikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan.
- Mempertahankan dengan gigih bila perlu dengan kekuatan fisik tentang hak pribadinya yang sebenarnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
- Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan seksual dari pasangannya.
- Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan yang dinyatakan dalam sikap menyangkut harga diri yang menetap.
- Dirundung oleh rasa persekongkolan dari suatu peristiwa terhadap baik diri pasien maupun dunia luar pada umumnya tanpa bukti.
- Selalu waspada dan hati-hati yang berlebihan bila berurusan dengan orang lain.
- Selalu menghindari hubungan interpersonal.
Tidak termasuk : Gangguan Waham, Skizofrenia.
Psikodinamika Gangguan Kepribadian Paranoid
Para ahli psikodinamika menyatakan bahwa ada pengaruh genetika dalam gangguan ini, dimana para ahli menelusuri kembali pola-pola interaksi awal dengan orang tua yang dibutuhkan. Para ahli kognitif mengarahkan perihal asumsi-asumsi maladaptif semacam “Mereka jahat dan akan selalu menyerangmu bila ada kesempatan untuk menyalahkanmu”.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Paranoid
Kesulitan yang dihadapi oleh ahli terapi (terapist) pada gangguan ini adalah penderita tidak menyadari adanya gangguan pada dirinya dan merasa tidak memerlukan bantuan dari terapist. Hanya beberapa saja dari penderita yang mau berobat atas kemauannya sendiri. Dan sering penderita yang sedang diobati tidak percaya dan menolak terapist-nya.
Pengobatan pada gangguan ini lebih banyak difokuskan pada terapi perilaku, sedangkan terapi obat umumnya tidak efektif.
Terapi perilaku pada gangguan ini, perlu dilihat masa lalu “kemarahan” penderita sebagai dasar menciptakan hubungan interpersonal yang baik. Kemudian, membantu mengontrol kecemasan penderita dan memperbaiki kemampuan hubungan interpersonalnya.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian Paranoid
Selasa, 18 November 2008
Gangguan Kepribadian (Personality Disorder)

Yang dimaksud dengan Gangguan Kepribadian adalah bentuk yang sangat rigid dari suatu ciri kepribadian yang teramati dari perilakunya, yang tampak dari sikapnya yang ekstrim dan berlangsung lama. Dikatakan terganggu jika menyebabkan hendaya dalam fungsi sosial dan pekerjaan yang menimbulkan distress bagi individu, yang pada umumnya individu tersebut tidak menyadari perilaku bermasalahnya. Gangguan kepribadian secara khas sudah dapat diamati sejak masa remaja atau dewasa muda, dan kurang lebih 9%-13% seluruh orang dewasa mengalami gangguan kepribadian.
Gangguan Kepribadian sulit diklasifikasikan karena sedikit diketahui tentang penyebabnya. Pada DSM-IV, gangguan kepribadian ditempatkan sebagai Axis II dan sering berkomorbid dengan gangguan pada Axis I, atau gangguan Axis I merupakan kelanjutan dari gangguan Axis II. Macam gangguan kepribadian sering saling tumpang tindih sehingga sulit untuk membedakan satu dengan yang lain. Penelitian menyatakan bahwa adanya gangguan kepribadian mempersulit penyembuhan gangguan jiwa lainnya.
DSM-IV membagi dalam 3 kelompok dengan 10 Gangguan Kepribadian, yaitu :
1. Kelompok Gangguan Kepribadian Aneh (Odd Personality Disorders)
Kelompok ini juga bisa disebut Gangguan Spektrum Skizofrenia (Schizophrenia Spectrum Disorders), karena memiliki ciri-ciri yang mirip dengan Skizofrenia yaitu curiga berlebihan, penarikan diri secara sosial, berpikiran ganjil dan merasa diperhatikan oleh “sesuatu”, sehingga orang tersebut menjadi terisolasi oleh pikirannya sendiri. Pengobatan terhadap gangguan ini sedikit sekali yang efektif, disamping penderita yang jarang mencari pengobatan dikarenakan tidak menyadari adanya gangguan pada dirinya.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Gangguan Kepribadian Paranoid, Gangguan Kepribadian Skizoid, dan Gangguan Kepribadian Skizotipal.
2. Kelompok Gangguan Kepribadian Dramatik (Dramatic Personality Disorders)
Ciri-ciri pada kelompok ini yaitu tampak dramatis, emosional, dan aneh, sehingga sulit untuk berhubungan sosial secara baik dan nyaman. Meskipun lebih sering terdiagnosa dari lainnya, namun penyebab gangguan pada kelompok ini tidak dipahami secara baik, karena penelitian yang kurang intens.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Gangguan Kepribadian Antisosial, Gangguan Kepribadian Ambang, Gangguan Kepribadian Narcistik, dan Gangguan Kepribadian Histrionik.
3. Kelompok Gangguan Kepribadian Cemas (Anxious Personality Disorders)
Pada kelompok ini tidak ada hubungan dengan Gangguan Cemas dan Gangguan Depresi walaupun gejalanya hampir sama yaitu menampakkan perilaku cemas dan ketakutan. Dan penanganan pada kelompok ini tidaklah terlalu sulit.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Gangguan Kepribadian Menghindar, Gangguan Kepribadian Dependen, dan Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif.
link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian
Langganan:
Postingan (Atom)