Tampilkan postingan dengan label Leonurus sibiricus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Leonurus sibiricus. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 April 2009

Leonurus sibiricus

Scientific classification
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Asterids
Order: Lamiales
Family: Lamiaceae
Genus: Leonurus
Species: L. sibiricus
Binomial name
Leonurus sibiricus L.

Leonurus sibiricus, commonly called Honeyweed or Siberian motherwort, is a herbaceous plants species native from central western Asia, including China and Mongolia and Russia. It is naturalized in many other parts of the world, including North America.

Description
Leonurus sibiricus is a herbaceous annual or biennial with upright stems that grow from 20 to 80 cm tall. Plants have long petioled basal leaves, that are ovate-cordate in shape. The leaves have toothed margins and are incised with deeply cut lobes. Typically one or a few flowering stems are produced from short tap-roots. The lower stem leaves are deciduous and wither away as the plants begin blooming. The petioles of the leaves, midway up the stems are 2 cm long. The flowers are produced in many flowered verticillasters, produced in whorls around the top half or more of the stem. The flowers are sessile with 8 mm long calyxs that are tubular-campanulate in shape. The corolla is white or reddish to purple-red, with an upper lip that is oblong in shape and longer than the lower lip. When flowering is done, brown oblong shaped nutlets are produced in good number.[2] Blooming occurs from July into late September, but when climate permits, flowering can occur year round.[3][4]

This species habitat within its natural range, is stony or sandy grasslands or pine forests.[5]

Alkaloids
Leonurine is one of the active components of Leonurus sibiricus[6]

Alkaloids isolated from the plant include:[7]

* Leonurinine
* Leonuridine
* Stachydrine [1]
* Leuronurine
* Prehispanolone [2]
* Cycloleonurinine
* Leoheterin
* Preleoheterin

References

From wikipedia

Kamis, 16 April 2009

Tanaman Obat Indonesia Ginjean


(Leonurus sibiricus L.)

Sinonim :
= L. artemisia (Lour.) S.YHU. = L. heterophyllus, Sweet.

Familia :
Labiatae .

Uraian :
Herba ini tumbuh liar di pinggiran kota, sepanjang aliran air, di semak-semak, kadang ditanam di kebun. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 2.000 m dpi. Terna semusim, tumbuh tegak, berambut, tinggi 60-100 cm. Batang berongga, beralur, beruas, bercabang, warnanya hijau. Daun tunggal, bentuk menjari, tepi bergerigi, ujung dan pangkalnya runcing, panjang 4-12 cm, lebar 5-14 cm, letak berhadapan bersilang, warnanya hijau. Bunga tersusun dalam karangan semu yang terdapat pada ketiak daun. Kelopak bergigi tajam, warnanya putih atau lembayung. Buahnya buah kotak, beruang 2- 4, coklat kehitaman. Biji berbentuk segitiga, kecil, warnanya hitam. Akarnya akar tunggang. Yang dimaksud dengan herba leonuri atau I mu cao dan dikenal juga dengan nama chongwei adalah tanaman yang berkhasiat sama dari tanaman yang bernama L.sibiricus, L.heterophyllus, L.artemisia atau L. turkestanicus V.Krecz.et Kuprian.

Nama Lokal :
Padang derman, dendereman (Sunda), seranting (Sumatera). ; Ginjean, ginjeran (Jawa). gofu hairan roriha (Ternate), ; Laranga kohori (Tidore).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Haid tidak teratur, radang ginjal, bengkak, kencing berdarah; Rabun senja, radang mata, hipertensi, keputihan, terlambat haid;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman atau buah, pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.

KEGUNAAN:
Seluruh herba:
- Haid tidak teratur (Menstrual irregularities).
- Tidak datang haid (amenorrhea).
- Nyeri sewaktu haid (dysmenorrhea), Haid terlalu banyak.
- Menghilangkan gumpalan darah setelah melahirkan (Post-parturn
haematoma)
- Radang ginjal (nephritis).
- Bengkak (edema).
- Kencing sedikit (oliguria), kencing berdarah (hematuria).
- Badan terasa lemah (General weakness).
- Tidak subur (infertility) pada wanita.
- Rabun senja, radang mata (conjunctivitis).
- Darah tinggi. Pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis).

Biji:
- Tekanan darah tinggi.
- Keputihan.
- Terlambat haid.

PEMAKAIAN:
Untuk minum:
Seluruh tanaman: 1-30 g,
biji: 5-15 g, rebus.
Pemakaian luar: Herba segar setelah dicuci bersih 1alu digiling halus, atau yang telah dijadikan bubuk, dibubuhkan pada borok dan radang kulit bernanah.

CARA PEMAKAIAN:
1. Haid tidak teratur, nyeri sewaktu haid, Peranakan (uterus) tidak
mengecil sempurna setelah malahirkan atau setelah dikuret
(currattage):
Ginjean dan Millettia reticulata masing-masing 60 g, dicuci dan
dipotong-potong seperlunya. Tambahkan gula merah secukupnya
lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas.
Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 x 3/4 gelas.

2. Haid tidak teratur, darah haid berlebihan, perdarahan setelah
melahirkan, Peranakan tidak mengecil sempurna setelah melahirkan:
15-20 g ginjean dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 2 x
3/4 gelas.

3. Nyeri haid:
20 g ginlean kering dan 10 g Corydalis ambigua (yen hu so) kering
direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas.Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 x 3/4 gelas. Minum selama haid.

4. Radang ginjal akut (Glomerulonephritis akut) dan bengkak:
180-240 g ginjean segar setelah dicuci bersih lalu direbus dengan
700 cc air bersih sampai tersisa 300 cc. Setelah dingin disaring,
minum. Sehari 2 x 1 1/2 gelas.

5. Badan terasa lemah dan tidak subur pada wanita:
30-60 g ginjean segar dicuci bersih, rebus dengan telur atau ayam.
Setelah dingin dimakan.

6. Peluruh haid:
10 g serbuk biji ginjean diseduh dengan 1 cangkir air panas,
tambahkan 1 sendok makan madu lalu diaduk sampai merata.
Setelah dingin diminum sekaligus.

CATATAN :
- Herba leonuri tidak beracun, pemakaian lama lidak menimbulkan efek
samping.
- Buah beracun. Pemakaian sebanyak 30 gram dapat menyebabkan
keracunan dalam 4-6 jam. Tanda-tanda keracunan akan timbul dalam
12-48 jam setelah total pemakaian sebanyak 60-140 gram.
- Gejala keracunan buah: Rasa lemah seluruh badan, kaki sukar
digerakkan, rasa kering dan rasa sesak di dada. Pada kasus yang
sangat berat tampak keringat sangat banyak dan lemah tak berdaya.
- Wanita hamil dilarang memakai tanaman obat ini.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Herba: Pahit, pedas, sejuk. Melancarkan sirkulasi, membuat haid menjadi teratur, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan dan menciutkan rahim. Buah : Manis, sejuk, beracun. Biji: Manis, pedas. Memperbaiki penglihatan, peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), melebarkan pembuluh darah (vasodilator). KANDUNGAN KIMIA: 1. L.sibiricus: Leonurine, stachydrine, leonuridine, leonurinine, rutin, benzoic acid, lauric acid, linolenic acid, oleic acid, arginine, 4-guanidino-1-butanol, 4-guanidinobutytic acid, sterol, stachyose, vitamin A dan potassium chloride. 2. L.heterophyllus: Leonurine A, leonurine B, stachydrine, lauric acid, oleic acid. Buah (Leonuri fructus): Mengandung leonurinine C10 HI4 O3 N2, alkaloid I,II dan Ill, oleic acid, linoleic acid dan vitamin A.
sumber http://www.iptek.net.id/