Tampilkan postingan dengan label Seks. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seks. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 Juni 2010

Kepuasan Seksual Mempengaruhi Kepuasan Hidup

Berdasarkan hasil penelitian APSHOW (Asia Pacific Sexual Health and Overall Wellness) yang dilakukan di 13 negara pada tahun 2008 dengan diikuti oleh 2.016 partisipan pria & 1.941 partisipan wanita, ternyata didapat hasil bahwa 1 dari 4 pria di Asia Pasifik memiliki kekerasan ereksi yang tidak optimal (EHS 3) & pasangan wanitanya setuju akan hal tersebut. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pria dengan kekerasan ereksi optimal (EHS skala 4) lebih sering melakukan hubungan seksual & lebih merasa puas serta memiliki pola pikir yang positif atas kehidupan dibandingkan dengan pria yang hanya mencapai EHS skala 3 atau suboptimal.

EHS atau Erection Hardness Score (skala kekerasan ereksi) adalah tes mandiri yang sederhana, tervalidasi & menunjukkan kelas kekerasan ereksi dengan ukuran berskala 4. EHS ini biasanya digunakan untuk diagnosa pasien disfungsi ereksi (DE). Dengan menggunakan EHS ini maka para praktisi kesehatan profesional dapat memonitor kemajuan pengobatan DE & memberikan dosis yang efektif yang dibutuhkan oleh pasien.

Skala EKS (Erection Hardness Score

Skala 1

Skala 2

Skala 3

Skala 4
Penis membesar tapi tidak keras Penis keras, tetapi tidak cukup keras untuk melakukan penetrasi Penis cukup keras untuk melakukan penetrasi tetapi tidak sangat keras Penis keras & tegang secara sempurna
Disebut dengan disfungsi ereksi tingkat berat (severe erectile dysfunction) Disebut dengan disfungsi ereksi tingkat sedang (moderate erectile dysfunction) Disebut dengan disfungsi ereksi tingkat ringan (suboptimal erection) Disebut dengan ereksi optimal (optimal erection)

Dari penelitian tersebut juga diketahui bahwa para pria dengan kekerasan ereksi tidak optimal (EHS 1-3) tersebut, sebagian besar merasa malu & khawatir untuk mencari pengobatan terhadap disfungsi ereksi yang dialami. Padahal sebenarnya disfungsi ereksi dapat menjadi sangat umum untuk dialami dengan adanya pertambahan usia & terutama bila mengalami penyakit-penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi & tekanan darah tinggi. Belum lagi adanya mitos-mitos yang salah tentang ereksi ataupun pengobatan masalah disfungsi ereksi yang membuat pria tidak langsung berkonsultasi dengan dokter untuk menangani masalahnya.

Dengan adanya latar belakang tersebut maka pada tanggal 9 Juni kemarin bertempat di XXI Club Djakarta Theatre, PT. Pfizer Indonesia meluncurkan suatu kompetisi bagi pasangan suami istri Indonesia yang disebut dengan Indonesia Sweethard. Program Indonesia Sweethard ini diluncurkan dalam bentuk permainan online yang dapat diikuti oleh para pasangan suami istri mulai dari bulan Juni-Juli 2010. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasangan suami istri di Indonesia mengenai hubungan seksual yang memuaskan serta memberikan beragam informasi yang akurat & menyeluruh mengenai masalah ereksi melalui cara yang unik & menyenangkan. 5 pasangan finalis akan dipilih melalui tahap wawancara & pengujian untuk kemudian mengikuti acara Journey to SweetHard Moment di Lor In Belitung. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kompetisi ini dapat dilihat di website: www.vi-lounge.com

Sumber: Medicastore.com

Rabu, 27 Januari 2010

Masturbasi (Onani) Dan Kanker Prostat

Masturbasi
Menurut penelitian baru dari peneliti Inggris, pria yang sering berhubungan seks di usia 20-an dan 30-an memiliki resiko menderita kanker prostat lebih besar di kemudian hari. Bahkan para peneliti menunjukkan bahwa pria muda yang sering masturbasi (onani), memiliki resiko yang lebih besar menderita kanker prostat, dibandingkan dengan mereka yang sering berhubungan seks dengan pasangan.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Polyxeni Dimitropoulou dari University of Cambridge. Dia dan rekan-rekannya menggunakan kuesioner untuk memeriksa aktivitas seksual lebih dari 400 pria yang telah didiagnosis menderita kanker prostat sebelum usia 60, bersama dengan lebih dari 400 peserta kontrol.

Para peneliti mengajukan pertanyaan tentang seks dalam kehidupan mereka, termasuk usia pada waktu berhubungan seksual pertama kali, frekuensi masturbasi (onani) dan hubungan seksual, jumlah pasangan seksual dan sejarah penyakit menular seksual yang pernah diderita. Peneliti tertarik untuk melihat hubungan antara aktivitas seksual dengan para pria muda, dimana banyak penelitian kanker prostat hanya berfokus pada pria yang lebih tua, sebagai penyakit yang lebih menonjol pada pria di atas 50 tahun.

Frekuensi Seks dan Kadar Hormon

Karena kanker prostat diketahui terkait dengan kadar hormon pria, para peneliti menggunakan frekuensi seks sebagai pembanding. Mereka berteori bahwa pria yang banyak berhubungan seks ketika muda akan memiliki kadar hormon lebih tinggi. Dengan demikian, gairah seks pria yang pernah berhubungan seks lebih dari 20 kali sebulan, menurut penelitian seharusnya lebih rentan terhadap kanker prostat.

Secara keseluruhan ditemukan hubungan yang bermakna antara kanker prostat dan aktivitas seksual pada seorang pria usia 20-an dan antara masturbasi (onani) dan kanker prostat dalam usia 20-an dan 30-an. Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas seksual dan kanker prostat pada pria usia 40-an.

Ketika peneliti menganalisa data lebih lanjut, ditemukan bahwa pria yang menderita kanker prostat di kemudian hari, memiliki sejarah aktifitas seks dengan frekuensi tertinggi pada masing-masing kelompok dalam satu dekade, termasuk hubungan seksual dan masturbasi (onani).

PMS Dan Risiko Kanker

Hubungan menarik lain yang ditemukan oleh para peneliti adalah kemungkinan adanya hubungan antara Penyakit Menular Seksual (PMS) dan peningkatan resiko kanker prostat. Walaupun temuan ini agak kontroversial, namun dijelaskan bahwa pria-pria dalam penelitiannya yang pernah menderita PMS sebelumnya, memiliki insiden yang lebih tinggi dari kanker prostat ketika tua.

Sebuah penelitian menarik akhir-akhir ini oleh Lorelei Mucci, seorang asisten profesor epidemiologi di Harvard School of Public Health juga menunjukkan bahwa pria yang telah terinfeksi dengan parasit Trichomonas vaginalis, cenderung mengembangkan kanker prostat yang lebih agresif.

Mucci dan rekan-rekannya meneliti pada lebih dari 650 pria penderita kanker prostat. Mereka mengambil sampel darah dari pria-pria ini untuk menentukan apakah mereka pernah terinfeksi oleh parasit. Meskipun pria-pria yang sudah terinfeksi tidak memiliki risiko mengembangkan kanker prostat lebih tinggi, namun mereka yang sudah terinfeksi mengembangkan bentuk penyakit yang lebih agresif.

Perlindungan Ejakulasi

Salah satu faktor yang lebih membingungkan penelitian Dimitropoulou adalah fakta bahwa ia mengidentifikasi muncul tren kebalikan ketika pria yang sering melakukan hubungan seks pada usia 40-an dan 50-an. Dimana pada usia tersebut, segala aktifitas seks termasuk masturbasi (onani) justru akan mengurangi kemungkinanan mengembangkan kanker prostat. Namun teori ini belum teruji dengan benar dan diperlukan penelitian lebih lanjut.

Rabu, 16 Desember 2009

Pendidikan Seks Remaja Dan Orang Tua

Pendidikan Seks
Kebanyakan orang tua selalu menunda-nunda untuk membicarakan tentang seks dengan anak remaja mereka. Dan ketika orang tua mulai membicarakannya dengan anak remaja mereka, sering sudah terlambat. Menurut penelitian, sebagian remaja sudah pernah berhubungan seks pada saat orang tua mereka mencoba untuk membicarakan seks dengan mereka. Memang penelitian tersebut dilakukan di Amerika Serikat, tapi remaja-remaja di Indonesia juga mempunyai perilaku yang sangat memprihatinkan.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Pediatrics, 114 keluarga yang diwawancarai pada masalah-masalah mulai dari perubahan tubuh pada masa pubertas sampai dengan kondom dan kehamilan. Dalam satu sesi, peneliti menanyakan kepada para remaja dan orang tua mereka secara terpisah, tentang kapan topik ini dibahas oleh mereka. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan jawaban para remaja tentang aktivitas seks pertama mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata, remaja telah berhubungan seks sebelum orang tua mereka mulai mendiskusikannya dengan mereka. Menurut salah satu peneliti, Dr. Mark Schuster, kepala pediatri umum di Children's Hospital Boston, hasil penelitian ini seharusnya mendorong orang tua untuk berbicara dengan anak remaja mereka tentang pendidikan seks lebih awal. Dengan harapan perilaku seks bebas pada remaja bisa dikendalikan.

Di Indonesia sendiri penelitian tentang Perilaku Seks Bebas Remaja Perkotaan pernah dilakukan dengan hasil bahwa ketika informasi yang diterima remaja bukan informasi yang transparan maka kecenderungan untuk melakukan seks bebas makin tinggi karena ketidak-tahuannya akan informasi seks yang baik dan benar. Makin beragamnya sumber-sumber informasi seks tidak menjamin bahwa kecenderungan perilaku seks remaja akan menurun.

Berdasar hasil penelitian tersebut di atas, maka pemecahan masalah yang relevan adalah keterbukaan dan transparansi dalam proses pendidikan seks. Bukan saja pendidikan seks yang disampaikan melalui sekolah, media massa, saluran komunikasi publik dan lain-lain, tetapi yang paling penting pendidikan seks dari orang tua. Karena orang tua dan keluarga merupakan agen sosialisasi yang paling utama sebelum remaja melakukan sosialisasi dengan institusi lainnya.

Minggu, 13 Desember 2009

Tips Seks Untuk Menghindari Ejakulasi Dini Pada Pria

Ejakulasi Dini
Ejakulasi Dini adalah ejakulasi berulang atau menetap dengan stimulasi seksual yang minimal, sebelum atau sesaat setelah penetrasi, yang merupakan salah satu gangguan seks yang sering terjadi pada pria. Lebih dari 30% pria mengalami gangguan ejakulasi dini. Ejakulasi Dini baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada psikis dan gangguan emosi bagi pria dan pasangannya.

Secara umum penyebab terjadinya ejakulasi dini dibagi dalam 2 faktor yaitu faktor psikologis dan gangguan kesehatan. Yang termasuk faktor psikologis seperti kecemasan, stress, depresi, dan rasa bersalah bisa menyebabkan terjadinya ejakulasi dini. Sedangkan pada gangguan kesehatan, yang sering menyebabkan ejakulasi dini adalah gangguan keseimbangan hormonal, diabetes mellitus, gangguan saraf dan pembuluh darah.

Untuk mengatasi ejakulasi dini sebaiknya pria mengkonsultasikan pada ahli seksologi, namun kebanyakan pria merasa malu dan tidak percaya diri. Sebagian pria mengatakan tidak tahu harus mengkonsultasikan kemana, karena memang sampai saat ini ahli seksologi tidak sebanyak dokter spesialis lainnya, terutama di kota-kota kecil.

Jika anda merupakan salah satu yang memiliki gangguan Ejakulasi Dini, silahkan anda coba beberapa tips dibawah. Jika dalam beberapa minggu gangguan masih belum teratasi, tidak ada pilihan lain selain anda konsultasikan ke ahli-nya demi kebahagiaan kehidupan rumah tangga anda.

Foreplay

Lakukan foreplay sebelum melakukan hubungan seksual, minimal selama 15 menit. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan yang lebih terhadap pasangan, karena pada wanita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terangsang dan orgasme dibandingkan dengan pria. Jadi foreplay berguna untuk memperlambat gairah pada pria dan meningkatkan gairah pada wanita. Selain itu, secara psikis foreplay melatih pria untuk bersabar dan tidak terburu-buru dalam melakukan hubungan seksual dan mengalami orgasme.

Kekuatan Otot

Para peneliti mengatakan, kekuatan otot perut, otot tubuh bagian atas dan otot kaki merupakan kunci seks yang baik. Anda tidak perlu menjadi seorang binaragawan yang memiliki otot yang kekar untuk menambah kekuatan seks anda. Yang perlu anda lakukan adalah rajin berolahraga ringan seperti lari, sit-up, dan push-up, yang bisa anda lakukan sendiri di rumah. Selain itu, ketika anda berolahraga, toksin yang ada dalam tubuh ikut keluar bersama keringat.

Protein Nabati

Para peneliti mengatakan bahwa makanan dengan kandungan protein nabati yang tinggi bisa meningkatkan kualitas kehidupan seks pria, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Itulah yang menjadi alasan mengapa para vegetarian memiliki kehidupan seks yang lebih baik. Hal ini berbeda dengan protein yang berasal dari daging sapi dan susu, yang menurut para peneliti justru menurunkan kualitas kehidupan seks pria. Mengapa hal ini bisa terjadi, para peneliti masih berusaha mencari jawabannya.

Hentikan

Ketika pria sangat bernafsu, kadang orgasme datang lebih cepat dari biasanya. Untuk mengatasi ejakulasi dini, diperlukan latihan untuk mengendalikan nafsu dan orgasme. Mulailah belajar untuk mengenali tingkat nafsu anda. Ketika dirasakan orgasme akan datang ketika berhubungan seks, segera hentikan coitus sejenak kemudian rubah posisi seks anda, demikian seterusnya sampai anda terlatih mengendalikan nafsu dan orgasme anda. Poin ini juga berhubungan dengan poin foreplay di atas, untuk menurunkan tingkat nafsu anda yang berlebihan, lakukan foreplay lebih lama.

Nikmati Seks

Kebanyakan gangguan ejakulasi dini berasal dari pikiran pria itu sendiri. Adanya perasaan takut tidak mampu memuaskan pasangan, pria akan semakin minder terhadap pasangan dan semakin memperparah gangguan ejakulasi dini. Hal ini akan menjadi lingkaran setan, dimana semakin pria takut dan minder, akan semakin parah gangguannya; karena semakin parah gangguannya, semakin parah pula rasa takut dan mindernya.

Cara awal yang baik adalah nikmati hubungan seks, jangan pernah takut untuk tidak dapat memuaskan pasangan. Beri sugesti pada diri sendiri, bahwa anda pria sejati yang bisa memuaskan pasangan anda. Dan ingat, bahwa masih ada kesempatan berikutnya untuk memuaskan pasangan, dan masih ada hari esok untuk melakukan aktifitas seks yang lebih baik. Hal ini diperlukan pengertian dan dukungan dari pasangan, sehingga proses penyembuhan ejakulasi dini akan terasa sangat mudah bagi pria.

Jangan Gila Seks

Jangan habiskan waktu anda hanya untuk melamun dan memikirkan seks. Bayangan-bayangan erotis akan meningkatkan nafsu seks anda. Seperti yang dijelaskan di atas, semakin anda bernafsu semakin mudah anda mencapai orgasme. Cari kegiatan yang positif seperti olahraga dan jauhi pikiran-pikiran dan bayangan-bayangan erotis yang bisa meningkatkan nafsu anda. Jangan pernah ada khayalan dalam otak anda, "Seandainya ada Julia Perez atau Dewi Persik disini...". Percayalah, istri anda dirumah lebih bisa memuaskan nafsu seks anda dibandingkan orang lain.

Selamat Mencoba..

Kamis, 19 November 2009

Hubungan Seks Setiap Hari Baik Untuk Kesehatan Sperma

Kesehatan Sperma
Hubungan seks setiap hari dapat meningkatkan kualitas sperma dan dapat meningkatkan kemungkinan memiliki anak pada pasutri. Dalam penelitian terhadap beberapa pria yang memiliki masalah fertilitas (kesuburan), ejakulasi setiap hari selama satu minggu mampu mengurangi kerusakan DNA pada sample sperma.

Berbicara pada konferensi tentang fertilitas, peneliti Australia menyarankan pada pasutri untuk melakukan hubungan seks minimal 2 atau 3 hari sekali, karena pada percobaan sebelumnya menunjukkan hasil yang menjanjikan. Namun penelitian terakhir yang melibatkan 118 pria telah memberikan hasil yang berbeda.

Dr. David Greening, dari Sydney IVF, di pertemuan European Society for Human Reproduction and Embryology mengatakan bahwa delapan dari sepuluh pria dalam penelitian mengalami penurunan kerusakan DNA sperma sebesar 12% setelah tujuh hari melakukan hubungan seks setiap hari. Sperma juga menjadi lebih aktif dengan peningkatan motilitas. Meskipun terdapat penurunan besar jumlah sperma dari 180 juta menjadi 70 juta selama seminggu, pria tersebut masih dalam batasan subur.

Mendapatkan Kehamilan

Sperma yang tersimpan di dalam testis terlalu lama, meningkatkan kemungkinan untuk mengakumulasi kerusakan DNA dan lingkungan yang hangat di dalam testis juga bisa membuat sperma mengalami penurunan tingkat motilitas.

Dr. Greening memperingatkan, hubungan seks setiap hari dalam jangka waktu yang lama, misal 2 minggu, akan mengurangi jumlah sperma terlalu banyak. Sehingga jika ingin mendapatkan kehamilan, sebaiknya hubungan seks setiap hari dilakukan selama seminggu di waktu pasangan wanita mengalami masa subur.

Namun Dr. Alan Pacey, pakar kesuburan dari University of Sheffield mengatakan bahwa ejakulasi setiap hari bisa meningkatkan kemungkinan pembuahan adalah benar, tapi akan salah jika diterapkan pada semua orang. Pada usia tua, kemampuan seks pria berbeda dengan ketika mereka masih muda, dan dalam hal reproduksi sel sperma-pun berbeda. Belum lagi jika pria tersebut memiliki gangguan dalam reproduksi sel sperma, maka hubungan seks setiap hari tidak dapat diterapkan pada kasus seperti ini. Hubungan seks 2 atau 3 hari sekali mungkin merupakan solusi yang tepat bagi pria lanjut yang ingin memiliki anak.

Selasa, 21 Oktober 2008

Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Pelecehan Seksual di Tempat Kerja
Seseorang bertanya, "Apa yang memancing terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja? Muncul situasi di suatu pos kebakaran dimana petugas pria dan wanita tidur di ruang yang sama dan berbagi fasilitas lainnya. Wanita ini juga dibantu ketika ia turun dari truk setelah meminta bantuan, dan ia mengatakan dia disentuh di bagian pantatnya. Perbuatan ini dilakukan hampir setahun sampai akhirnya si pria diberhentikan."

Penasehat pekerja menjawab, "Pelecehan seksual terdiri dari dua macam kelakuan berbeda. Tipe pertama adalah ketika seorang atasan meminta bawahannya untuk melakukan kegiatan seksual sebagai imbalan karena telah diselamatkan pekerjaannya atau dipromosikan atau karena hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan. Cara memintanya tidak harus secara langsung."

"Tipe pelecehan yang kedua lebih dikenal dengan sebutan 'lingkungan tak ramah,' yang tidak hanya melibatkan supervisor tapi juga teman kerja yang menciptakan suatu lingkungan yang penuh dengan sindiran, kata-kata dan sikap yang berbau seks sehingga suasana kerja menjadi tidak nyaman, membuat pekerjaan menjadi sulit dan berakibat pada prestasi kerja orang yang dilecehkan."

"Anda juga harus tahu bahwa seorang diberhentikan tidak hanya karena melakukan “pelecehan seksual” tapi bisa juga karena tingkah laku yang tidak pantas seperti rabaan tanpa ijin, kata-kata berbau seksual yang terlalu sering diucapkan dan tingkah laku lain yang berbau seks atau melecehkan jenis kelamin."

"Perbuatan seperti itu mungkin tidak termasuk definisi resmi pelecehan seksual, tapi masih bisa menjadi alasan pemecatan jika seorang karyawan menganggap karyawan lain berpotensi melakukan pelecehan seksual. Jadi bisa saja alasan yang sama yang menjadi penyebab karyawan pemadam kebakaran tersebut dipecat.”

"Pelecehan seksual biasanya diinvestigasi secara menyeluruh sebelum pelecehan dilakukan dan kerahasiaan investigasi mecegah semua karyawan mengetahui seluruh ceritanya. Ini dilakukan untuk menjaga privasi si tertuduh dah penuntut. Jadi mungkin saja Anda mengetahui sebagian saja dari cerita yang sebenarnya dalam kasus tadi. "

Sabtu, 18 Oktober 2008

Masalah Seks Dalam Perceraian

Masalah Seks
Sebagian besar kasus perceraian terjadi akibat buruknya komunikasi pasangan suami istri, dan bukan semata-mata karena masalah seks. Tercatat sekitar 58 persen kasus perceraian disebabkan faktor komunikasi, sementara masalah seks menempati urutan kedua dalam kasus perceraian. Kasus perceraian yang disebabkan faktor seks hanya sekitar 29 persen saja, sementara sisanya dipicu masalah lain, seperti faktor ekonomi.

Mewujudkan rumah tangga yang harmonis merupakan dambaan pasangan suami istri (pasutri), tapi hal ini tidak mudah dilakukan. Mereka akan menghadapi pernak-pernik kehidupan, mulai dari perbedaan adat istiadat dan kebiasaan satu dengan lainnya. Dalam menjalani rumah tangga, seharusnya pasutri bersikap saling menghormati, bertanggung jawab, mau berkorban, dan beradaptasi dengan kebiasaan atau adat istiadat masing-masing keluarga besar pasangan.

Salah satu faktor pendukung menciptakan keharmonisan keluarga adalah dengan melakukan komunikasi yang baik dengan pasangannya. Dengan adanya komunikasi yang terbuka dan terjalin dengan baik, masing-masing pasangan dapat saling berbagi rasa dan saling mengetahui isi hati satu sama lainnya. Komunikasi pasutri itu antara lain dalam hal kapan melakukan hubungan seksual atau bagaimana melakukannya, memilih alat kontrasepsi, dan lainnya.

Komunikasi yang baik, merupakan elemen terpenting dalam berhubungan intim. Kehidupan seksual yang sehat adalah sumber kebahagiaan dalam hidup berumah tangga, dan seks merupakan salah satu bagian hidup yang penting bagi manusia dalam berproduksi untuk memberikan generasi penerus.

Mengenai rahasia perkawinan yang sukses, di antaranya komunikasi yang baik, kecocokan sifat, cara pemecahan konflik, seks, sikap religius, cara memanfaatkan waktu luang, keuangan, serta anak dan sanak keluarga.

Jumat, 10 Oktober 2008

Bahaya Seks Di Bawah Usia 17 Tahun

Kanker rahim (uterus) merupakan salah satu jenis kanker yang menakutkan bagi seorang perempuan. Kanker ini dianggap menjadi penyebab kematian terbesar wanita di dunia. Ada beberapa penyebab kanker ini, antara lain, hubungan intim di bawah usia 17 tahun.

Kanker rahim adalah penyakit yang banyak diderita kaum perempuan. Kenapa demikian? Karena hanya perempuan yang memiliki rahim, sedangkan laki-laki tidak. Penyakit ini mematikan dan muncul karena sel-sel epitel pada dinding rahim berkembang tidak normal. Seperti penyakit kanker lainnya, penyebab kanker rahim inipun belum diketahui secara pasti. Beberapa penelitian kemudian menyebutkan bahwa kanker ini disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV) yang muncul, antara lain karena perilaku sering berganti-ganti pasangan seks.

Alat Genital Wanita

Virus ini hidup di daerah yang lembab, persisnya dalam cairan vagina yang diidap oleh penderita keputihan (leukore). Jika keputihan ini tidak segera membaik, virus ini bisa memunculkan kanker rahim. Biasanya keadaan ini ditandai dengan banyaknya cairan keputihan yang disertai bau tidak sedap dan perdarahan yang keluar dari vagina. Tapi ada kalanya kanker yang muncul itu tidak memberikan gejala-gejala sakit seperti itu.

Hubungan seksual di bawah usia 17 tahun juga dapat merangsang tumbuhnya sel kanker. Mengapa? Karena pada rentang usia 12 tahun hingga 17 tahun itu, perubahan sel dalam mulut rahim sedang sangat aktif. Ketika sel sedang membelah secara aktif (metaplasi), idealnya tidak terjadi kontak atau rangsangan apapun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan. Adanya benda asing, termasuk alat kelamin laki-laki dan sel sperma, akan mengakibatkan perkembangan sel ke arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam rahim.

Sel abnormal dalam mulut rahim (servix uteri) itu dapat menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim, dan beresiko menyebar ke vagina hingga keluar. Sel abnormal itupun bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga otak. Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, kanker rahim dapat menyebabkan kematian.

Kanker ini juga bisa disebabkan oleh nikotin yang ada dalam darah. Mengapa? Karena asap rokok yang masuk dalam tubuh akan segera merasuk ke dalam darah yang menyebar ke seluruh tubuh. Zat nikotin yang ada dalam darah itu akan singgah di seluruh bagian tubuh, termasuk mulut rahim dan selaput leher rahim yang sangat peka terhadap zat nikotin. Zat nikotin itu akan memicu pertumbuhan sel tidak normal yang kemudian menjadi biang munculnya sel kanker mulut rahim.

Belakangan berkembang pula isu bahwa kanker ini disebabkan oleh hubungan intim pada saat seorang wanita sedang haid. Menurut para ahli, kanker ini tidak ada sangkut pautnya dengan hubungan seks yang dilakukan pada saat wanita sedang mengalami menstruasi. Kanker ini lebih disebabkan oleh virus HPV, sedangkan hubungan seks yang dilakukan pada saat wanita mengalami menstruasi hanyalah sebuah hubungan yang tidak higienis.