DEFINISI
Toksoplasma adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit toksoplasma gondii dan menyebabkan gejala seperti sakit flu. Penyakit ini biasanya menyerang wanita yang sedang hamil.
PENYEBAB
Penyebab utama penyakit ini adalah parasit toksoplasma gondii. Parasit ini biasanya tinggal dalam tubuh kucing yang makan daging atau hewan yang telah terinfeksi. Selama ini bulu atau kotoran kucing dianggap sebagai satu-satunya media penyebaran penyakit toksoplasma, padahal toksoplasma juga terdapat pada bahan makanan seperti daging setengah matang, telur setengah matang, buah-buahan atau sayur-sayuran yang sudah tercemar tinja hewan yang mengandung parasit toksoplasma.
GEJALA
Gejala toksoplasma hampir menyerupai gejala flu ringan, seperti sakit kepala, agak demam, lemas hingga gangguan kulit dan bengkak pada kelenjar getah bening. Tapi kebanyakan orang tidak merasakan adanya gejala-gejala walaupun sudah terinfeksi.
Untuk ibu hamil yang sudah terinfeksi toksoplasma sebelumnya dapat menyebabkan bayi lahir mati atau keguguran.
PENGOBATAN
Toksoplasma dapat diobati dengan pemberian obat antimalaria seperti Pyrimethamine (Daraprim), tetapi obat ini dapat mencegah tubuh anda melakukan penyerapan vitamin B sehingga harus dibarengi dengan pemberian asam folat. Antibiotik sulfadiazin dikombinasikan dengan pyrimethamine juga dapat membantu penyembuhan toksoplasma.
Untuk ibu hamil pyrimethamine dan sulfadiazin dapat digunakan, tetapi memiliki efek samping sehiingga hanya boleh digunakan pada waktu yang sangat diperlukan.
Tampilkan postingan dengan label Penyakit Menular dari Binatang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penyakit Menular dari Binatang. Tampilkan semua postingan
Jumat, 10 Desember 2010
Jumat, 01 Oktober 2010
Q Fever (Demam Q)
DEFINISI
Q Fever atau Demam Q disebabkan oleh bakteri tertentu yang dibawa binatang, paling sering domba, kambing dan sapi. Ketika Anda menghirup debu yang terkontaminasi oleh hewan yang terinfeksi, Anda bisa jadi akan terinfeksi.
Kebanyakan orang dengan demam Q tidak mempunyai gejala awal namun beberapa orang mengalami gejala flu atau menjadi terserang pneumonia dan hepatitis. Ini bentuk akut demam Q kronis. Demam Q merupakan penyakit serius yang dapat berlangsung selama tiga sampai empat tahun, dan dapat mempengaruhi jantung, hati, otak dan paru-paru.
PENYEBAB
Biasanya penyebab demam ini adalah bakteri Coxiella burnetii yang menginfeksi binatang. Infeksi paling sering mempengaruhi domba, kambing, dan sapi, tetapi dapat juga mempengaruhi hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, burung dan kelinci.
Mamalia ini menularkan bakteri melalui urine, kotoran, susu. Ketika zat ini kering, bakteri dalam mereka menjadi bagian dari lumbung debu yang mengambang di udara. Infeksi ini ditularkan kepada manusia melalui paru-paru, ketika Anda menarik napas lumbung tercemar debu.
GEJALA
Lebih dari separuh dari orang yang terinfeksi demam Q akut tidak menunjukkan gejala. Jika akhirnya timbul gejala itu akan terlihat mereka sekitar dua sampai tiga minggu setelah terkena bakteri. Infeksi dapat menyerupai flu, menyebabkan tanda-tanda dan gejala:
PERAWATAN DAN PENCEGAHAN
Pengobatan untuk demam Q tergantung pada apakah infeksi akut atau kronis dan apakah Anda sedang hamil atau tidak. Sebab, mengatasi demam Q selama kehamilan adalah sebuah tantangan, karena antibiotik yang biasa diresepkan untuk demam Q tidak dianjurkan selama kehamilan. Beberapa wanita memilih untuk menunggu sampai sesudah melahirkan untuk mengobati demam Q.
Q Fever atau Demam Q disebabkan oleh bakteri tertentu yang dibawa binatang, paling sering domba, kambing dan sapi. Ketika Anda menghirup debu yang terkontaminasi oleh hewan yang terinfeksi, Anda bisa jadi akan terinfeksi.
Kebanyakan orang dengan demam Q tidak mempunyai gejala awal namun beberapa orang mengalami gejala flu atau menjadi terserang pneumonia dan hepatitis. Ini bentuk akut demam Q kronis. Demam Q merupakan penyakit serius yang dapat berlangsung selama tiga sampai empat tahun, dan dapat mempengaruhi jantung, hati, otak dan paru-paru.
PENYEBAB
Biasanya penyebab demam ini adalah bakteri Coxiella burnetii yang menginfeksi binatang. Infeksi paling sering mempengaruhi domba, kambing, dan sapi, tetapi dapat juga mempengaruhi hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, burung dan kelinci.
Mamalia ini menularkan bakteri melalui urine, kotoran, susu. Ketika zat ini kering, bakteri dalam mereka menjadi bagian dari lumbung debu yang mengambang di udara. Infeksi ini ditularkan kepada manusia melalui paru-paru, ketika Anda menarik napas lumbung tercemar debu.
GEJALA
Lebih dari separuh dari orang yang terinfeksi demam Q akut tidak menunjukkan gejala. Jika akhirnya timbul gejala itu akan terlihat mereka sekitar dua sampai tiga minggu setelah terkena bakteri. Infeksi dapat menyerupai flu, menyebabkan tanda-tanda dan gejala:
- Demam tinggi (104 derajat Fahrenheit, atau 40 derajat Celcius)
- Sakit kepala parah
- Kelelahan
- Sakit tenggorokan
- Kedinginan
- Berkeringat
- Batuk, yang mungkin kering atau berdahak
- Nyeri dada
- Nyeri perut
- Mual
- Muntah
- Diare
- Nyeri otot parah
PERAWATAN DAN PENCEGAHAN
Pengobatan untuk demam Q tergantung pada apakah infeksi akut atau kronis dan apakah Anda sedang hamil atau tidak. Sebab, mengatasi demam Q selama kehamilan adalah sebuah tantangan, karena antibiotik yang biasa diresepkan untuk demam Q tidak dianjurkan selama kehamilan. Beberapa wanita memilih untuk menunggu sampai sesudah melahirkan untuk mengobati demam Q.
- Hati-hati membuang produk-produk hewani
- Gunakan disinfektan. Gunakan desinfektan khusus berlabel efektif terhadap C. burnetii bakteri
- Cucilah tangan Anda
- Minum hanya susu dipasteurisasi
- Vaksinasi diri
- Lakukan prosedur laboratorium yang tepat.
- Karantina hewan impor.
- Uji hewan teratur Jika Anda bekerja di lingkungan hewan, menguji secara
teratur hewan yang bekerja bersama untuk antibodi terhadap bakteri Coxiella
burnetii - Hindari lingkungan peternakan dan hewan.
Rabu, 20 Januari 2010
Senin, 20 Juli 2009
Herpes
Adanya pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala awal yang ditimbulkan bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat kematian bagi bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau cakaran satwa yang mengandung virus tersebut.
Penderita penyakit ini akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung, owa, siamang, orangutan, dan lain-lain. Bisa jadi primata yang anda pelihara itu ternyata menderita herpes!.
Penderita penyakit ini akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung, owa, siamang, orangutan, dan lain-lain. Bisa jadi primata yang anda pelihara itu ternyata menderita herpes!.
Leptospirosis
DIAGNOSA
Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis satwa termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini tumbuh subur adalah ginjal dan organ reproduksi. Penularan penyakit berawal dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air kencing atau cairan dari organ reproduksi. Bakan makanan atau minuman yang tercemarpun dapat menyebakan infeksi masuk dalam tubuh.
PENYEBAB
Gejala yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air kencing berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami perdarahan. Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa, depresi, badan lemah bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran. Sampai saat ini belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang tersedia hanya untuk satwa. Satwa yang bisa menularkan penyakit mengerikan ini adalah anjing, kucing, harimau, tikus, musang, jelarang dan tupai.
Penyakit yang disebabkan oleh sejenis kuman ini menyerang semua jenis satwa termasuk manusia. Organ tubuh yang paling disukai oleh kuman ini tumbuh subur adalah ginjal dan organ reproduksi. Penularan penyakit berawal dari adanya luka yang terbuka dan terkontaminasi dengan air kencing atau cairan dari organ reproduksi. Bakan makanan atau minuman yang tercemarpun dapat menyebakan infeksi masuk dalam tubuh.
PENYEBAB
Gejala yang mudah diamati bila terinfeksi penyakit ini adalah air kencing berubah menjadi merah karena ginjal penderita mengalami perdarahan. Selain itu kepala akan mengalami sakit yang luar biasa, depresi, badan lemah bahkan wanita hamil juga akan mengalami keguguran. Sampai saat ini belum ada vaksin Leptospira untuk manusia, yang tersedia hanya untuk satwa. Satwa yang bisa menularkan penyakit mengerikan ini adalah anjing, kucing, harimau, tikus, musang, jelarang dan tupai.
Salmonellosis
Bakteri Salmonella masuk ke tubuh penderita melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang ditimbulkan bila terinfeksi bakteri Salmonella adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai rusaknya dinding usus.
Akibatnya penderita akan mengalami diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita bahkan yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran. Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung.
Akibatnya penderita akan mengalami diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita bahkan yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran. Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung.
Psitacosis
Walaupun belum ada laporan tentang kasus penyakit Psittacosis yang diderita oleh manusia tetapi penyakit yang disebarkan oleh burung paruh bengkok (nuri dan kakatua) ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Penularannya bisa lewat kotoran burung yang kemudian terhirup oleh manusia.
Gejala klinik yang ditimbulkan antara lain adalah gangguan pernafasan mulai dari sesak nafas sampai peradangan pada saluran pernafasan, diare, tremor serta kelemahan pada anggota gerak. Kondisi akan semakin parah bila penderita dalam kondisi stress dan makanan yang kekurangan gizi.
Gejala klinik yang ditimbulkan antara lain adalah gangguan pernafasan mulai dari sesak nafas sampai peradangan pada saluran pernafasan, diare, tremor serta kelemahan pada anggota gerak. Kondisi akan semakin parah bila penderita dalam kondisi stress dan makanan yang kekurangan gizi.
Toxoplasmosis
Penyakit ini ditakuti oleh kaum wanita karena menyebabkan kemandulan atau selalu keguguran bila mengandung. Bayi yang lahir dengan kondisi cacatpun juga dapat di sebabkan oleh penyakit ini.
Penyakit Toxoplasmosis disebarkan oleh satwa bangsa kucing, misalnya kucing hutan, harimau atau juga kucing rumahan. Penularan kepada manusia melalui empat cara yaitu: secara tidak sengaja menelan makanan atau minuman yang telah tercemar Toxoplasama, memakan makanan yang berasal dari daging yang mengandung parasit Toxopalsma dan tidak dimasak secara sempurna/setengah matang. Penularan lain adalah infeksi penyakit yang ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang mengandung. Cara penularan terakhir adalah melalui transfusi darah.
Penyakit Toxoplasmosis disebarkan oleh satwa bangsa kucing, misalnya kucing hutan, harimau atau juga kucing rumahan. Penularan kepada manusia melalui empat cara yaitu: secara tidak sengaja menelan makanan atau minuman yang telah tercemar Toxoplasama, memakan makanan yang berasal dari daging yang mengandung parasit Toxopalsma dan tidak dimasak secara sempurna/setengah matang. Penularan lain adalah infeksi penyakit yang ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang mengandung. Cara penularan terakhir adalah melalui transfusi darah.
Cacing
Cacingan sering dianggap penyakit yang ringan, padahal penyebab kematian terbesar satwa dipelihara oleh manusia dalam kondisi buruk adalah penyakit ini. Stress dapat meningkatkan jumlah infeksi cacing dalam tubuh. Dengan ukuran yang sangat kecilyaitu 0,01 - 0,1mm, sangat memudah bagi parasit menular ke semua satwa termasuk manusia.
Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia, serta badan lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing. Kejang-kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka kematian akan menjemput penderitanya. Hampir semua satwa yang berpotensi menularkan penyakit cacingan, misalnya primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua, dan lain-lain.
Diare, badan kurus, kekurangan cairan (dehidrasi), anemia, serta badan lemas merupakan gejala awal yang ditimbulkan oleh adanya infeksi cacing. Kejang-kejang pada seluruh anggota gerak, perut membesar dan keras akibat adanya timbunan gas (kembung) merupakan tanda bahwa racun telah menyebar ke seluruh tubuh. Bila tidak segera diobati maka kematian akan menjemput penderitanya. Hampir semua satwa yang berpotensi menularkan penyakit cacingan, misalnya primata, musang, kucing, burung nuri, kakatua, dan lain-lain.
Rabies
Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa lain (1%).
Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
Tuberculosa (TBC)
TBC adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala yang ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak nafas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan.
Selain manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC melalui kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu terhirup oleh manusia maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga penyakit TBC. Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis, sehingga gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah. Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang.
Selain manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan penyakit TBC melalui kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu terhirup oleh manusia maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga penyakit TBC. Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis, sehingga gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah. Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang.
Hepatitis
Di seluruh dunia diperkirakan 2 milyar manusia telah terinfeksi penyakit hepatitis. Dua juta orang meninggal tiap tahunnya atau tiap menitnya ada 4 orang meninggal akibat kasus penyakit tersebut. Kecepatan penularan penyakit hepatitis 4 kali lebih cepat dari penyakit HIV. Penularan penularan penyakit hepatitis ini melalui aliran darah, plasenta bayi bagi ibu yang mengandung serta cairan tubuh seperti sperma, vagina, dan air liur.
Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam penderita hepatitis.
Satwa primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit anda maka anda berisiko tertular hepatitis.
Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam penderita hepatitis.
Satwa primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit anda maka anda berisiko tertular hepatitis.
Langganan:
Postingan (Atom)