Tampilkan postingan dengan label Suara Merdeka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Suara Merdeka. Tampilkan semua postingan

Selasa, 17 Maret 2009

Daun Dewa, Kanker, dan Stroke

DAUN dewa dikenal juga dengan sebutan bluntas China. Tumbuhan semak ini hidup di ketinggian 0-1000 meter di atas permukaan laut, dan tumbuh liar di beberapa kawasan hutan di Indonesia. Batangnya lunak berwarna hijau dengan alur memanjang. Ketinggiannya mencapai 30 sampai 50 cm.

Daunnya tunggal berambut lebat, warna permukaan atas hijau tua dan bawah hijau muda. Panjang daun 8-20 cm, lebar 5-10 cm. Bunga keluar dari ujung tangkai, berwarna kuning.

Akarnya membentuk umbi, dengan panjang antara 3-6 cm berdiameter sekitar 3 cm.

Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia, seperti saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologisnya dapat mencairkan bekuan darah, menghentikan perdarahan, menurunkan panas, membersihkan racun, penghilang nyeri, dan antiradang.

Daun dan Umbi
Menurut Dr Setiawan Dalimartha dan Hadi dari Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, bahwa bukan hanya daunnya yang bermanfaat, juga umbinya dapat menghilangkan pembekuan darah di pembuluh darah, sehingga memungkinkan sebagai obat stroke dan jantung koroner. Selain itu umbinya berkhasiat untuk mengatasi bengkak karena memar, tulang patah, perdarahan sehabis melahirkan, dan sakit jantung.

Daunnya berguna untuk luka pukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan perdarahan, pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, terlambat datang bulan dan digigit binatang berbisa.

Cara pemanfaatannya, antara lain direbus, lalu diminum airnya. Daunnya juga dapat dimakan mentah sebagai lalapan. Untuk pengobatan luar, daun segar atau umbi segar digiling halus lalu tempelkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti pembengkakan payudara, memar, bengkak akibat tulang patah, wasir, digigit hewan berbisa, luka bakar, tersiram air panas, luka berdarah, bisul, radang kulit bernanah, borok di kaki, cantengan dan kutil.

Untuk luka bakar dan luka teriris, umbi daun dewa dipipis, tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut. Untuk sakit jantung, ambil umbi segar 10 gram, tumbuk halus, tambahkan air 1/2 gelas, saring ampasnya, minum airnya setiap sore, atau 2-4 lembar daun dilalap 3 kali sehari.

Untuk perdarahan pada perempuan, batuk/muntah darah, dan payudara bengkak, ambil sebatang daun dewa dengan berat sekitar 15 gram, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin, dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore, masing-masing 1/2 gelas.

Untuk bisul dan koreng, ambil daun dewa dan daun sosor bebek, keduanya dengan ukuran sama banyak, setelah dipipis, ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng, lalu dibalut.

Mengatasi gigitan binatang berbisa, ambil umbi daun dewa secukupnya, tumbuk halus. Bubuhkan di bagian tubuh yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut. Bila panas pada anak, ambil daunnya, lalu tumbuk. Air perasannya diminumkan.

Penelitian
Mengenai khasiat daun dewa bagi penyembuhan kanker, empat mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pernah mengadakan penelitian pada tahun 2003. Dengan dasar pemikiran proses perkembangan kanker sama dengan proses pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru, mereka menguji efek ekstrak daun dewa terhadap pertumbuhan pembuluh darah baru. Mereka menggunakan telur ayam dengan embrio di dalamnya tengah berkembang, sebagai bahan percobaan.

Ekstrak daun dewa yang mereka peroleh dengan menggunakan etanol diteteskan ke telur-telur itu dalam jumlah berbeda. Mereka juga menyiapkan sebutir telur yang berada dalam lingkungan yang sama sebagai perbandingan.

Hasilnya, ekstrak daun dewa terbukti dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Pertumbuhannya terhambat sebanding dengan jumlah tetes ekstrak daun dewa yang diberikan. Dengan kata lain, semakin tinggi jumlah tetes ekstrak daun dewa, semakin terhambat pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru. Sementara itu, pertumbuhan pembuluh darah baru di telur yang tidak ditetesi ekstrak daun dewa tetap normal atau tidak terhambat.

Memang masih diperlukan penelitian lebih jauh mengenai khasiat daun dewa ini. Namun Prof Hembing, dalam paparannya di televisi, memasukkan daun dewa sebagai obat kanker/tumor selain temu putih. Menurutnya, daun dewa juga bisa untuk mengobati kesemutan, liver berlemak dan asam urat.

Untuk memperoleh daun dewa mungkin bisa didapatkan pada penjual tanaman obat-obatan, atau pada penjual tanaman hias. Bahkan ada yang sengaja membudi-dayakannya, sebagaimana yang dilakukan oleh Ny Zuli, warga Kelurahan Tlogomulyo, Pedurungan, Jalan Girimulyo Mukti 252, Perumahan Grahamukti Utama, Semarang, telepon (024) 6723891. Ia ingin membantu mereka yang membutuhkan daun dewa.(M Ali-35)

Sumber : http://www.suaramerdeka.com/harian/0504/04/ragam02.htm

Jumat, 09 Januari 2009

Khasiat Delima Obat Alami

Buah yang berasal dari timur tengah ini berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit. Seluruh bagian tanaman ini bisa digunakan sebagai obat, mulai buah, biji, bunga, daun, kulit buah, kulit kayu, hingga kulit akar.

Cacingan

a. Cuci 7 gram akar delima yang telah dikeringkan, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dengan satu gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus.

b. Rebus kulit delima kering dan serbuk biji pinang (masing-masing 15 gram) dengan tiga gelas air bersih. Didihkan perlahan-lahan selama satu jam. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus sebelum makan pagi.

c. Campur jus buah delima dengan jus wortel, masing-masing setengah gelas. Aduk sampai merata, lalu minum sekaligus.

d. Masukkan satu sendok makan bubuk biji delima kering ke dalam segelas jus nanas yang belum terlalu masak. Aduk merata, minum sewaktu perut kosong.

Radang gusi
Cuci tjuh kuntum bunga delima dengan air bersih, lalu rebus dengan segelas air bersih sampai mendidih. Setelah dingin, saring dan gunakan untuk kumur-kumur.

Perdarahan
Rebus 20 gram bunga delima dengan tiga gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Minum air rebusan dua kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.

Luka
Campurkan serbuk kulit buah atau bunga delima secukupnya dengan minyak wijen. Aduk merata, lalu oleskan pada bagian yang luka.

Sariawan
Ambil dua buah delima segar yang sudah masak. Ambil isi berikut bijinya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan satu gelas air sambil diaduk merata, lalu saring. Gunakan airnya untuk berkumur, lalu telan. Lakukan 2--3 kali sehari, sampai sembuh.

Sering kencing
Pilih satu buah delima segar yang telah masak, ambil isinya. Ambil segenggam kucai, lalu potong-potong seperlunya. Rebus kedua bahan itu dengan tiga gelas air bersih sampai tersisa separuhnya, angkat dan dinginkan. Minum air rebusan dua kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.

Keputihan
Rebus 30 gram kulit delima kering dan 15 gram herba sambiloto kering dengan satu liter air bersih. Biarkan sampai air rebusannya tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan bagi untuk tiga kali minum, pagi, siang, dan malam hari. Air rebusan ini juga bisa digunakan untuk membasuh vagina.

Batuk
Ambil satu buah delima yang belum terlalu masak. Setiap malam sebelum tidur, kunyah biji delima tersebut, sesap airnya, kemudian buang bijinga.

Suara serak, tenggorokan kering
Ambil satu buah delima segar, belah, dan ambil isinya. Kunyah, lalu buang bijinya. Lakukan 2-3 kali sehari.

Gangguan pencernaan
50 gram daun delima segar dimasak dengan air. Minum sewaktu suam.

Menurunkan berat badan
Dua genggam daun delima muda diremas-remas dengan air matang, campurkan sedikit garam. Minum dua kali sehari.
(Ipteknet/dila)

Source : Suara Merdeka