Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Juni 2010

Herbal-herbal Penurun Kolesterol

Penyakit jantung koroner dua kali lebih besar mengancam orang-orang yang mempunyai kadar kolesterol 200-240 mg persen dibandingkan mereka yang kadarnya di bawah 240 mg persen.

Kolesterol adalah komponen asam lemak yang terdapat dalam darah. Zat ini sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses-proses tertentu bagi kelangsungan hidup. Di antaranya untuk membentuk hormon, membentuk sel, dan merawat sel-sel saraf.

Tetapi, dalam jumlah berlebih kolesterol menjadi ancaman serius bagi tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian. Penyakit yang disebabkan kolesterol adalah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi, dan hiperkolesterolemia.

Kadar kolesterol dalam darah bisa diatasi dengan pengobatan secara tradisional dengan memakai aneka tumbuhan yang banyak hidup di Indonesia. Praktik ini sudah berlangsung dari generasi ke generasi.

Yang biasa dimanfaatkan untuk pengobatan kolesterol tinggi adalah daun jati belanda (Guazuma ulmifolia), kemuning (Murraya paniculata), dan tempuyung (Sonchus arvensis).

Daun jati belanda dipercaya bisa meluruhkan lemak dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tanaman yang berasal dari negara Amerika beriklim tropis ini tumbuh secara liar di wilayah tropis lainnya seperti di Pulau Jawa.

Jati belanda mengandung senyawa tannin, damar, triterpen, alkaloid, karotenoid, flavonoid, dan asam fenol. Selain bisa menurunkan kadar kolesterol, tanaman ini juga berkhasiat untuk melangsingkan tubuh, astrigen, sebagai obat diare dan obat batuk.

Sedangkan kemuning mengandung atsiri, damar, tannin, glikosida, dan meransin. Tanaman yang biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar ini bisa dipakai untuk mengobati radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkhitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, sakit gigi, dan haid tidak teratur. Juga untuk mengurangi lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak (ulkus), memar akibat benturan, rematik, keseleo, digigit serangga dan ular berbisa, ekzema, dan luka terbuka pada kulit.

Tanaman tempuyung memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Pada prinsipnya semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan. Tapi, yang paling sering adalah bagian daunnya. Penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia saponin, flavonoida, politenol, alfa-lactucerol, beta-lactucerol, manitol, inositol, kalium, silika, dan taraksasterol adalah manfaat yang bisa didapatkan dari daun tempuyung.

Bila diramu, jati belanda, kemuning, dan tempuyung bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Inilah yang dilakukan oleh PT Indofarma. Ketiga herbal tadi diramu menjadi sebuah produk herbal yang diberi nama Prolipid. Sesuai dengan kandungan bahan-bahan pembuatnya, herbal ini membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dalam darah.

Hasil penelitian
Senyawa tanin dan musilago yang terkandung dalam daun Jati belanda dapat mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan usus halus sehingga dapat mengurangi penyerapan makanan. Dengan demikian proses obesitas (kegemukan) dapat dihambat.

Hasil penelitian tentang daun jati belanda memperkuat penggunaannya secara ilmiah sebagai tanaman obat. Ekstrak daun jati belanda yang diberikan secara oral dengan konsentrasi 15 persen dan 30 persen dapat menurunkan kadar kolesterol total serum kelinci.

Sedangkan hasil penelitian pada daun kemuning menunjukkan, pemberian infus daun ini sebesar 10 persen, 20 persen, 30 persen, dan 40 persen sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badannya secara bermakna. Ini menunjukkan telah terjadi peningkatan pembakaran lemak tubuh. Kolesterol merupakan salah satu komponen dari lemak.

Beberapa teori yang lain menyebutkan bahwa khasiat daun jati belanda dan kemuning adalah karena kandungan damarnya. Mekanismenya sebagai berikut, kolesterol yang terbentuk menjadi asam empedu berikatan dengan damar dan segera dieksresi melalui feses. Cepatnya asam empedu dieksresikan oleh tubuh akan disertai oleh cepatnya pembentukan asam empedu sehingga kolesterol dalam tubuh segera diubah menjadi asam empedu. Dengan demikian, proses ini akan mengurangi kadar kolesterol.

Sementara itu, bahan simplisia yang digunakan berkhasiat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran timbunan lemak dalam tubuh akan meningkat. Dengan demikian akan mengurangi kadar lemak tubuh. Ini berarti akan mengurangi terbentuknya kolesterol karena lemak merupakan faktor risiko tinggi terhadap kolesterol.

Karena merupakan bahan-bahan alami, jika digunakan secara teratur dan terukur, herbal-herbal ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Pentingnya Mengendalikan Kolesterol
Lipid atau lemak terdapat dalam makanan kita sehari-hari. Lemak tidak pernah larut dalam plasma darah. Kecuali bila berikatan dengan protein tertentu, ia bisa menyatu dan mengambang dalam darah.

Kolesterol, ditinjau dari sudut kimiawi, diklasifikasikan dalam golongan lipida (lemak) yang berkomponen alkohol steroid. Sebagian besar berfungsi sebagai sumber kalori dalam makanan.

Lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain sebagai cadangan makanan dan pelarut vitamin A, D, E, dan K, lipid juga berfungsi untuk memelihara jaringan saraf dalam tubuh. Tetapi, kadar lemak berlebihan akan memberikan efek yang serius berupa kerusakan pembuluh koroner. Kolesterol berperan dalam proses pengapura dinding pembuluh darah koroner.

Menurut Product Manager PT Indofarma, Agus Kuanto, unsur lemak dalam plasma adalah kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga unsur yang pertama berikatan dengan protein tertentu membentuk lipo protein. Sedangkan unsur lemak yang terakhir berikatan dengan albumin.

Lemak yang berasal dari makanan mengalami pemecahan menjadi asam lemak bebas, trigliserida, fosfolipid dan kolesterol selama proses pencernaan dalam usus karena di-assembling dan diserap ke dalam darah dalam pembentukan kilomikron.

''Menurut penelitian di Amerika Serikat, kadar kolesterol dianggap tinggi atau hiperkolesterolemia jika mencapai 240 mg persen,'' katanya.

Penyakit jantung koroner dua kali lebih besar mengancam orang-orang yang mempunyai kadar kolesterol 200-240 mg persen dibandingkan mereka yang kadarnya di bawah 240 mg persen.

Ancaman ini akan meningkat menjadi empat kali lebih besar apabila kadar kolesterolnya di atas 300 mg persen. Kadar kolesterol dalam darah dapat berubah-ubah setiap waktu tergantung pola makan. Namun, perubahan itu tidak seberapa besar.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kolesterol adalah faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan lingkungan. Kadar kolesterol ini cenderung meningkat pada orang-orang yang gemuk, kurang berolahraga, stres, dan perokok.

''Pola makan sehari-hari tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab diet merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kadar kolesterol dalam darah,'' ungkap Agus. (jar )

Sumber : http://www.republika.co.id
Enhanced by Zemanta

Sabtu, 12 Juni 2010

Khasiat Obat Belimbing Manis (Averhoa carambola)

Belimbing Manis (Averhoa carambola)
Belimbing Manis (Averhoa carambola) , berkhasiat obat mengobati penyakit Diabetes melitus, Penurun Kolesterol, Hipertensi. Nama Lokal: Belimbing manis (Indonesia), Belimbing manih (Minangkabau); Belimbing legi (Jawa), Belimbing amis (Sunda), ; Bhalimbing manes (Madura), Balirang (Bugis).

Komposisi, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis: Rasa asam, sejuk. Menghilangkan sakit (analgetik), memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang, peluruh kencing, astringent. KANDUNGAN KIMIA: Batang: Saponin, tanin, glucoside, calsium oksalat, suifur, asam format, peroksidase. Daun: Tanin, suifur, asam format, peroksidase, calsium oksalat, kalium sitrat.

Bagian yang dapat digunakan sebagai obat: Daun, bunga, buah.
KEGUNAAN:
Bunga:
- Batuk.
- Sariawan (stomatitis)

Daun:
- Perut sakit. Gondongan (Parotitis).
- Rematik.

Buah:
- Batuk rejan.
- Gusi berdarah, sariawan.
- Sakit gigi berlubang.
- Jerawat. Panu.
- Tekanan darah tinggi.
- Kelumpuhan.
- Memperbaiki fungsi pencernaan.
- Radang rektum.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: Lihat resep.
Pamakaian luar: Daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai seperti bubur, dipakai sebagal tapal (pemakaian setempat) pada gondongan, rheumatism, jerawat, panu.

CARA PEMAKAIAN:
1. Pagel linu:
1 genggam daun belimbing wuiuh yang masih muda, 10 biji cengkeh,
15 biji lada, digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya.
Lumurkan ketempat yang sakit.

2. Gondongan:
10 ranting muda belimbing wuiuh berikut daunnya dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu di tumbuk halus. Balurkan ketempat yang sakit.

3. Batuk pada anak.
Segenggam bunga belimbing wuiuh, beberapa butir adas, gula secukupnya dan air 1 cangkir, ditim selama beberapa jam. Setelah dingin disaring dengan sepotong kain, dibagi untuk 2 kali minum,
pagi dan malam sewaktu perut kosong.

4. Batuk:
25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temu-giring, 1 jari, kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, 1/4 genggam pegagan, 1/4 genggam daun saga, 1/4 genggam daun inggu, 1/4 genggam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4
gelas. Setelah dingin disaring, diminum dengan madu seperlunya.
Sehari 3 kali 3/4 gelas.

5. Batuk rejan:
a. 10 buah belimbing. wuluh dicuci lalu ditumbuk halus-halus, diremas dengan 2 sendok makan air garam, lalu disaring. Minum, lakukan 2 kali sehari.
b. Buah belimbing wuiuh dibuat manisan, sehari makan 3 x 6-8 buah.

6. Rematik :
a. 100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus, tambahkan cuka secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi
ketempat yang sakit.

b. 5 buah belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia champacaL.), 15 biji cengkeh, 15 butir lada hitam, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis dan1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

7. Sariawan:
a. Segenggarn bunga belimbing wuluh, gula jawa secukupnya dan1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring,dipakai untuk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.

b. 2/3 genggam bunga belimbing wuiuh, dicuci lalu direbus dengan3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum, sehari 3 kali 3/4 gelas.

c. 3 buah belimbing wuitjh, 3 butir bawang merah, 1 buah pala yang muda, 10 lembar daun seriawan, 3/4 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 3 sendok makan minyak kelapa, diperas lalu disaring. Dipakai untuk mengoles luka-luka akibat sariawan, 6-7 kali sehari.

8. Jerawat:
a. Buah belimbing wuluh secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan air garam seperlunya, untuk menggosok muka yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari,

b. 6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang, digiling halus lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis.  Ramuan ini dipakai untuk menggosok dan melumas muka yangberjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.

9. Panu:
10 buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai untuk menggosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.

Sumber : iptek.net.id
Enhanced by Zemanta