Tampilkan postingan dengan label obat kuat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label obat kuat. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Maret 2009

Tanaman Obat Indonesia Cabe Jawa

Cabe Jawa
(Piper retrofractum Vahl.)
Sinonim :
= P.longum, Bl. = P.officinarum, (Miq.), DC. = Chavica offi- cinarum, Miq. = C. maritime, Miq.

Familia :
Piperaceae

Uraian :
Cabe jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya dak lembap dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 m dpl. Tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh memanjat; rnelilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 m. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 - 30 cm, lebar 3 - 13 cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 - 7 cm, garis tengah 4 - 8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Nama Lokal :
Cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, c. sula (Jawa),; Cabhi jhamo, cabe ongghu, cabe solah (Madura).; Lada panjang, cabai jawa, cabai panjang (Sumatera).; Cabia (Makasar). Long pepper (Inggris);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, ; Sukar buang air besar, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam,; Hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia,; Tekanan darah rendah, pencernaan terganggu, rematik goat, ; tidak hamil:rahim dingin, membersihkan rahim, badan lemah, ; Stroke, nyeri pinggang, kejang perut.;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah yang sudah tua tetapi belum masak, akar, dan daun, dikeringkan.

lNDIKASI :
Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas,
- disentri, diare,
- sukar buang air besar pada penderita penyakit hati,
- sakit kepala, sakit gigi,
- batuk, demam,
- hidung berlendir,
- lemah syahwat,
- sukar melahirkan,
- neurastenia, dan
- tekanan darah rendah.

Bagian akar dapat digunakan untuk:
- kembung, pencernaan terganggu,
- tidak dapat hamil karena rahim dingin,
- membersihkan rahim setelah melahirkan,
- badan terasa lemah,
- stroke,
- rematik, gout, dan nyeri pinggang.

Daun dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut dan
- sakit gigi.

CARA PEMAKAIAN :
Buah sebanyak 2,5 - 5 g dijadikan pil atau direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, buah dijemur kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan melalui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies dentis). Juga digunakan untuk rematik dan parem setelah melahirkan.
Akar sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk. Pemakaian luar untuk obat luka dan sakit gigi. Daun untuk obat kumur pada radang mulut.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Neurastenia :
Cabe jawa 6 butir, rimpang alang-alang 3 batang, rimpang lempuyang
3/4 jari, daun sambiloto segar 1 genggam, gula enau 3 jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih
sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

2. Masuk angin :
Cabe jawa 3 butir, daun poko (Mentha arvensis L.) dan daun
kesumba keling (Bixa orellana L.), masing-masing 3/4 genggam, gula
enau 3 jari. Bahan-bahan tersebut dicuci lalu dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4
gelas. Setelah dingin saring, lalu minum 3 kali sehari @ 3/4 gelas.

3. Membersihkan rahim setelah melahirkan, obat kuat:
Akar kering cabe jawa sebanyak 3 g digiling halus. Seduh dengan
air panas, hangat-hangat diminum sekaligus.

4. Pencernaan terganggu, batuk, ayan, demam sehabis melahirkan, menguatkan larnbung, paru dan jantung :
Buah cabe jawa kering sebanyak 5 g ditumbuk halus. Tambahkan
madu secukupnya sambil diaduk merata, lalu diminum sekaligus.

5. Sakit gigi :
a. Daun cabe jawa yang segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu
ditumbuk. Seduh dengan 1/2 gelas air panas. Selagi hangat
disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur.
b. Akar lekat dikunyah beberapa saat, lalu dibuang.

6. Kejang perut :
Daun cabe jawa segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu ditumbuk.
Seduh dengan 1 gelas air panas. Selagi hangat disaring Ialu
diminum sekaligus

7. Urus-urus untuk penderita penyakit hati :
Cabe Jawa 3 butir dan rimpang lempuyang seukuran ibu jari
ditumbuk. Tambahkan 1 sendok makan air matang sambil diaduk
rata, lalu peras dan saring. Airnya diminum sekaligus.

8. Demam :
Buah yang kering sebanyak 3 g digiling halus, lalu diseduh dengan
1/2 gelas air panas. Kemudian minumlah bersama ampasnya selagi
hangat.

CATATAN : Penderita panas dalam dan perempuan hamil dilarang minum ramuan tumbuhan ini.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah rasanya pedas dan panas, masuk meridian limpa dan lambung. Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya. KANDUNGAN KIMIA : Buah cabe jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene, piperidin, rninyak asiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan piperlonguniinine.

sumber ipteknet

Minggu, 29 Maret 2009

Pasak Bumi, Bukan Sekadar Janji

Oleh: Djoko Hargono, Pemerhati obat alam, di Jakarta

Meski mirip-mirip gelar pangeran atau raja Jawa, ia bukan keturunan darah biru. Tapi nama jenis tanaman yang disanjung-sanjung sebagian kaum Adam lantaran janji-janjinya yang bisa membangkitkan kejantanan. Betulkah?

Namanya terdengar bombastis. Padahal, sosoknya bukanlah tanaman raksasa nan kuat hingga mampu menembus perut Bumi. Nama yang terkesan melambangkan "kedigdayaan" itu rupanya berkaitan dengan daya linuwih (kemampuan lebih) yang dipunyainya, seperti diyakini banyak orang selama ini. Ia mampu membuat pria kokoh dalam urusan ranjang, tak ubahnya sepotong pasak raksasa yang sanggup menghunjam Bumi.

Tengok saja khasiatnya. Pasakbumi mampu meningkatkan gairah seksual, kadar testosteron, jumlah sel sperma dalam sperma, kecepatan gerak sel sperma, dan intensitas ereksi. Tak berhenti di situ. Ia juga tangguh melawan biang keroknya penyakit malaria.

Pasakbumi yang di Malaysia dijuluki "tongkat Ali" ini sudah dikenal lama sebagai tumbuhan afrodisiak. Bagian yang ampuh memang akarnya. Di dalmnya terkandung puluhan senyawa bioaktif dengan berbagai variasi struktur kimia.
Penelitian farmakologis menggunakan tikus sebagai hewan percobaan membuktikan hal itu. Ekstrak etanolik (menggunakan pelarut etanol) akar pasakbumi membuat tikus jantan menjadi sangat aktif terhadap tikus betina.

Namun, sejauh ini senyawa bioaktifnya yang bikin tikus jantan mabuk kepayang belum diketahui. Diperkirakan, senyawa itu alkaloid, senyawa dengan struktur kimia menyerupai yohimbin dalam tumbuhan Pausinytalia yohimbe (K. Schum.) Pierre. Diduga pula, mekanisme kerja afrodisiak akar pasakbumi mirip dengan P yohimbe.

Rupanya, hal itu mengandung kontroversi karena yohimbin dinyatakan tidak terbukti memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. Karena itu, pasti ada senyawa lain yang mungkin memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. Akhirnya diketahui, senyawa itu ternyata adalah kuasinoid.

Tanpa mempersoalkan senyawa bioaktifnya, kenyataan menunjukkan bahwa ekstrak etanolik atau pun ekstrak akuatik (menggunakan pelarut air) akar pasakbumi saja sudah menunjukkan sifat afrodisiak. Dari percobaan diketahui, tikus jantan yang diberi ekstrak akuatik dan etanolik akar pasakbumi menjadi lebih aktif terhadap tikus betina ketimbang tikus jantan yang tidak mendapat ekstrak yang sama.

Bahkan saking aktifnya, tikus jantan sampai menabrak dinding pemisah kandang agar bisa masuk ke kandang betina. Sebaliknya, tikus jantan yang tidak dikasih ekstrak akar pasakbumi tenang-tenang saja tingkah lakunya. Ini diperkuat oleh penelitian H.H. Ang dan MIK. Sim bahwa ekstrak akar pasakbumi benar-benar membangkitkan nafsu seksual tikus jantan sampai berkali-kali menunggangi tikus betina, mengalami ejakulasi, dan sebagainya. Penelitian yang sama bahkan menunjukkan, ekstrak akar pasakbumi meningkatkan indeks ereksi penis tikus jantan.

Menurut Prof Dr Johari Mohd. Saad, dari Universiti Malaya, jumlah sperma tikus jantan itu juga meningkat dan gerakannya lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak diberi ekstrak akar pasakbumi. Malah, jika tidak ada tikus betina dalam kandang, tikus jantan yang diberi
ekstrak akar pasakbumi akan melakukan tindakan homoseksual terhadap tikus jantan lain. Namun, bila tikus betina disuntik dengan ekstrak pasakbumi, ia justru ogah melakukan hubungan suami-istri.

Khasiat lainnya, pasakbumi juga meningkatkan kadar testosteron. Hasil kajian secara in vitro oleh Prof. Dr. Johari Mohd. Saad menggunakan homogenat testes penderita kanker prostat memperlihatkan, pemberian ekstrak akar pasakbumi meningkatkan kadar testosteron darah. Hormon ini berfungsi mengembangkan dan memelihara ciri-ciri kelamin sekunder pada pria serta membantu sel-sel pembentuk spermatozoa dalam melakukan tugasnya.

Selain itu, testosteron juga memiliki kerja anabolik, yakni meningkatkan pembentukan zat putih telur, terutama protein otot, sehingga tubuh menjadi kekar. Testoteron dapat pula menekan pembentukan gonadotropin oleh hipofisa. Namun, perlu diketahui, zat-zat androgen tidak boleh diberikan pada penderita kerusakan hati atau kanker prostat. Karena itu, seyogyanya pasakbumi tidak dikonsumsi oleh penderita kanker prostat atau gangguan fungsi hati.

Di luar urusan ranjang, pasakbumi ternyata ampuh untuk melumpuhkan Plasmodium falciparum strain Thailand yang sudah kebal terhadap banyak obat antimalaria. Dari penelitian diketahui, pasakbumi juga memiliki aktivitas antimalaria. Aktivitas tertinggi ditunjukkan baik oleh ekstrak kloroformik (dengan pelarut kloroform) maupun ekstrak I-butanolik (dengan pelarut I-butanol) akar pasakbumi.

Senyawa bioaktif yang berkhasiat terhadap malaria itu ialah senyawa erikomanon yang lebih aktif ketimbang obat malaria klorokuin. Senyawa eurikomalakton dan eurikomanol yang terkandung di akar pasakbumi juga memiliki aktivitas antimalaria meskipun hanya sebesar 60 - 70% klorokuin.

Tata nama kacau
Meski saat ini sudah kondang, rupanya tanaman ini sempat tidak terdokumentasikan di Herbarium Bogoriense. Akibatnya, sulit menemukan nama daerah untuk pasakbumi.
Nama pasakbumi itu sendiri mungkin nama rekaan atau ciptaan baru yang bertendensi komersial. Sebab, munculnya nama pasakbumi bersamaan waktunya dengan diketahuinya penggunaan tumbuhan itu sebagai obat kuat oleh masyarakat di pedalaman Kalimantan. Lagi pula, ada informasi yang mencoba menghubungkan bentuk akar tumbuhan itu dengan ajaran signatura (the doctrine of signature, kesimpulan berdasarkan tanda-tanda pada tumbuhan).

Lepas dari itu, nama pasakbumi masuk akal. Faktanya, akar tunggang tumbuhan ini kokoh dan tegak lurus menusuk ke dalam tanah seolah-olah menuju ke pusat Bumi. Orang pun menganggapnya bagaikan pasak Bumi. Pasakbumi akhirnya dianggap nama paling tepat untuk tanaman ini.

Dulu, pemerintah dan pihak swasta pernah meminta kepada pihak Herbarium Bogoriense -Lembaga Biologi Nasional untuk memberi kepastian tentang identitas pasakbumi. Namun, contoh tumbuhan yang mula-mula dikirimkan ke instansi itu ternyata berasal dari jenis tumbuhan lain. Maka terjadilah kekacauan tata nama di berbagai media cetak. Ketika contoh tanaman itu kembali dikirim, sayang sekali yang dikirim bukan tanaman utuh. Ada yang mengirimkan akarnya saja, ada yang akar dan daunnya. Untungnya, bagian-bagian itu berasal dari satu jenis tumbuhan.

Dari hasil determinasi contoh yang salah dan berbeda-beda itu, nama ilmiah yang pernah diberikan kepada masyarakat pun lantas berbeda-beda. Setelab ada contoh lumayan lengkap yang dikirimkan oleh seorang asisten apoteker dari Banjarmasin, barulah determinasi mengarah kepada Eurycoma longifolia Jack.

Baru sekitar Februari - Maret 1973, identitas pasakbumi dapat dipastikan, yakni Eurycoma longifolia Jack dari suku Simarubaceae.

Apalah arti sebuah nama, kata seorang pujangga. Yang penting, pasakbumi tidak mengumbar janji. (Intisari
sumber : Kompas.com

Eurycoma longifolia atau Tongkat Ali atau Pasak Bumi

Scientific classification
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Sapindales
Family: Simaroubaceae
Genus: Eurycoma
Species: E. longifolia

Binomial name
Eurycoma longifolia
Jack[1]

Eurycoma longifolia (a.k.a. Tongkat Ali or Pasak Bumi) is a flowering plant in the family Simaroubaceae, native to Indonesia and Malaysia.

Eurycoma longifolia is a small evergreen treelet growing to 15 m (49 ft) tall, with spirally arranged, pinnate leaves 20-40 cm (8-16 inches) long with 13-41 leaflets. The flowers are dioecious, with male and female flowers on different trees; they are produced in large panicles, each flower with 5-6 very small petals. The fruit is green ripening dark red, 1-2 cm long and 0.5-1 cm broad.

Uses
Eurycoma longifolia has become popular for its alleged testosterone-enhancing properties. It has therefore been included in some herbal supplements for bodybuilders. Historically, South East Asia has utilised the herb for its suggested antimalarial, antipyretic, antiulcer, cytotoxic and aphrodisiac properties.

Some scientific studies suggest that it enhances sexual characteristics and performance in animals.[2][3][4] However, most of these studies were conducted by the same researchers, so more research is needed.

In other studies, fractions of Eurycoma longifolia extract have been shown to induce apoptosis in breast-cancer cells[5] and to be cytotoxic to lung-cancer cells.[6]

The British Journal of Sports Medicine published the results of a scientific study in 2003, which showed that Eurycoma longifolia caused increased muscle strength and size when compared to a placebo.[7] This may demonstrate the anabolic properties of Tongkat Ali but again more research is needed. Some athletes and body builders now use Tongkat Ali extract in the hope that it will act as a testosterone-booster, to improve muscle size, strength, and performance without drugs.

Tongkat ali is sold in various extract ratios, with 1:50, 1:100, and 1:200 being most common. It should be noted that a higher extract ratio does not necessarily mean that an extract is more potent. At a higher extraction ratio, some of the active ingredients may even be lost, as the focus if often reflective of a pursuit of patent rights than achieving efficacious end product.

On the other hand, some products on the market do not state any specific extract ratio, and then it may be anything between 1:2 and 1:10. Furthermore, buyers should be aware that tongkat ali is one of the most expensive herbals sold internationally. Thus, capsules or tablets that combine tongkat ali with other ingredients and do not indicate definite quantities of each ingredient may contain just minuscule amounts of tongkat ali. The market demand for Tongkat Ali is growing, and even though plantations are being created every year, demand still outweighs supplies. Trees in their native habitat are rather scarce, and are further endangered by the common practice of wild harvesting.

References
^ "Eurycoma longifolia information from NPGS/GRIN". www.ars-grin.gov. http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?417514. Retrieved on 2008-03-14.
^ Ang HH, Ngai TH, Tan TH (2003). "Effects of Eurycoma longifolia Jack on sexual qualities in middle aged male rats". Phytomedicine 10 (6-7): 590–3. doi:10.1078/094471103322331881. PMID 13678248.
^ Ang HH, Cheang HS, Yusof AP. (2000). "Effects of Eurycoma longifolia Jack (Tongkat Ali) on the initiation of sexual performance of inexperienced castrated male rats". Exp Anim 49 (1): 35–8. doi:10.1538/expanim.49.35. PMID 10803359.
^ Ang HH, Lee KL, Kiyoshi M (2004). "Sexual arousal in sexually sluggish old male rats after oral administration of Eurycoma longifolia Jack". J Basic Clin Physiol Pharmacol 15 (3-4): 303–9. PMID 15803965.
^ Tee TT, & Azimahtol HL. (2005). "Induction of apoptosis by Eurycoma longifolia jack extracts". Anticancer Res 25 (3B): 2205–13. PMID 16158965.
^ Kuo PC, Shi LS, Damu AG, Su CR, Huang CH, Ke CH, Wu JB, Lin AJ, Bastow KF, Lee KH, Wu TS. (2003). "Cytotoxic and antimalarial beta-carboline alkaloids from the roots of Eurycoma longifolia". J Nat Prod 66 (10): 1324–7. doi:10.1021/np030277n. PMID 14575431.
^ Hamzah S, Yusof A (October 2003). "The Ergogenic Effects of Eurycoma Longifolia Jack: A Pilot Study". Br. J. Sports Med. 37: 464–70. doi:10.1136/bjsm.37.5.464. http://bjsm.bmjjournals.com/cgi/content/full/37/5/464. - Abstract of study listed as item 007

Source from wikipedia

Jumat, 27 Maret 2009

Tanaman Obat Daun Sendok


Plantago mayor

KLASIFIKASI : Daun sendok dikenal dengan nama Plantago mayor., tetapi juga disebut Plantago asiatika L. atau Plantagodepressa Willd. Termasuk kedalam famili tumbuhan Plantaginaceae. Nama daerahnya Ki urat, kuping menjangan, otot-ototan, ceuliuncal, meloh kiloh, sangkabuah, sangkubah, suri pandak dan torongoat.

SIFAT KIMIAWI : Seluruh herba; Kandungan kimia a.l: Seluruh herba : plantagin,aucubin, ursolic acid,bethasitosterol,hentria-contane dan plantaglucide yang terdiri dari methyl d-galacturonate, D-3galactose, L-arabinose dan L-rhammose. Vitamin B1, C, A dan kalium. Rhinantin,turunan dari naphazolin sebagaiandrenergik agent, menghilangkan nyeri urat.

Biji : planterolic acid,plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, galacturonic acid dan rhammose), protein adenine, choline, catalpol, dan asamlemak; palmitic acid, succinic acid, stearic acid, arachidic acid, linolenicacid dan lenoleic acid.

EFEK FARMAKOLOGIS : Tumbuhan ini bersifat : anti inflamasi (anti radang), peluruh airseni (diuretic), karena unsur K, peluruh dahak (mucolytic), menghentikan batuk (antitusiv), antiseptik karena glikosid aukubin, aphrodisiak memperbaiki penglihatan pada penderita kencing manis, hepatoprotektor, menormalkan aktivitas hati. Mempunyai Rasa manis dan sifat dingin.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

1. Gangguan saluran air kemih. 6 ons herba segar, digodok 3 liter jadi 1,5 liter,dibagi 3 kali minum, atau herba segar ditumbuk, diperas jadi 1/2 mangkuk. Tambah madu 1 sendok, minum, tambah keji beling (Desmodiumgangeticum), direbus, airnya sebagai obat batu ginjal atau kandung kemih. (Saran 3 x 2 kapsul per hari)

2. Airkemih berdarah. Minum semangkok air tumbukanherba segar sebelum makan. (Saran 3 x 2 kapsul/hari)

3. Keputihan. Akar 10 g. dilumatkan,ditambah air cucian beras saring, minum. (Saran 3 x 2 kapsul per hari)

4. Disentripanas. Semangkok air tumbukan herba segar + madu 2 sendok, di tim sebentar, minum hangat. Atau Biji digiling halus, larutkan dalam anggur, sebagai tonikum. (Saran 3 x 2 kapsul per hari)

5. Disentribasiler. Minum 60 - 120 ml/hari godokan daun sendok, selama 10 hari. (Saran 3 x 2 kapsul/hari)

6. Diare. Daun segar 30 gram digodok,minum sehari 2 kali. (Saran 3 x 2 kapsul per hari, minum banyak air)

7. Gangguan pencernakan anak-anak. Biji disangrai dan dibuat bubuk untuk dimakan. Umur4-12 bulan; @ 0,5 gram; 1-2 tahun; @1gram,3-4 kali/hari. (Saran 3x 1 kapsul per hari, minum banyak air)

8. Mimisan. Daun segar dilumatkan, seduh dengan air panas, minum setelah dingin.

9. Batuk sesak, batuk darah. Herbasegar 60 g. + sedikit air, 15 g. madu atau 30 g. gula batu, di tim. Minum hangat-hangat. (Saran 3 x 2 kapsul per hari)

10. Radang saluran napas (bronchitis). Herba segar 30 g.digodok, minum, 1-2 minggu. (Saran 3 x 2 kapsul/hari)

11. Kencing manis, kencing batu. Daun0,5 genggam, digodok, air 3 gelas jadi 2 1/4gelas. Disaring, minum denganmadu. Sehari 3 kali 3/4 gelas minum. (Saran 3 x 2 kapsul per hari)

12. Sakitkuning (Acute icteric hepatitis). Daun 60 g digodok,minum. Nafsu makan timbul dalam 5 s/d 7hari, warna kuning (jaundice) menghilang dalam 14 hari. (Saran 3 x 2 kapsul per hari)

13. Luka berdarah, gigitan serangga, gigitan ular. Lukadikompres dengan air perasan daun sendok.

14. Bisul. Turapkan segenggam daun yang dilumatkan dan diremas dengan sirih.

15. Obat kuat laki-laki. 3 sendok teh biji daun sendok digiling, + 3 sendok madu, minum. (Saran3 x 2 kaps/hr)

16. Radang selaput mata. Tanaman segar direbus 15 menit, airnya diteteskan pada radang selaput mata.

17. Nyeriurat/otot. Daun lima lembar dilumatkan, gosokkan. Atau akarnya dimasak dengan minyak kelapa dihasilkan minyak untuk mengobati salah urat.

18. Kudis. Daun sendok segar 5 lbr, daun sambiloto 7 lbr, digodok, air 2 gelas jadi 1 gelas, saring, minum.

19. Batu empedu. Tanaman daun sendok ( + akar) ditambah keji beling lima kali lipat, direbus, minum.

Sumber : http://www.tanaman-obat.com/

Rabu, 25 Maret 2009

Purwoceng herbal, viagra from java

Purwoceng, Viagra from java
Purwoceng merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang dikenal berkhasiat sebagai obat perkasa kaum lelaki. Karena itu, Purwoceng juga mendapat sebutan ‘Viagra Jawa’. Kenapa bisa demikian?

Purwoceng sebenarnya tergolong tanaman langka, namun kini dapat diselamatkan dengan budi daya menggunakan metode kultur in vitro. Masalah budi daya Purwoceng ini pernah dipaparkan Ireng Darwati, mahasiswa S3 program studi Agronomi Institut Pertanian Bogor (IPB) saat mempertahankan disertasinya berjudul “Kultur Kalus dan Kultur Akar Rambut Purwoceng untuk Menghasilkan Metabolit Sekunder dan Harapan untuk Pengembangan Tanaman Purwoceng di Masa Mendatang,” di Kampus IPB Darmaga, Bogor (Suara Pembaharuan, 23/02/2007).

Nama Latin purwoceng semula adalah Pimpinella pruacan, tapi kemudian direvisi menjadi Pimpinella alpina. Tumbuhan ini ditemukan di Pegunungan Alpen di Swiss, pada ketinggian 2.000-3.000 meter di atas permukaan laut. Mengenai tempat tumbuh Purwoceng di Indonesia semula dikenal tumbuh liar di kawasan Dieng pada ketinggian 2.000-3.000 m dpl. Namun menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (1987), sebaran tanaman purwoceng di Indonesia kini meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Wahyuni et al. (1997) menyatakan bahwa purwoceng dapat tumbuh di luar habitatnya seperti di Gunung Putri Jawa Barat dan mampu menghasilkan benih untuk bahan konservasi. Potensi tanaman purwoceng cukup besar, tetapi masih terkendala oleh langkanya penyediaan benih dan keterbatasan lahan yang sesuai untuk tanaman tersebut (Yuhono 2004). Selain di Dieng, Purwoceng juga tumbuh di pegunungan Iyang, Jawa Timur (dikenal sebagai suripandak abang). Di Gunung Tengger dinamai gebangan depok. Kendati sebutan nama latinnya berubah-ubah, para peneliti memiliki satu kesimpulan yang sama bahwa Purwoceng termasuk tanaman obat.

Apa Saja Manfaat Purwoceng?
Eni Hayani dan May Sukmasari pernah memaparkan, seluruh bagian tanaman purwoceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, terutama akar. Akarnya mempunyai sifat diuretika dan digunakan sebagai aprosidiak (Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 1987), yaitu khasiat suatu obat yang dapat meningkatkan atau menambah stamina. Pada umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah. Di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang digunakan sebagai aprosidiak lebih banyak hanya berdasarkan kepercayaan dan pengalaman (Hernani dan Yuliani 1991).

Penggunaan tanaman obat dibidang pengobatan pada prinsipnya tetap didasarkan pada prinsip-prinsip terapi seperti pada penggunaan obat moderen. Oleh karenanya informasi kandungan senyawa aktif tanaman obat mutlak diperlukan. Umumnya tanaman obat jarang memiliki bahan senyawa tunggal, sehingga sulit untuk memastikan kandungan aktif mana yang berkasiat untuk pengobatan penyakit tertentu. Misalnya khasiat akar tanaman purwoceng (Pimpinella alpina) yang diketahui dari pengalaman-pengalaman orang kemudian berkembang menjadi image berkasiat sebagai aprodisiak, ternyata mengandung turunan dari senyawa sterol, saponin dan alkaloida (Caropeboka dan Lubis, 1985).

Sidik, et al. (1985) mengatakan bahwa akar purwoceng mengandung turunan senyawa kumarin yang digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker. Hernani dan Yuliani (1990) mengatakan bahwa bahan aktif purwoceng terbanyak terletak pada bagian akarnya.

Tanaman purwoceng mempunyai kandungan bahan yang bersifat aprodisiak menyebabkan keberadaannya semakin dicari orang. Pada mulanya, tanaman purwoceng digunakan oleh penduduk disekitar pegunungan Dieng (daerah asalnya) hanya untuk pemeliharaan kesehatan atau peningkatan derajat kesehatan. Namun sejalan dengan perkembangan penelitian dan isu yang dihembuskan, tanaman ini berkembang menjadi komoditas yang sangat ”laku jual” sebagai bahan aprodisiak, bahkan kini telah dipopulerkan oleh masyarakat dan Kelompok Tani setempat dengan sebutan ”Viagra Jawa”.

Keberadaan tanaman yang semakin langka disebabkan selain karena terdesak oleh pesatnya permintaan, juga karena pengadaannya memerlukan waktu. Atas dasar kelangkaan dan isu aprodisiak tersebut harga yang terjadi sekarang sangat tinggi.

Source :
Dari berbagai sumber,
http://jamu-erotis.blog.com/1906233/

Tanaman Obat Kuat Purwoceng

Purwoceng adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa. Nama ilmiahnya adalah Pimpinella alpina Kds. Tumbuhan ini biasanya ditemukan hidup pada ketinggian 2000 meter d.p.l. Wujudnya adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di dalam negeri dapat disimpulkan bahwa ada efek nyata dari tanaman purwoceng terhadap peningkatan kemampuan seksual

BANYAK orang sudah membuktikan khasiat purwoceng. Antara lain penghilang sakit, penurun panas, antifungsi dan antibakteri. Namun, masyarakat umum mengenal purwoceng sebagai pemulih stamina, penambah gairah seksual serta penambah jumlah hormon testosteron dan spermatozoid.
Karena itu, banyak orang yang berkeinginan memelihara purwoceng, kemudian membudidayakan di lahan kering dataran tinggi pada ketinggian 1.500 sampai 2.000 meter di bawah permukaan laut. Ada yang menyewa lahan. Membeli bibit. Secara pengamatan kasar, lahan yang terus-menerus ditanami purwoceng tidak menimbulkan kendala penurunan herba, asal selalu diberi pupuk dengan pupuk organik.
Mereka yang sudah memanfaatkan purwoceng, dalam perhitungan kasar pada tahun kedua bisa memperoleh penghasilan lebih tinggi dibanding tahun pertama. "Ini sebabnya, pada tahun pertama pengeluarannya tinggi, untuk bibit dan paranet. Pada tahun kedua, bibit bisa dibuat sendiri sehingga pengeluarannya lebih sedikit," kata Moko Rahardjo.
Selain itu, banyak pula orang yang memberikan kesaksian atas pemanfaatan purwoceng yang sudah dikemas menjadi jamu. Misalnya yang dikemas menjadi teh, dengan meminum teh purwoceng secara rutin, seorang pria 45 tahun merasa badannya lebih hangat, segar, staminanya tetap prima dan semangat bekerjanya meningkat.
MANFAAT purwoceng dapat meningkatkan stamina memang tidak aneh, sebab purwoceng sudah dimanfaatkan masyarakat banyak sebagai obat dalam bentuk ramuan dan tidak berbahaya. Satu di antaranya dalam kemasan teh.
Bagi pria berusia 50 tahun, setelah mengonsumsi ramuan purwoceng badannya menjadi lebih segar, staminanya meningkat. Tetapi, gairah seksualnya juga meningkat meski usianya setengah abad.
Ini mengherankan bagi para adiyuswa, ternyata purwoceng mempunyai khasiat. Tak beda dengan pria berusia 48 tahun, selama satu minggu ia mengonsumsi ramuan purwoceng, gairah seksualnya juga terasa meningkat.
Banyak purwoceng bisa tumbuh di Dieng Plateau. "Dieng merupakan daerah dataran tinggi yang suhu udaranya rendah, sehingga sangat dingin," komentar Haryanto, warga Dieng itu dalam buku Moko Rahardjo, Purwoceng (Penebar Swadaya, 2005). Karena memiliki tanaman obat purwoceng di halaman rumahnya, secara rutin ia bisa minum teh purwoceng.
Ternyata ada khasiatnya. Dulu badannya loyo dan gampang letih. Setelah badan merasa segar, apa yang akan dikerjakan bisa berhasil. Termasuk, katanya, hubungan suami dan isteri.
Pak Andul Hamid tinggal di Bogor. Mempunyai teman yang sering pergi ke Dieng. Suatu hari ia diberi oleh-oleh ramuan purwoceng. Setelah dikonsumsi dan merasakan khasiatnya, ia seperti ketagihan. Semula ia hanya mencoba-coba mengonsumsi, tetapi ternyata efeknya bagus sekali. Komentar Andul Hamid sama seperti adiyuswa lainnya. "Badan yang sering terasa lesu dan kurang bergairah, menjadi normal dan segar," katanya bergairah sebagaimana pengakuannya dalam buku itu.

Pengalaman tentang gairah seksual, juga dialami banyak orang. Penduduk Wonosobo banyak yang berdagang jamu, suatu saat ia melayani permintaan ramuan jamu yang terbuat dari purwoceng.
Ternyata khasiatnya sangat luar biasa. Ini dirasakan Syamsuddin. Padahal sebelumnya ia sudah mencoba menggunakan jamu yang terbuat dari ginseng impor. Tetapi, lebih manjur ketika menggunakan ramuan jamu purwoceng ini.
Pengalaman ini membuktikan betapa purwoceng bisa dijadikan klinik alternatif bagi mereka yang memiliki problem serupa itu. Tetapi jamu tradisional ini juga tak memberi efek samping.

Sumber : http://www.tokoislam.info