Tampilkan postingan dengan label Gula. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gula. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Juni 2010

Efek Gula Yang Terkandung Dalam Minuman Soda

Efek Gula Yang Terkandung Dalam Minuman Soda
Minuman Soda merupakan minuman yang popular di masyarakat. Dengan berbagai merk dagang, mereka menawarkan kesegaran minuman dalam botol. Namun tahukah anda apa pengaruh Minuman Soda tersebut ketika dalam tubuh? Berikut adalah penjelasannya :
  • Dalam 10 menit pertama : 10 sendok teh gula telah memenuhi 100% kebutuhan gula tubuh harian.
  • 20 menit: Terjadi lonjakan gula darah, menyebabkan peningkatan insulin. Liver menanggapi ini dengan mengubah gula menjadi lemak. Dan pada saat tertentu akan terjadi peningkatan yang sangat besar.
  • 40 menit: Penyerapan kafein komplit. Terjadi pupil melebar, tekanan darah meningkat, sebagai respon terhadap hati yang lebih banyak mengandung gula ke dalam aliran darah. Reseptor adenosin di otak sekarang diblokir, sehingga mencegah kantuk.
  •  45 menit: Terjadi peningkatan produksi dopamin dalam tubuh yang merangsang pusat kesenangan pada otak. Secara fisik cara kerja hampir sama dengan heroin.
  • > 60 menit: Kalsium mengikat asam fosfat, magnesium, dan seng dalam usus yang memberikan dorongan lebih lanjut dalam metabolisme. Hal ini diperparah dengan dosis tinggi gula dan pemanis buatan yang juga meningkatkan ekskresi kalsium urin.
  • > 60 menit: Sifat diuretik kafein membuat sering buang air kecil, sehinga mengevakuasi kalsium, magnesium, dan seng yang menuju ke tulang serta natrium, elektrolit, dan air.
  • > 60 menit: Otak menjadi mudah marah dan lambat.
Semua ini akan diikuti oleh efek buruk kafein dalam beberapa jam ke depan. Terlebih lagi jika ditambah dengan rokok.

Yang menjadi permasalahan disini bukanlah Minuman Soda-nya, melainkan perpaduan dinamis antara dosis gula yang besar, dikombinasikan dengan asam kafein dan fosfat, yang ditemukan di hampir semua Minuman Soda.

Jumat, 03 April 2009

Karbohidrat Dalam Gula Penghasil Energi Tubuh Atau Penyakit?

Karbohidrat Dalam Gula Penghasil Energi Tubuh Atau Penyakit?
Hampir semua orang pasti menyukai makanan dan minuman dengan rasa manis seperti permen, coklat, dan kue. Dan banyak makanan dan minuman yang menggunakan gula sebagai salah satu bahan. Tetapi, makanan manis atau gula sering dianggap sebagai musuh kesehatan tubuh karena berbagai penyakit yang bisa ditimbulkan oleh gula. Gula memang merupakan kebutuhan pokok tubuh untuk menghasilkan energi. Tetapi dalam jumlah yang besar dalam tubuh justru bisa menjadi penyakit.

Efek negatif dari terlalu banyak mengkonsumsi gula yang sering ditakuti adalah penyakit kencing manis atau diabetes khususnya diabetes melitus tipe dua. Penyakit ini disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat misalnya terlalu banyak mengkonsumsi gula. Kelebihan gula juga dapat mengakibatkan naiknya berat badan bahkan obesitas yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Efek lainnya adalah mudah lelah, sering mengantuk dan sulit berkonsentrasi. Sedangkan orang yang kekurangan gula akan terlihat kurus, lemas akibat kekurangan energi sehingga mudah sakit.

Gula didapat bukan hanya dari makanan manis, karena makanan seperti nasi, roti, kentang, dan mie memiliki kandungan gula. Begitu juga dalam lauk-pauk dan buah seperti pisang, semangka atau melon. Gula yang berasal dari makanan ini termasuk dalam karbohidrat kompleks. Sedangkan gula yang terdapat dalam gula pasir, sirop dan sejenisnya termasuk dalam kelompok karbohirat sederhana.

Minuman bersoda juga merupakan salah satu penyumbang gula bagi tubuh bila Anda terlalu sering mengkonsumsinya. Tidaklah mungkin menghindari gula karena gula adalah salah satu jenis karbohidrat. Dan seperti yang sudah diketahui, karbohidrat ini sangat diperlukan untuk menghasilkan energi yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Maka, yang terpenting adalah bagaimana mengkonsumsi gula secara seimbang agar tidak membahayakan tubuh.

Berapa banyak gula yang dibutuhkan tubuh untuk dikonsumsi?

Mengkonsumsi gula secara seimbang berarti anda harus mengatur agar karbohidrat yang masuk dalam tubuh seimbang dengan energi yang dikeluarkan. Energi yang dikeluarkan setiap orang tidak sama, karena tergantung pada usia, barat badan dan aktivitas yang dilakukan. Jumlah rata-rata energi yang diperlukan antara 1.500 Kkal untuk orang dengan aktivitas ringan sampai 1.800 Kkal bila melakukan aktivitas sedang. Angka ini juga termasuk energi yang diperoleh dari lemak dan protein.

Karena gula tidak hanya diperoleh dari makanan berkabohidrat, maka agar tetap seimbang, jumlah karbohidrat yang dapat dikonsumsi sekitar 40% hingga 50% untuk karbohidrat kompleks, dan sisanya 10% hingga 15% untuk karbohidrat sederhana. Yang tergolong aktivitas ringan adalah pekerjaan yang lebih sering duduk, pekerjaan rumah yang tidak terlalu berat dan berolahraga 1 minggu sekali.

Anda juga harus tetap memperhatikan jumlah kandungan gula yang terkandung dalam protein agar tidak berlebihan. Agar tidak merasakan lapar karena mengurangi jumlah karbohidrat, sebaiknya anda lebih sering makan dengan porsi kecil daripada makan langsung dalam porsi besar. Cara ini dapat mengatasi rasa lapar. Tubuh kita akan menjadi sehat bila kita mampu mengontrol keseimbangan antara energi yang masuk melalui makanan dan minuman dengan energi yang dikeluarkan melalui berbagai aktivitas.