Tampilkan postingan dengan label Eurycoma longifolia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Eurycoma longifolia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 Maret 2009

Akar Pasak Bumi Cegah Kerusakan Hati

Sebuah riset terbaru yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan bahwa akar tumbuhan pasak bumi (Eurycoma longifolia) mempunyai khasiat melindungi organ hati dari kerusakan.

Selama ini, masyarakat secara turun-temurun mempercayai pasak bumi sebagai ramuan untuk meningkatkan gairah seksual kaum pria. Selain itu, masyarakat juga memanfaatkan pasak bumi sebagai tonikum bagi ibu-ibu yang baru melahirkan, pengobatan pembengkakan kelenjar, demam, dan juga disentri.

Namun kini akar pasak bumi dibuktikan khasiatnya oleh Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, mahasiswa S3 Program Studi Biologi Sekolah Pascasarjana IPB dalam risetnya yang berjudul “Pengujian Aktivitas Hepatoprotektor Akar Pasak Bumi. Dalam riset ini, ramuan dari ekstrak akar pasak bumi diuji efektivitasnya terhadap fungsi hati pada binatang tikus.

“Hasil penelitian ilmiah menunjukkan pasak bumi berkhasiat dalam disfungsi seks, antimalaria, dan sitotoksik (peracunan sel). Sedangkan penelitian pengaruh pasak bumi melindungi hati dari kerusakan belum banyak dilakukan,” kata Ruqiah.

Dalam penelitiannya, Ruqiah menghabiskan 12,5 kilogram akar pasak bumi kering. Akar pasak bumi kering dihaluskan menjadi bubuk dan diekstraksi dengan larutan metanol 50 persen. Kemudian, dipartisi berulang-ulang dengan n-heksan, dipekatkan dengan vacuum rotavapor.

Hasil partisi ini masih melalui proses beberapa tahapan lagi, hingga diperoleh ekstrak yang diharapkan. Ekstrak tumbuhan asli Indonesia ini lalu diujicobakan pada tikus jantan Sprague Dawley umur 2-3 bulan. Sebelumya, semua tikus percobaan diberi karbon tetraklorida dengan dosis 0,1; 1,0 dan 10,0 mililiter per kilogram.

Karbon tetraklorida ini bersifat meracuni hati dan mengakibatkan nekrosis (kerusakan sel) tikus. Hewan percobaan dibagi tiga kelompok, tiap kelompok terdiri dari tiga ekor. Kelompok pertama, tikus yang diberi air suling. Kelompok kedua, tikus yang diberi “Silybum marianum”. Kelompok ketiga, tikus yang diberi ekstrak akar pasak bumi. Perlakuan tikus ini berlangsung selama tiga bulan.

Pada pemberian ekstrak akar pasak bumi dosis 500 miligram per kilogram berat badan tidak mengakibatkan perubahan kadar enzim hati, yakni enzim “Aspartate Transaminase”, enzim “Alanin Aminotransferaz”, dan “Alkalenfosfataz”, protein total, bilirubin total, direk dan indurek.

Gambaran ini menunjukkan secara keseluruhan sel-sel hati tidak mengalami perubahan. Dosis fraksi metanol air akar pasak bumi kemudian dinaikkan menjadi 1.000 mililiter per kilogram berat badan. Pada dosis ini, ekstrak akar pasak bumi menunjukkan aktivitas hepatoprotektor. Hal ini ditandai kadar enzim Aspartate Transaminase dan Alanin Aminotransferaz masih dalam kisaran normal. Selain itu, gambaran histopatologi (jaringan yang terpapar penyakit)-nya sebanding dengan pemberian silymarin.

Silybum marianum (Milk Thistle) adalah jenis tumbuhan sudah dikenal peranannay sebagai hepatoprotektor. Oleh karenanya, dalam penelitian itu Ruqiah menggunakan Silybum marianum sebagai pembanding. Tumbuhan ini dilaporkan mampu melindungi hati dari berbagai jenis racun, parasetamol, alkohol, carbon tetraklorida, D-galaktosamin, radiasi, penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, pengelupasan hati dan virus hepatitis.

Source :Kompas.co.id
http://anekaplanta.wordpress.com/

Eurycoma longifolia atau Tongkat Ali atau Pasak Bumi

Scientific classification
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Sapindales
Family: Simaroubaceae
Genus: Eurycoma
Species: E. longifolia

Binomial name
Eurycoma longifolia
Jack[1]

Eurycoma longifolia (a.k.a. Tongkat Ali or Pasak Bumi) is a flowering plant in the family Simaroubaceae, native to Indonesia and Malaysia.

Eurycoma longifolia is a small evergreen treelet growing to 15 m (49 ft) tall, with spirally arranged, pinnate leaves 20-40 cm (8-16 inches) long with 13-41 leaflets. The flowers are dioecious, with male and female flowers on different trees; they are produced in large panicles, each flower with 5-6 very small petals. The fruit is green ripening dark red, 1-2 cm long and 0.5-1 cm broad.

Uses
Eurycoma longifolia has become popular for its alleged testosterone-enhancing properties. It has therefore been included in some herbal supplements for bodybuilders. Historically, South East Asia has utilised the herb for its suggested antimalarial, antipyretic, antiulcer, cytotoxic and aphrodisiac properties.

Some scientific studies suggest that it enhances sexual characteristics and performance in animals.[2][3][4] However, most of these studies were conducted by the same researchers, so more research is needed.

In other studies, fractions of Eurycoma longifolia extract have been shown to induce apoptosis in breast-cancer cells[5] and to be cytotoxic to lung-cancer cells.[6]

The British Journal of Sports Medicine published the results of a scientific study in 2003, which showed that Eurycoma longifolia caused increased muscle strength and size when compared to a placebo.[7] This may demonstrate the anabolic properties of Tongkat Ali but again more research is needed. Some athletes and body builders now use Tongkat Ali extract in the hope that it will act as a testosterone-booster, to improve muscle size, strength, and performance without drugs.

Tongkat ali is sold in various extract ratios, with 1:50, 1:100, and 1:200 being most common. It should be noted that a higher extract ratio does not necessarily mean that an extract is more potent. At a higher extraction ratio, some of the active ingredients may even be lost, as the focus if often reflective of a pursuit of patent rights than achieving efficacious end product.

On the other hand, some products on the market do not state any specific extract ratio, and then it may be anything between 1:2 and 1:10. Furthermore, buyers should be aware that tongkat ali is one of the most expensive herbals sold internationally. Thus, capsules or tablets that combine tongkat ali with other ingredients and do not indicate definite quantities of each ingredient may contain just minuscule amounts of tongkat ali. The market demand for Tongkat Ali is growing, and even though plantations are being created every year, demand still outweighs supplies. Trees in their native habitat are rather scarce, and are further endangered by the common practice of wild harvesting.

References
^ "Eurycoma longifolia information from NPGS/GRIN". www.ars-grin.gov. http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?417514. Retrieved on 2008-03-14.
^ Ang HH, Ngai TH, Tan TH (2003). "Effects of Eurycoma longifolia Jack on sexual qualities in middle aged male rats". Phytomedicine 10 (6-7): 590–3. doi:10.1078/094471103322331881. PMID 13678248.
^ Ang HH, Cheang HS, Yusof AP. (2000). "Effects of Eurycoma longifolia Jack (Tongkat Ali) on the initiation of sexual performance of inexperienced castrated male rats". Exp Anim 49 (1): 35–8. doi:10.1538/expanim.49.35. PMID 10803359.
^ Ang HH, Lee KL, Kiyoshi M (2004). "Sexual arousal in sexually sluggish old male rats after oral administration of Eurycoma longifolia Jack". J Basic Clin Physiol Pharmacol 15 (3-4): 303–9. PMID 15803965.
^ Tee TT, & Azimahtol HL. (2005). "Induction of apoptosis by Eurycoma longifolia jack extracts". Anticancer Res 25 (3B): 2205–13. PMID 16158965.
^ Kuo PC, Shi LS, Damu AG, Su CR, Huang CH, Ke CH, Wu JB, Lin AJ, Bastow KF, Lee KH, Wu TS. (2003). "Cytotoxic and antimalarial beta-carboline alkaloids from the roots of Eurycoma longifolia". J Nat Prod 66 (10): 1324–7. doi:10.1021/np030277n. PMID 14575431.
^ Hamzah S, Yusof A (October 2003). "The Ergogenic Effects of Eurycoma Longifolia Jack: A Pilot Study". Br. J. Sports Med. 37: 464–70. doi:10.1136/bjsm.37.5.464. http://bjsm.bmjjournals.com/cgi/content/full/37/5/464. - Abstract of study listed as item 007

Source from wikipedia