Rabu, 03 Februari 2010

Makanan Bayi

Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah pemberian makanan yang tepat untuk usia tertentu. Akan sangat tidak mungkin memberikan makanan padat kepada bayi yang baru lahir. Pemberian makanan pada bayi disesuaikan dengan perkembangan organ-organ pencernaannya dan semakin bayi bertambah usia, pemberian makanan harus ditingkatkan intensitas dan variasinya. Supply makanan sangat berpengaruh dalam perkembangan motorik, fisik dan otak bayi, di samping faktor x pada saat kehamilan, oleh karena itu asupan gizi bayi haruslah sangat diperhatikan.

Untuk bayi yang baru lahir, pemberian Asi sangatlah penting. Asi harus diberikan dari sejak bayi lahir hingga usia tertentu, paling tidak usia 6 bulan yang dinamakan Asi eksklusif. Asi juga dapat diberikan hingga sang bayi mencapai usia 2 tahun. Asi sangat baik bagi bayi karena mengandung zat-zat yang sangat penting yang dapat membentuk daya tahan tubuh.

Biasanya, banyak ibu baru yang membuang Asi pertama mereka, padahal justru Asi pertama yang berwarna beninglah yang paling penting untuk bayi karena mengandung zat anti bodi yang akan sangat berguna untuk pelindung tubuh si bayi dari penyakit. Setelah 6 bulan penggantian Asi dapat dibarengi dengan penggunaan susu bubuk. Setelah umur 3 bulan, bayi dapat diperkenalkan dengan makanan yang halus. Yang paling baik adalah pemberian buah-buahan yang tidak banyak mengandung serat dan dihaluskan seperti pisang, alpukat dan pepaya.

Untuk pisang dan alpukat dapat dikerik dan disuapkan sedikit-sedikit kepada bayi, sedangkan pepaya dapat dihancurkan sampai halus. Pemberian buah sangat baik karena buah mengandung banyak nutrisi, gizi dan vitamin untuk bayi. Ibu juga dapat memberikan makanan instan yang banyak dijual bebas oleh para produsen makanan bayi, namun alangkah lebih baik jika memberikan sesuatu yang lebih alami untuk makanan pertama bayi.

Di saat bayi berumur 6 bulan, bayi dapat memakan makanan yang lebih padat. Pemberian makanan yang padat harus dilakukan perlahan-lahan supaya organ pencernaan bayi terbiasa terhadap perubahan makanannya. Ibu dapat memberikan bubur bayi atau nasi tim serta makanan kaleng lainnya supaya tidak terlalu repot. Di usia 9 bulan, pencernaan bayi sudah mulai kuat dan bayi siap memakan makanan yang lebih kasar. Pemberian makanan yang lebih kasar dapat membantu kelancaran pencernaan bayi selain memberi gizi yang lebih banyak kepada bayi.

Di usia ini, bayi juga siap memakan sayuran yang lebih dulu direbus hingga lunak. Variasikan menu makanan bayi anda sehingga bayi tidak bosan dan tidak menolak jika disuapi. Anda juga dapat memperkenalkan aneka rasa kaldu baik ayam ataupun sapi untuk variasi makanan, tapi janganlah terlebih dahulu memberikannya karena si bayi belum siap untuk mencerna daging. Usia 1 tahun adalah usia dimana bayi siap memakan makanan yang dikonsumsi orang dewasa. Nasi yang lembek dengan banyak kuah adalah pilihan yang tepat untuk menu makan bayi.

Di usia ini pula bayi dapat memakan daging namun harus dipastikan bahwa daging-dagingan tersebut harus benar-benar lunak. Memperbanyak variasi makanan berarti memperbanyak asupan gizi yang sangat bagus untuk pertumbuhan bayi. Coba juga untuk banyak memberikan makanan laut untuk pertumbuhan tulang-tulang bayi. Di atas usia 1 tahun hingga bayi berumur 2 tahun, bayi siap memakan nasi padat dan berbagai makanan orang dewasa. Di usia ini pula anda dapat dengan leluasa memperkenalkan aneka makanan lezat kepada si buah hati.

Namun tetaplah memberikan makanan yang sehat dan bergizi, dan jangan memperbanyak junk food atau jajanan, karena selain tidak sehat, makanan-makanan tersebut juga dapat menyebabkan kegemukan, karang gigi, dan menyebabkan anak anda tak lagi mau menyantap makanan sehat.

Jangan lupakan pula pemberian vitamin dan zat-zat yang berguna lainnya untuk pertumbuhan anak yang sempurna. Pemberian zat penambah nafsu makan juga dianjurkan namun berikan jika anak anda benar-benar tak mau makan. Pemberian makanan juga dapat diimbangi dengan susu dan pastikan bahwa antara makanan dan susu yang dikonsumsi anak anda seimbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar