Tampilkan postingan dengan label Tapak Dara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tapak Dara. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 Januari 2010

Daftar Tanaman Obat Untuk Diabetes

1 Tapak Dara
Catharantus roseus (L.) G. Don. Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda);

2 Ciplukan
Physalis peruviana, Linn. Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa);

3 Tunjung
Nymphaea lotus L. Tarate kecil, tarate utan, tunjung putih (Indonesia); Tunjung bodas, tunjung tutur (Sunda).;

4 Daun Sendok
Plantago mayor L. Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak (Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa). ; Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread,; White man's foot (Inggris).;

5 Kompri
Symphytum officinale L. Em, Kompri, komring (Jawa).; K'ang fu li (China), comfrey, knitbone (Inggris).;

6 Iler
Coleus scutellarioides, Linn,Benth Iler (Indonesia), Kentangan (Jawa), Jawer Kotok (Sunda);

7 Murbei
Morus alba L. Besaran (Indonesia). murbai, besaran (Jawa).; Kerta, kitau (Sumatera).; Sangye (China), may mon, dau tam (Vietnam), morus leaf,; morus bark,morus fruit, mulberry leaf, mulberry bark,; mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris).;

8 Jambu Biji
Psidium guajava, Linn. Psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu Biji (Indonesia); Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura);

9 Jambu Monyet
Anacardium occidentale, Linn. Cashew (Inggris), Jambu Moyet, Jamu mente (Indonesia); Jambu mete (Jawa), Jambu mede (Sunda), Gaju (Lampung);
10 Belimbing Manis Averhoa carambola Belimbing manis (Indonesia), Belimbing manih (Minangkabau); Belimbing legi (Jawa), Belimbing amis (Sunda), ; Bhalimbing manes (Madura), Balirang (Bugis);

11 Belimbing Asam
Averhoa bilimbi. Belimbing Asam (Indonesia), Calincing (sunda),; Blimbing wuluh (Jawa), Bhalimbing bulu (Madura),; Blimbing buluh (Bali), Selimeng (Aceh), Balimbing (Lampung); Balimbeng (Flores), Celane (Bugis), Takurela (Ambon);

12 Kacapiring
Gardenia augusta, Merr. Kacapiring (Indonesia, Sunda), Ceplong piring (Jawa); Jempiring (Aceh), Menlu bruek, Raja putih (Aceh);

13 Petai Cina
Leucaena leucocephala, Lmk. de wit Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan (Madura);

14 Kedelai
Glycine max, (Linn.) Merrill. Soybean (Inggris), Kedelai (Indonesia), Kedhele (Madura); Kedelai, Kacang jepun, Kacang bulu (Sunda), Lawui (Bima); Dele, Dangsul, Dekeman (Jawa), Retak Menjong (Lampung); Kacang Rimang (Minangkabau), Kadale (Ujung Pandang);

15 Sambiloto
Andrographis paniculata Ness. Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).;

16 Pulai
Alstonia scholaris [L.] R. Br. Lame (Sunda), pule (Jawa), polay (Madura). kayu gabus,; pulai (Sumatera).hanjalutung (Kalimantan).kaliti, reareangou,; bariangow, rariangow, wariangow, mariangan, deadeangow,; kita (Minahasa), rite (Ambon), tewer (Banda), Aliag (Irian),; hange (Ternate). devil's tree, ditta bark tree (Inggris).; Chatian, saitan-ka-jhad, saptaparna (India, Pakistan).; Co tin pat, phayasattaban (Thailand).;

17 Teh
Camellia sinensis [L.] Kuntze Enteh (Sunda).; Pu erh cha (China), theler (Perancis), teestrauch (Jerman),; Te (Itali), cha da India (Portugis), tea (Inggris).;

18 Apel
Pyrus malus, Linn Apel (Indonesia, Malang), Apple (Inggris), Appel (Perancis);;

19 Kunyit
Curcuma longa Linn. Saffron (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura);

20 Keji Beling
Stachytarpheta mutabilis, Vahl. Keji Beling (Indonesia), Ngokilo (Jawa);

21 Alpokat
Persea gratissima Gaertn. Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera);

22 Ngokilo
Stachytarpheta mutabilis, Vahl. Ngokilo, enyoh kelo, keci beling, keji beling (Jawa).; Daun picah beling (Jakarta).;

23 Lenglengan
Leucas lavandulifolia Smith Paci-paci (Sunda), sarap nornor (Madura). daun setan, ; Lenglengan, lingko-lingkoan, nienglengan, plengan (Jawa); Gofu hairan (Ternate), laranga (Tidore).;

24 Mahoni
Swietenia mahagoni Jacq. Mahagoni, maoni, moni.;

Sumber : IPTeknet

Jumat, 08 Mei 2009

Penyakit Gondongan atau Parotitis

Gondongan atau istilah kedokterannya Parotitis. Sebagian besar penderita adalah anak anak, walau penderita dari golongan dewasa tidak bisa dibilang sedikit. Penderita biasanya, demam dan bengkak pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.

Gondongan sendiri oleh infeksi virus Paramiksovirus RNA yang ditularkan melalui percikan air ludah pembawa virus. Karena cara infeksi yang demikian mudah, maka penyakit Gondongan akan sangat mudah menyebar terutama di lingkungan yang padat. Masa inkubasi atau masa sejak masuknya kuman ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala adalah 18 hari.

Gejala dari Gondongan: demam, lemas, susah membuka mulut, pembengkakan pada kelenjar parotis di pipi, pada laki laki dewasa juga bisa terjadi pembengkakan pada buah zakar, peradangan pada pankreas.

Pengobatan pasien gondongan sebenarnya tidak begitu spesifik seperti halnya infeksi virus yang lain. Pengobatan hanya untuk menghilangkan gejala. Diharapkan penyakit ini akan sembuh sendiri selama 3 sampai 4 hari.

Ada beberapa tanaman obat yang dapat mengurangi demam dan mempercepat penyembuhan penyakit gondongan antara lain :

1 Tapak Dara,
Catharantus roseus (L.) G. Don. Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda);
Ramuan : Bahan: 1 genggam daun tapakdara, ditumbuk halus lalu ditempelkan pada gondongan.

2 Daun duduk,
Desmodium triquetrum [L.] D.C. Genteng cangkeng, ki congcorang, potong kujang,; cen-cen (Sunda), ), daun duduk, sosor bebek, gulu walang,; Gerji,cocor bebek (Jawa). daun duduk (Sumatera); Three-flowered desmodium (Inggris).;

3 Padi ,
Oryza Sativa L Pare, pantun, pari, padi (Jawa). pade, rom, r. pedeh, page,; eme, ome, banih, padi, pai, pari, pagri (Sumatera). wanat, ; fasa, alai, ara, fala, hala, ala hutu, ala utu, ala utut, hala,; alac tuwa, pinge, pinye, samasi, bira (Maluku). ame, eme,; pai, pae, bai, ase (Sulawesi). Pare, kekai, parei, bani, ; Parai, parei, pari (Kalimantan). padi, pantu, pantun, pade,; pare, fare, pari, pane, pare ui, hade aik, ale (N.Tenggara).; Reis (Jerman), riz (Perancis), riyst (Belanda), rice (Inggris).;

4 Jarong,
Achyranthes aspera Linn. Jarongan, jarong lalaki, daun sangketan, nyarang (jawa).; Sui in sui, sangko hidung (Sulawesi), ; Rai rai, dodinga (Maluku).; Dao kou cao (China).;

5 Rumput Mutiara,
Hedyotis corymbosa (L.] Lamk. Rumput siku-siku, bunga telor belungkas (Indonesia); Daun mutiara, rumput mutiara (Jakarta); Katepan, urek-urek polo (Jawa), Pengka (Makasar); Shui xian cao (China).;

6 Belimbing wuluh,
Averrhoa bilimbi L. Limeng, selimeng, thlimeng (Aceh), selemeng (Gayo),; Asom, belimbing, balimbingan (Batak), malimbi (Nias),; balimbieng (Minangkabau), belimbing asam (Melayu),; Balimbing (Lampung). calincing, balingbing (Sunda),; Balimbing wuluh (Jawa), bhalingbhing bulu (Madura).; Blingbing buloh (Bali), limbi (Bima), balimbeng (Flores),; Libi (Sawu), belerang (Sangi).;

7 Kembang Sore,
Abutilon indicum (L.) Sweet Cemplok (Jawa), Barulau, belalang sumpa (Palembang); Jeuleupa (Aceh), Kembang sore kecil (Maluku),; Gandera ma cupa (Ternate);

Referensi:
http://www.blogdokter.net/2007/05/17/gondongan-parotitis/
http://www.iptek.net.id/

Kamis, 12 Maret 2009

Segala Tanaman obat untuk diabetes (kencing manis)

Pengaturan makanan berperan utama dalam kehidupan pasien diabetes. Diet dan mengkonsumsi Herbal (Tumbuh-tumbuhan Obat) sangat dianjurkan untuk menangani penyakit Gula (Diabetes), diet makanan sehat dan berserat, menghindari makanan yang digoreng dan yang berminyak atau makanan berbumbu, Pasien Diabetes harus lebih banyak memakan sayuran hijau dan buah-buahan pada saat makan malam maupun makan siang.

Banyak tanaman disekitar kita yang dapat digunakan untuk mengobati kencing manis. Mudah ditanam dan dimanfaatkan. Selain pengaturan diet yang baik beberapa tanaman berikut secara empiris digunakan sebagai obat kencing manis.

Tabel 1. Daftar tanaman tunggal yang secara empirik digunakan untuk diabetes dan cara penggunaannya.

No

Nama tanaman

Bagian digunakan

Jmlh diolah

Cara olah

Dosis/hari

1

Sambiloto

Daun segar

½ ggm

Rebus

3 x

2

Lidah buaya

Daun segar

2 helai

Rebus

3 x

3

Pule

Kulit kayu

2 jari

Rebus

3 x

4

Sembung

Biji kering

20 lb

Rebus

3 x

5

Jamblang

Biji

1 sdt

Seduh

3 x

6

Petai Cina

Umbi

1 sdt

Seduh

3 x

7

Bidara Upas

Umbi

1/3 jr

Parut + 20 ml air

3 x

8

Mengkudu

Buah masak

2 bh

Diparut, disari

3 x

9

Daun lampas

Daun segar

¾ ggm

Rebus

3 x

10

Terung ngor

Buah

10 bh

Dimakan

3 x

11

Mahoni

Biji kering

½ sdt

Seduh

3 x

12

Tapak dara

Slruh bgn tnman

30 lb+6 bt

Rebus tinggal 3/4

3 x

Tabel 2. Ramuan berasal dari tanaman obat untuk kencing manis

No

Ramuan

Bagian digunakan

Jumlah diolah

Cara olah

Dosis/hari

1

Sambiloto

Kumis kucing

Brotowali

Daun

Daun

Batang

1/3 ggm

1/3 ggm

¾ jr

Direbus 3 gl , tinggal ¾ nya

3 x

2

Meniran

Sambiloto

Ketumpangan uler

Kumis kucing

Daun

Daun

Daun

Daun

¼ ggm

¼ ggm

¼ ggm

1/3 ggm

Direbus 3 gl , tinggal ¾ nya

3 x

3

Duwet

Pulai

Mengkudu

Temulawak

Jahe

Biji

Kulit batang

Buah

Rimpang

Rimpang

20 butir

1 jari

½ bh

¾ jari

¾ jari

Direbus 5 gl hingga ½ nya

3 x

4

Urat

Brotowali

Kumis kucing

Adas

Pulosari

Daun

Batang

Daun

Buah

Kulit batang

1/3 ggm

½ jari

¼ ggm

¾ sdt

¾ jari

Direbus 3 gl hingga ¾ nya

3 x

5

Bidara upas

Duwet

Pulai

Lidah buaya

Meniran

Kumis kucing

Umbi

Biji

Kulit batang

Daun

Daun

Daun

½ jari

10 butir

¾ jari

½ plh

¼ ggm

¼ ggm

Direbus 3 gls hingga ¾ nya

3 x

6

Iler

Meniran

Murbei

Kaki kuda

Sembung

Kumis kucing

Adas

Pulosari

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Buah

Kulit

¼ ggm

¼ ggm

1/5 ggm

¼ ggm

¼ ggm

1/5 ggm

¾ sdt

¾ jari

Direbus 4 gls hingga ¾ nya

3 x

Keterangan : ggm = genggam, bh = buah, btr = butir, jr = jari, gl = gelas, lb= lembar, bt= batang.

Bacaan lebih lanjut :

1. Widowati L, Dzulkarnain, Saroni. Tanaman obat untuk Diabetes Melitus. Cermin Dunia Kedokteran 1997; 116: 53-60

Jumat, 14 November 2008

Tapak Dara (Catharanthus roseus )

Tapak dara merupakan sebuah spesies pokok yang juga terdapat di Madagascar. Pokok ini juga dikenali dengan nama lain seperti pokok Kemunting Cina, pokok Rumput Jalang, pokok Kembang Sari Cina, atau pokok Ros Pantai. Nama saintifiknya Catharanthus roseus.

Pokok bunga Tapak Dara tergolong dalam tumbuhan renek yang sering ditanam sebagai pokok hiasan. Pokok bunga Tapak Dara mempunyai ketinggian 60 cm dengan daun berwarna hijau tua berukuran 2-4 cm yang berbulu di sisinya. Daunnya juga tersusun secara bertentangan.

Pokok bunga Tapak Dara mempunyai bunga yang terdiri dari 5 kelopak dan bewarna dari putih, biru, merah jambu dan juga ungu.

Bahan dari pokok ini digunakan untuk merawat leukemia dan penyakit Hodgkin. Pokok ini mengalami bahaya kepupusan akibat ditebang secara agresif.

Pokok bunga Tapak Dara adalah pokok yang di anggap beracun dengan bahan aktif seperti Vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine dan serpentine. Kandungan lain Pokok bunga Tapak Dara adalah Catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin dan vinrosidin.

Kesan keracunan Pokok bunga Tapak Dara menunjukkan tanda-tanda seperti demam, loya dan muntah-muntah dalam tempoh 24 jam. Tanda-tanda yang lain adalah neuropati, kehilangan refleks tendon, berhalusinasi, koma, sawan dan kematian.

Bunga tapak dara adalah salah satu bunga yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bunga mungil ini memang sangat mudah ditanam dan bisa ditemukan di berbagai tempat dengan iklim yang berbeda-beda.

Di Indonesia tapak dara dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti di Sulawesi disebut sindapor, Sunda disebut kembang tembaga, Jawa kembang tapak daro. Di berbagai negara di dunia menyebut tapak dara ini seperti Malaysia dikenal dengan kemunting Cina/ runput jala, Piliphina dikenal dengan tsitsirika, Vietnam dikenal dengan hoa hai dang, Cina dikenal dengan chang chun hua,Inggris dikenal dengan rose periwinkle, Belanda dikenal dengan soldaten bloem.

Klasifikasi bunga tapak dara ini adalah:

Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil
Sub-kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Familia : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Spesies : Catharanthus roseus (L.) G. Don

Tapak dara berasal dari benua Amerika Tengah, tetapi sekarang sudah menyebar ke segala penjuru. Bisa tumbuh baik mulai daratan rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Pada dasarnya, ia menyukai tempat-tempat yang terbuka, tapi tak menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung pula.

Tapak dara ini dapat dapat dikenal dengan Bunganya muncul dari ketiak daun. Warna bunga ada yang putih, ada pula yang merah muda. Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota bunga berbentuk terompet, dan ujungnya melebar. Tepi bunga datar, terdiri dari taju bunga berbentuk bulat telur, dan ujungnya runcing menutup ke kiri. Tapak dara memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Buahnya berbentuk silindris, ujung lancip, berbulu, panjang sekitar 1,5 - 2,5 cm, dan memiliki banyak biji.

Kemudian batangnya berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang, dan berambut sangat lebat. Tinggi tanaman bisa mencapai 0,2 - 1 meter, dan mengandung getah. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Panjang daun sekitar 2 - 6 cm, lebar 1 - 3 cm, dan tangkai daunnya sangatpendek.

Tapak dara biasanya diperbanyak dengan bijinya yang lembut. Caranya, sediakan biji-biji yang tua, lalu semaikan pada suatu tempat persemaian. Masukkan biji ke dalam tanah, lalu tutup dengan lapisan tanah setipis tebal bijinya. Rajinlah menyiram. Bila biji-biji mulai tumbuh, dan tingginya sudah mencapai sekitar 15 - 20 cm, silahkan dipindahkan ke tempat yang diinginkan. Jika ingin ditanam dalam pot, tentu perlu disiapkan pot dan media tanamnya. Pot bisa dari tanah liat, semen, atau kaleng bekas. Media tanamnya berupa campuran tanah subur, kompos, dan pupuk kandang (2 : 1 : 1). Bibit langsung ditanam, dan setelah itu diletakkan di tempat teduh. Seminggu kemudian, ditempatkan di tempat terbuka.

Jika ingin ditanam di kebun pekarangan, perlu dibuat lubang tanah berukuran 15 x 151 x 15 cm, dengan jarak di antara lubang 50 cm. Tiap lubang diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 1,5 kg. Masukkan bibit ke dalam lubang, lalu timbun dengan tanah, dan siram.

Untuk perawatannya, tapak dara tidak menuntut perawatan khusus. Asal disiram dan diberi pupuk, sudah cukup. Pada awal pertumbuhan, gunakan pupuk yang kandungan nitrogennya tinggi, atau pupuk daun yang disemprotkan pada permukaan bawah daun di pagi hari. Kemudian, ketika tanaman mulai berbunga, untuk merangsang pembungaan, dapat digunakan pupuk yang memiliki kandungan fosfor tinggi. Nah, jika rajin merawat, tentulah dijamin tapak dara akan berbunga sepanjang tahun.

Selain indah tampilannya, tapak dara juga menyimpan rahasia pengobatan alternatif. Hasil penelitian para pakar Kanada - Ely Lilly, Svoboda, dan Noble - serta laporan H. Sutarno dan Radjiman menunjukkan bahwa ada empat zat dalam tapak dara yang bisa dimanfaatkan: Vinblasine, ternyata bisa dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit leukemia. Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya. Vindesine, dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen. Vinorelbine, seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar. Adapun resepnya sebagai berikut: - Sediakan 22 helai daun tapak dara, kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti), dan buah adas (Foeniculum vulgare). - Cuci bersih, lalu rebus dalam air bersih sebanyak 3 gelas. - Tambahkan gula merah secukupnya, dan biarkan mendidih, hingga nantinya tinggal separuhnya. - Setelah dingin, saring, lalu diminum. Lakukan sehari 3 kali, setiap kali minum sebanyak setengah gelas. Minumlah selama sebulan. [[ms:Pokok Bunga Tapak Dara]

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tapak_dara"
Hak Cipta (C) 2000,2001,2002 Free Software Foundation, Inc.
51 Franklin St, Fifth Floor, Boston, MA 02110-1301 USA
Semua orang diperbolehkan untuk menyalin dan mendistribusikan
salinan sama persis dari dokumen lisensi ini, namun
tak diperkenankan untuk mengubahnya.

Kamis, 13 November 2008

Tanaman Obat Tapak Dara



Catharantus roseus (L.) G. Don.)
Sinonim :
Lochnera rosea, Reich. Vinca rosea, Linn. Ammoallis rosea, Small.

Familia :
Apocynaceae
Uraian :
Tapakdara (Catharanthus roseus) banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapakdara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Ciri-ciri tumbuhan Tapakdara : memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapakdara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.

Nama Lokal :
Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda);
Penyakit Yang Dapat Diobati :Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak;

Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapakdara.

Resep :
1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)
a. Bahan: 10 - 16 lembar daun tapakdara.

Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
b. Bahan: 35 - 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
c. Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.

2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
a. Bahan: 15 - 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan
Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap sore.
b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa
saat dan disaring
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.

3. Leukimia
Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras.
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

4. Asma dan bronkhitis
Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5. Demam
Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang
dan akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.

6. Radang Perut dan disentri
Bahan: 15 - 30 gram daun tapakdara kering
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan
gula kelapa.

7. Kurang darah
Bahan: 4 putik bunga tapakdara putih.
Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar
rumah semalam.
Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.

8. Tangan gemetar
Bahan: 4 - 7 lembar daun tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.

9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
Bahan: 1 genggam daun tapakdara
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

10. Luka bakar
Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.
Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk
bersama-sama sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

11. Luka baru , luka baru
Bahan: 2 - 5 lembar daun tapakdara
Cara membuat: dikunyah sampai lembut.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.

Sumber : Sentra Informasi IPTEK