Tampilkan postingan dengan label Komunikasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Komunikasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Oktober 2008

Masalah Seks Dalam Perceraian

Masalah Seks
Sebagian besar kasus perceraian terjadi akibat buruknya komunikasi pasangan suami istri, dan bukan semata-mata karena masalah seks. Tercatat sekitar 58 persen kasus perceraian disebabkan faktor komunikasi, sementara masalah seks menempati urutan kedua dalam kasus perceraian. Kasus perceraian yang disebabkan faktor seks hanya sekitar 29 persen saja, sementara sisanya dipicu masalah lain, seperti faktor ekonomi.

Mewujudkan rumah tangga yang harmonis merupakan dambaan pasangan suami istri (pasutri), tapi hal ini tidak mudah dilakukan. Mereka akan menghadapi pernak-pernik kehidupan, mulai dari perbedaan adat istiadat dan kebiasaan satu dengan lainnya. Dalam menjalani rumah tangga, seharusnya pasutri bersikap saling menghormati, bertanggung jawab, mau berkorban, dan beradaptasi dengan kebiasaan atau adat istiadat masing-masing keluarga besar pasangan.

Salah satu faktor pendukung menciptakan keharmonisan keluarga adalah dengan melakukan komunikasi yang baik dengan pasangannya. Dengan adanya komunikasi yang terbuka dan terjalin dengan baik, masing-masing pasangan dapat saling berbagi rasa dan saling mengetahui isi hati satu sama lainnya. Komunikasi pasutri itu antara lain dalam hal kapan melakukan hubungan seksual atau bagaimana melakukannya, memilih alat kontrasepsi, dan lainnya.

Komunikasi yang baik, merupakan elemen terpenting dalam berhubungan intim. Kehidupan seksual yang sehat adalah sumber kebahagiaan dalam hidup berumah tangga, dan seks merupakan salah satu bagian hidup yang penting bagi manusia dalam berproduksi untuk memberikan generasi penerus.

Mengenai rahasia perkawinan yang sukses, di antaranya komunikasi yang baik, kecocokan sifat, cara pemecahan konflik, seks, sikap religius, cara memanfaatkan waktu luang, keuangan, serta anak dan sanak keluarga.

Kapan Harus Memutuskan Menikah

Pernikahan
PERNIKAHANAN merupakan komitmen antara dua orang yang tidak boleh disalahgunakan. Pastikan Anda menikah untuk alasan yang tepat, bukan untuk alasan yang salah.

Rasanya tak ada salahnya Anda mengajukan tiga pertanyaan berikut pada diri sendiri sebelum memutuskan naik pelaminan.

1. Apakah Anda berdua saling cocok?

Di dalam sebuah perkawinan, definisi kecocokan agak sedikit berbeda dan artinya lebih dari hanya memiliki kesamaan hobi, gemar makanan yang sama, film dan musik yang sama, dan seterusnya. Cocok di dalam sebuah perkawinan adalah memiliki kemampuan beradaptasi untuk berubah.

Penting diingat, manusia secara tetap berubah dari hari ke hari dan akan terus demikian di dalam perkawinan. Pekerjaan, anak-anak, mertua, merupakan beberapa perubahan yang berlangsung di dalam perkawinan. Kuncinya adalah memiliki pandangan yang sama dan tahu bagaimana mengatasi hubungan Anda berdua bila memiliki pandangan yang berbeda.

2. Apakah Anda berdua saling percaya?

Perkawinan tanpa rasa saling percaya bisa ditebak merupakan perkawinan yang akan berakhir dengan perceraian. Memiliki kepercayaan dari pasangan, merupakan suatu keharusan di dalam suatu hubungan. Bila ada keragu-raguan antara satu dan lainnya, berarti tidak ada rasa percaya. Suatu hubungan tumbuh dari rasa saling percaya dan tidak dapat bertahan tanpa rasa saling percaya.

3. Adakah komunikasi?

Tidak adanya komunikasi dapat menghancurkan suatu hubungan. Komunikasi sangat penting di dalam suatu perkawinan. Orang yang menikah perlu berkomunikasi setiap saat. Berbicara hanya pada saat genting atau tidak berbicara sama sekali, hanya menyakiti hubungan tadi. Tidak adanya komunikasi juga membawa pernikahan kepada perceraian.

Pasangan yang bercerai pada umumnya mengeluh, pasangannya tidak pernah mendengar apa yang mereka katakan atau menghindari percakapan dengan mereka. Komunikasi penting di dalam suatu hubungan. Bila tidak pernah berkomunikasi, bagaimana Anda tahu bahwa Anda saling cocok dan saling percaya satu sama lain?

Nah, bila Anda dan pasangan dapat menjawab ketiga pertanyaan di atas secara jujur dan saling memberikan jawaban yang memuaskan satu sama lain, mungkin perkawinan merupakan ide yang baik bagi Anda berdua. Namun, bila salah satu faktor di atas tidak ada, menikah merupakan ide yang kurang tepat. Perkawinan antara dua orang manusia harus berlangsung hanya bila memiliki ketiga faktor di atas.