Tampilkan postingan dengan label pule pandak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pule pandak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 Maret 2009

Segala Tanaman obat untuk diabetes (kencing manis)

Pengaturan makanan berperan utama dalam kehidupan pasien diabetes. Diet dan mengkonsumsi Herbal (Tumbuh-tumbuhan Obat) sangat dianjurkan untuk menangani penyakit Gula (Diabetes), diet makanan sehat dan berserat, menghindari makanan yang digoreng dan yang berminyak atau makanan berbumbu, Pasien Diabetes harus lebih banyak memakan sayuran hijau dan buah-buahan pada saat makan malam maupun makan siang.

Banyak tanaman disekitar kita yang dapat digunakan untuk mengobati kencing manis. Mudah ditanam dan dimanfaatkan. Selain pengaturan diet yang baik beberapa tanaman berikut secara empiris digunakan sebagai obat kencing manis.

Tabel 1. Daftar tanaman tunggal yang secara empirik digunakan untuk diabetes dan cara penggunaannya.

No

Nama tanaman

Bagian digunakan

Jmlh diolah

Cara olah

Dosis/hari

1

Sambiloto

Daun segar

½ ggm

Rebus

3 x

2

Lidah buaya

Daun segar

2 helai

Rebus

3 x

3

Pule

Kulit kayu

2 jari

Rebus

3 x

4

Sembung

Biji kering

20 lb

Rebus

3 x

5

Jamblang

Biji

1 sdt

Seduh

3 x

6

Petai Cina

Umbi

1 sdt

Seduh

3 x

7

Bidara Upas

Umbi

1/3 jr

Parut + 20 ml air

3 x

8

Mengkudu

Buah masak

2 bh

Diparut, disari

3 x

9

Daun lampas

Daun segar

¾ ggm

Rebus

3 x

10

Terung ngor

Buah

10 bh

Dimakan

3 x

11

Mahoni

Biji kering

½ sdt

Seduh

3 x

12

Tapak dara

Slruh bgn tnman

30 lb+6 bt

Rebus tinggal 3/4

3 x

Tabel 2. Ramuan berasal dari tanaman obat untuk kencing manis

No

Ramuan

Bagian digunakan

Jumlah diolah

Cara olah

Dosis/hari

1

Sambiloto

Kumis kucing

Brotowali

Daun

Daun

Batang

1/3 ggm

1/3 ggm

¾ jr

Direbus 3 gl , tinggal ¾ nya

3 x

2

Meniran

Sambiloto

Ketumpangan uler

Kumis kucing

Daun

Daun

Daun

Daun

¼ ggm

¼ ggm

¼ ggm

1/3 ggm

Direbus 3 gl , tinggal ¾ nya

3 x

3

Duwet

Pulai

Mengkudu

Temulawak

Jahe

Biji

Kulit batang

Buah

Rimpang

Rimpang

20 butir

1 jari

½ bh

¾ jari

¾ jari

Direbus 5 gl hingga ½ nya

3 x

4

Urat

Brotowali

Kumis kucing

Adas

Pulosari

Daun

Batang

Daun

Buah

Kulit batang

1/3 ggm

½ jari

¼ ggm

¾ sdt

¾ jari

Direbus 3 gl hingga ¾ nya

3 x

5

Bidara upas

Duwet

Pulai

Lidah buaya

Meniran

Kumis kucing

Umbi

Biji

Kulit batang

Daun

Daun

Daun

½ jari

10 butir

¾ jari

½ plh

¼ ggm

¼ ggm

Direbus 3 gls hingga ¾ nya

3 x

6

Iler

Meniran

Murbei

Kaki kuda

Sembung

Kumis kucing

Adas

Pulosari

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Buah

Kulit

¼ ggm

¼ ggm

1/5 ggm

¼ ggm

¼ ggm

1/5 ggm

¾ sdt

¾ jari

Direbus 4 gls hingga ¾ nya

3 x

Keterangan : ggm = genggam, bh = buah, btr = butir, jr = jari, gl = gelas, lb= lembar, bt= batang.

Bacaan lebih lanjut :

1. Widowati L, Dzulkarnain, Saroni. Tanaman obat untuk Diabetes Melitus. Cermin Dunia Kedokteran 1997; 116: 53-60

Kamis, 20 November 2008

Produksi Tanaman Obat Pule Pandak dari kultur jaringan


Pule Pandak (Rauwolfia serpentina Benth) termasuk tanaman obat langka. Akar Pule Pandak ini mengandung alkoloid reserpine yang berfungsi sebagai obat anti Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan obat penenang. Akarnya mengandung tidak kurang dari 20 macam alkoloid dan total ekstrak dari akarnya berkhasiat sebagai obat hipertensi, aprodisiaka dan gangguan neuropsikiatrik. Akarnya hingga kini sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan modern (Rosita, dkk, 1991). Kandungan alkoloid yang utama adalah reserpine (Bisset dan Soerohaldoko, 1958).

Kebutuhan bahan baku obat Pule Pandak untuk industri jamu dan farmasi semakin meningkat sementara laju pemanenan terjadi lebih cepat dari laju kemampuan alam untuk memulihkan populasinya. Nilai manfaat dan ekonomi yang tinggi akan tetapi tingkat kelangkaan yang semakin tinggi pula.

Oleh sebab itulah perlu dilakukan suatu usaha untuk dapat mengurangi tekanan terhadap populasi Pule pandak di alam serta sekaligus memenuhi permintaan bahan baku obat yang berasal dari pule pandak.

Dalam rangka pelestarian pemanfaatan Pule Pandak para peneliti dari Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (Edhi Sandra, Ervizal AM Zuhud, Yulia Fitriani, Fadli Yahya dan Toni Anwar) telah melakukan penelitian pule pandak yang cukup panjang. Penelitian ini merupakan satu rangkaian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya selama 4 tahun untuk mengetahui teknik budidaya Pule Pandak dimulai dari studi ekologi, penyebaran dan teknik persemaiannya sampai ke pemanenan, kultur jaringan dan peningkatan kandungan metabolit sekunder..

Dan sampai saat ini telah berhasil dilakukan multiplikasi kultur pule pandak dan kultur akar pule pandak (bagian tumbuhan yang paling banyak mengandung metabolit sekunder).

Herb Plant Rauvolfia serpentina

by dinesh_valke
Rauvolfia -- honours Leonhard Rauwolf, German physician, botanist and travellerserpentina -- from Latin serpentine, related to snakecommonly known as: Indian snakeroot, java devil pepper, ichneumon-plant, insanity herb, rauvolfia root, rauwolfia, serpentine wood, snakeroot, snakewood • Assamese: arachoritita • Bengali: চন্দ্র chandra • Gujarati: સર્પગંધા sarpagandha • Hindi: chandrabhaga, छोटा चांद chota-chand, नाकुली nakuli, सर्पगंधा sarpagandha • Kannada: ಸರ್ಪಗನ್ಧ sarpangandha, ಸರ್ಪಗನ್ಧೀ sarpagandhi, ಶಿವನಾಭಿಬಳ್ಳಿ shivanabhiballi, sutranavi, ಪತಾಳಗನ್ಧೀ patalagandhi • Malayalam: അമല്പൊരി amalpori, chuvannavilpori, സര്പ്പഗന്ധി sarppagandhi, suvapavalporiyam • Marathi: harkaya, harki, नाकुली nakuli • Oriya: patalagarar, sanochado • Sanskrit: चन्द्रिका chandrika, नाकुली nakuli, पातालगरुड patalgaruda, सर्पगंधा sarpagandha • Tamil: chevanamalpodi • Telugu: patalaguni, patalagaruda, sarpagandha • Urdu: چاند چهوٿا chota chand, ناکلي nakuli... concoction of the root is hypnotic, sedative and reduces blood pressure; it is also employed in labours to increase uterine contraction; it is an excellent remedy for snake-bites.

Herb Plant Patalagaruda (Sanskrit: पातालगरुड)


Rauvolfia serpentina

commonly known as: Indian snakeroot, java devil pepper, ichneumon-plant, insanity herb, rauvolfia root, rauwolfia, serpentine roots (trade name), serpentine wood, snakeroot, snakewood • Assamese: arachoritita • Bengali: চন্দ্র chandra • Burmese: bongmaiza • Chinese: she gen mu, yin du luo fu mu, yin du she gen mu, yin du she mu • French: arbre aux serpents • German: Indische schlangenwurzel, rauwolfie, schlangenholz • Gujarati: સર્પગંધા sarpagandha • Hindi: chandrabhaga, छोटा चांद chota-chand, नाकुली nakuli, सर्पगंधा sarpagandha • Japanese: Indo shaboku • Kannada: ಸರ್ಪಗನ್ಧ sarpangandha, ಸರ್ಪಗನ್ಧೀ sarpagandhi, ಶಿವನಾಭಿಬಳ್ಳಿ shivanabhiballi, sutranavi, ಪತಾಳಗನ್ಧೀ patalagandhi • Malay: akar tikus, pule pandak (Java), pulai pandak (Indonesia) • Malayalam: അമല്പൊരി amalpori, chuvannavilpori, സര്പ്പഗന്ധി sarppagandhi, suvapavalporiyam • Marathi: harkaya, harki, नाकुली nakuli • Oriya: patalagarar, sanochado • Sanskrit: चन्द्रिका chandrika, नाकुली nakuli, पातालगरुड patalgaruda, सर्पगंधा sarpagandha • Tamil: chevanamalpodi • Telugu: patalaguni, patalagaruda, sarpagandha • Urdu: چاند چهوٿا chota chand, ناکلي nakuli

Herb Plant Indian Snakeroot


Common names of Rauvolfia serpentina:
Assamese: Arachoritita • Bengali: Chandra • Burmese: Bongmaiza • Chinese: She gen mu, Yin du luo fu mu, Yin du she gen mu, Yin du she mu • English: Indian Snakeroot, Java devil pepper, Insanity herb, Rauvolfia root, Rauwolfia, Serpentine Wood, Snakeroot, Snakewood • French: Arbre aux serpents • German: Indische Schlangenwurzel, Rauwolfie, Schlangenholz • Hindi: Chandrabhaga, Chota-chand, सर्पगंधा Sarpagandha • Japanese: Indo shaboku, Indo shaboku • Kannada: Sarpangandha, Sarpagandhi, Shivanabhiballi, Sutranavi, Patalagandhi • Malay: Akar tikus, Pule pandak (Java), Pulai pandak (Indonesia) • Malayalam: Churannavilpori, Suvapavalporiyam • Marathi: Harkaya, Harki • Oriya: Patalagarur, Sanochado • Sanskrit: Chandrika, Patalgaruda, Sarpagandha • Tamil: Chevanamalpodi • Telugu: Patalaguni, Patalagaruda, Sarpagandha

Herb Plant Snakeroot

by dinesh_valke
Common names of Rauvolfia serpentina:Assamese: Arachoritita • Bengali: Chandra • Burmese: Bongmaiza • Chinese: She gen mu, Yin du luo fu mu, Yin du she gen mu, Yin du she mu • English: Indian Snakeroot, Java devil pepper, Insanity herb, Rauvolfia root, Rauwolfia, Serpentine Wood, Snakeroot, Snakewood • French: Arbre aux serpents • German: Indische Schlangenwurzel, Rauwolfie, Schlangenholz • Hindi: Chandrabhaga, Chota-chand, सर्पगंधा Sarpagandha • Japanese: Indo shaboku, Indo shaboku • Kannada: Sarpangandha, Sarpagandhi, Shivanabhiballi, Sutranavi, Patalagandhi • Malay: Akar tikus, Pule pandak (Java), Pulai pandak (Indonesia)Malayalam: Churannavilpori, Suvapavalporiyam • Marathi: Harkaya, Harki • Oriya: Patalagarur, Sanochado • Sanskrit: Chandrika, Patalgaruda, Sarpagandha • Tamil: Chevanamalpodi • Telugu: Patalaguni, Patalagaruda, Sarpagandha

Tanaman Obat PULE PANDAK (Rauvolia serpentina L.)

Tanaman obat pule pandak termasuk familia Apocynaceae. Tanaman banyak tumbuh di hutan kecil, kebun, atau pekarangan dengan ketinggian tempat sampai dengan 1.000 meter di atas permukaan laut.
Untuk pengembangbiakannya tanaman pule pandak dapat dengan setek batang atau cangkokan.
Nama lain : pulai pandak atau akar tikus.
Tanaman ini mengandung : 3 grup alkaloid yang terkandung pada akar: Grup 1: alkaline kuat quarterly ammonium compound serpentine, serpentinine, sarpagine, dan samatine. Grup 2: tertiary amine derivate yohimbine, ajmaline, ajmalicine, tetraphylline, dan tetraphyllicine. Grup 3: alkaline lemah secondary amines reserpine, rescinnamine, deserpidine, raunesine, dan canescine.

Kegunaan :
Obat kerongkongan: Akar pule pandak dibersihkan, diiris tipis, lalu dihisap. (2)

Luka atau digigit ular: Petiklah beberapa helai daun pule segar. Lumatkan atau tumbuk, lalu hasil lumatan ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit. (2)

Luka atau koreng: Akar kering pule pandak digiling halus, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. (2)

Khasihat lain (mengobati tekanan darah tinggi, susah tidur, sakit perut, panas tinggi yang menetap, radang empedu, kejang pada ayam, panas pada malaria dan flu, sakit tenggorokan, bisul, gatal-gatal, gangguan jiwa, dan meningkatkan nafsu makan): Akar pule pandak yang kering direbus. Minum air rebusan akar tersebut.. (2) (mrd)

SUMBER :
Dalimartha, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus Agriwidya, 1999.

Muhlisah, Fauziah. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya, 1999.

Tampubolon, Oswald T. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara, 1995.

Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : PT. Intisari Mediatama, 1999.

Warintek

Tanaman Obat Pule Pandak

(Rauvolfia serpentine [L.] Bentham ex. Ku)

Sinonim :
= Ophioxylon obversum, Mq.
= 0. serpentinwn, Linn.
= O. trifoliatum, Gaertn.
= Hunteria sundana, Mq.

Familia :
Apoeynaceae

Tanaman Obat Pule pandak kadang ditemukan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias, namun lebih sering tumbuh liar di ladang, hutan jati, atau tempat lainnya sampai ketinggian 1.000 m dpl. Perdu tegak, tahunan, tinggi mencapai 1 m, bergetah, batang silindris, percabangan warna cokelat abu-abu, mengeluarkan cairan jernih bila dipatahkan. Daun tunggal, bertangkai pendek, duduk berkarang atau berhadapan bersilang, bentuk taji atau bulat telur memanjang, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 3 - 20 ern, lebar 2 - 9 cm, permukaan atas hijau, permukaan bawah warnanya lebih muda. Perbungaan majemuk, bentuk payung yang keluar dari ujung tangkai, mahkota bunga warnanya merah. Buahnya buah batu, bulat telur, masih muda hijau bila masak warnanya hitam, berbiji satu. Akar panjang dan besar. Akar keringnya disebut Rauwolfia Serpentina.

Nama Lokal :
Pulai pandak (Jawa). akar tikus (Sumatera).; Yin tu luo fu mu (China). serpent wood, serpentine (Inggris).; Chandrika chhota chand, sarpaganh (India, Pakistan).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit kepala, vertigo, diare,; Sakit tenggorokan, sakit pinggang, sakit perut pada disentri, ; Muntah, Malaria, influenza, radang kandung empedu, bisul,; Hepatitis akut, susah tidur (insomnia), gangguan jiwa (mania), ; Kurang napsu makan, hiperfungsi kelenjar gondok (hipertiroid),; kudis (skabies), biduran (urtikaria), gigitan ular/kalajengking,; Luka terpukul atau terbentur (memar), hernia.;

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Akar, batang, dan daun. Sebelum digunakan akar dicuci dan dipotong kecil-kecil lalu dijemur untuk penyimpanan.

INDIKASI :
Akar berkhasiat untuk: - tekanan darah tinggi (hipertensi), - sakit kepala dan rasa berputar (vertigo) pada hipertensi, - sakit tenggorok, sakit pinggang, - sakit perut pada disentri, diare, muntah, - panas yang menetap, panas pada malaria, influenza, - radang kandung empedu, hepatitis akut, - kejang pada penyakit ayan (epilepsi), - susah tidur (insomnia), garngguan jiwa (mania), - kurang napsu makan, menghilangkan gejala akibat hiperfungsi kelenjar gondok (hipertiroid) seperti berdebar, tekanan darah tinggi, mudah tersinggung (iritabel), hiperaktif saraf simpatis, bisul, kudis (skabies), biduran (urtikaria), dan - gigitan ular, kalajengking dan luka akibat terpukul atau terbentur (memar).
Batang dan daun berkhasiat untuk: - influenza, sakit tenggorok, malaria, - tekanan darah tinggi, - diare, muntah karena angin, - hernia, dan - bisul, memar.

CARA PEMAKAIAN :
Akar, daun, atau batang sebanyak 25 - 50 g direbus, lalu minum. Untuk pemakaian luar, bahan-bahan tersebut digiling halus lalu ditempeikan ke tempat yang sakit atau direbus, airnya untuk mencuci kulit yang kudis.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tekanan darah tinggi Akar pule pandak sebanyak 50 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Minumlah pagi dan sore hari, masing-masing 1/2 gelas.
2. Sakit pinggang Akar pule pandak sebanyak 50 g direndam dalam 1 gelas arak selama 1 malam. Keesokan harinya diminum sekaligus, setelah makan.
3. Sakit tenggorok Akar pule pandak secukupnya setelah dicuci bersih lalu diiris tipis- tipis. Bahan tersebut lalu diisap-isap dalam mulut.
4. Sakit kepala, susah tidur, pusing, demam, radang kandung empedu, memar, digigit ular berbisa, kurang nafsu makan, dan sakit perut. Gunakan akar pule pandak sebanyak 10 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali, pagi dan sore, masing-masing 1/2 gelas.
5. Nyeri perut Akar pule pandak dan pinang secukupnya dikunyah, airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
6. Demam, muntah-muntah Akar pule pandak kering sebanyak 15 g dipotong kecil-kecil lalu diremas-remas dalam 1 gelas air masak. Airnya ini diminum sekaligus.
7. Influenza Daun pule pandak segar sebanyak 25 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus.
8. Digigit ular, memar Daun pule pandak segar dicuci bersih lalu digiling halus. Bubuhkan pada tempat yang sakit, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari.
9. Luka berdarah Daun muda pule pandak segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus. Bubuhkan pada luka lalu dibalut.
10. Diare Akar pule pandak segar sebanyak 2 g diiris tipis-tipis. Tambahkan 1/4 sendok teh garam, sambil diaduk merata. Akar ini kemudian dikunyah dan airnya ditelan.

EFEK SAMPING :
Jarang terjadi efek samping yang berat. Penekanan sentral menimbulkan gejala sakit kepala, mimpi buruk, rasa lelah, dan tidur tak nyenyak. Pada jantung dan pembuluh darah menimbulkan gejala denyut jantung melambat, hidung tersumbat, dan kadang gagal jantung (jarang terjadi). Pada sistem pencernaan menyebabkan mulut kering, kontraksi lambung dan usus meningkat, sering buang air besar, atau diare.

CATATAN :
- Pule pandak meningkatkan keluarnya asam lambung sehingga dapat menyebabkan perdarahan lambung.
- Penderita dengan penyakit lambung dan kondisi badan lemah jangan minum rebusan pule pandak.
- Sudah dibuat tablet dengan nama dagang tablet Reserpin, tablet Ancom, dan tablet Maishujing.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Akar bersifat pahit, dingin, dan sedikit beracun. Batang dan daun bersifat pahit, manis, dan sejuk.

KANDUNGAN KIMIA :
Akar mengandung 3 grup alkaloid, yang jenis dan jumlahnya tergantung dari daerah asal tumbuhnya. Grup I termasuk alkaline kuat (quarterary ammonium compound): serpentine, serpentinine, sarpagine, dan samatine. Penyerapannya jelek bila digunakan peroral (minum). Grup II (tertiary amine derivate): yohimbine, ajmaline, ajmalicine, tetraphylline, dan tetraphyllicine. Grup III termasuk alkaline lemah (secondary amities): reserpine, rescinnamine, deserpidine, raunesine, dan canescine. Reserpine berkhasiat hipotensif, ajmaline, serpentine, dan rescinnamine berkhasiat sedatif, yohimbine merangsang pembentukan testosteron yang dapat membangkitkan gairah seks.

Sumber :Ipteknet

Herb Plant Rauvolfia serpentina

Rauwolfia serpentina
Scientific classification
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Gentianales
Family: Apocynaceae
Genus: Rauwolfia
Species: R. serpentina
Binomial name
Rauwolfia serpentina
(L.) Benth. ex Kurz[1]

Rauwolfia serpentina, or 'snakeroot' is a species of flowering plant in the family Apocynaceae. It is one of the 50 fundamental herbs used in traditional Chinese medicine, where it has the name shégēn mù (蛇根木) or yìndù shémù (印度蛇木).

The extract of the plant has also been used for millennia in India — it was reported that Mahatma Gandhi took it as a tranquilizer during his lifetime.[2]

The wood, commonly known as serpentwood, is mildly popular amongst woodcarving and woodturning hobbyists.[citation needed]

source :From Wikipedia, the free encyclopedia